Sukses


Pantai Indah Kapuk Masih Menyimpan Tanya

Siapa sangka di balik dari mewahnya properti di Pantai Indah Kapuk (PIK) ternyata masih banyak sekelumit permasalahan yang terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Selain Kawasan SCBD, Jakarta Utara adalah satu dari wilayah Jakarta yang diprediksi memiliki potensi positif untuk mendongkrak perkembangan properti di Jakarta oleh Colliers Internasional.

“Secara geografis, Jakarta Utara memiliki keuntungan nilai jual berupa pemandangan Laut Jawa. Selain itu, adanya rencana perluasan terminal 3 Bandara Soekarno Hatta yang sudah jadi, turut mendorong potensi properti di sana,” kata Aleviery selaku asosiasi residensial Colliers International.

Salah satu lokasi yang dimaksud adalah Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Berlokasi di tengah Kecamatan Penjaringan, merupakan kawasan mandiri yang terkenal elit di Jakarta.

Setidaknya terdapat beberapa alasan mengapa PIK dijadikan sebagai kawasan paling elit di Jakarta. Di urutan pertama adalah akses jalan. Karena lokasi PIK ini terlihat seperti berada di tengah-tengah antara Jakarta Barat dan Tangerang.

 

Adanya akses jalan tol dari bandara Soekarno Hatta dan Jakarta Outer Ring Road seakan menjadi penarik masyarakat untuk melirik kawasan ini.

Alasan mengapa PIK menjadi kawasan elit antara lain fasilitas umum sudah bertaraf internasional seperti hotel, rumah sakit, pendidikan, hiburan dan masih banyak lagi.

Selain lokasi dan fasilitas umum, PIK juga sudah menjadi incaran perusahaan nasional dan multinasional untuk memindahkan perkantoran di sana. Bahkan menurut Piter Sim, selaku marketing relation project primary Century 21 Mediterania PIK, kawasan PIK 2 diprediksi akan menjadi area CBD baru di Jakarta.

Tidak heran bila harga tanah di PIK sudah menyentuh angka fantastis, yakni antara Rp8 juta – Rp50 juta. Lokasi termurah berada di daerah Taman Gresinda, sedangkan termahal berada di segitiga emas PIK yang terdapat rumah mewah bernama Bukit Golf Mediterania.

Namun, sayangnya dibalik dari kemewahan PIK, sebenarnya terdapat ketidakjelasan dari proyek-proyek properti tertentu, khususnya di PIK 2.

“Ketidakjelasan tersebut, disebabkan oleh faktor dari sikap dan kebijakan pemerintah terkait isu-isu seperti tax amnesty, perkembangan infrastruktur, dan kepastian reklamasi. Jika tiga faktor tersebut direaslisasikan, tentu pernyataan bahwa Jakarta Utara bisa mendongkrak properti di Jakarta benar adanya,” kata Piter kepada Rumah.com.

Keprihatinan juga terlihat pada kondisi jalan-jalan di daerah elit PIK masih belum baik.

“Masih banyak yang menggunakan coneblock. Padahal, seharusnya, untuk daerah elit seperti PIK sudah harus menggunakan aspal atau cor. Ukuran jalan juga masih kecil. Ini tentu masih jauh dari harapan,” imbuhnya.

Menunggu Kepastian Reklamasi PIK 2

Serupa dengan Piter Sim, Harry Chen rekan agen sesama di Century 21 Mediterania mengatakan adanya masalah reklamasi PIK 2 sepertinya akan memperlambat potensi properti di sana.

“Saat ini, para agen properti, sedang menunggu kepastian bagaimana sikap pemerintah untuk membolehkan lanjutan dari proyek reklamasi ini. Pasalnya, sudah terlanjur banyak keluhan dari investor dan konsumen yang sudah terlanjur membeli atau berinvestasi untuk PIK 2,” kata Harry.

Menurut Harry, konsep PIK 2 sebenarnya jauh lebih baik dari PIK 1 sebab, jika dilihat dari rancangan pembuatannya, lahan PIK 2 berasal dari tanah matang persawahan, dan bukan dari laut.

“Selain itu, proyek ini juga akan digarap oleh dua pengembang besar yang sudah dipercaya pada bidang properti,” tambahnya.

Namun, apabila pemerintah tetap tidak memperbolehkan, ini akan memberikan rasa kecewa bagi investor yang sudah memborong properti di PIK 1 dan sudah membayar uang muka untuk pembangunan properti di PIK 2.

Feature picture: pixabay.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini