Sukses


Peluang Investasi Properti di Serpong Masih Tinggi

Tidak hanya faktor geografis, Serpong juga untung karena pembangunan fasilitas yang maju.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai penyangga Kota Jakarta, Serpong sepertinya akan semakin diminati bagi pencari tempat tinggal. Tahun 2015 lalu, situs properti Rumah.com merilis sebuah hasil survey mengenai “Area Pencarian Favorit Pengunjung pada situs Rumah.com Maret 2015”.

Dari survey tersebut, BSD salah satu kawasan hunian di Serpong dinobatkan menjadi area paling favorit peringkat kedua setelah Bintaro.

Survey “Area Pencarian Favorit oelh Konsuen di Rumah.com tahun 2015″

Jika ditinjau dari beberapa aspek Serpong memiliki potensi sebagai area favorit di mata konsumen.

Pertama, secara geografis, Serpong berada di antara Jakarta Selatan dan Kabupaten Bogor, yang mana kedua wilayah tersebut sedang getol-getolnya membangun infrastruktur.

Seperti diketahui, wilayah selatan Jakarta menduduki peringkat kedua setelah Jakarta Pusat sebagai wilayah perkantoran dan komersial (berdasarkan data Colliers Internataional Quartal kedua tahun 2016).

 

Artinya, dengan adanya area perkantoran dan komersial, mau tidak mau ini mendorong para pekerja untuk mencari hunian yang tidak terlalu jauh dari tempat kerja.

Tidak hanya karena faktor geografis saja, Bara selaku general manager PT. Elang Helios Perkasa mencoba menjelaskan alasan sudut pandang pengembang dalam melihat wilayah Serpong.

“Serpong merupakan salah satu kota yang berkembang. Selain kawasan Karawaci dan BSD, wilayah lain di Serpong menunjukkan pertumbuhan yang pesat beberapa tahun ini untuk sektor perumahan,” kata Bara.

“Sarana dan prasarana yang dibangun baik pihak pemerintah daerah atau swasta serta akses jalan saat ini sudah sangat menunjang kebutuhan konsumen,” ia menambahkan.

Masyarakat Serpong juga bisa berbangga, sebab akses untuk menuju Serpong dan Jakarta sekarang tidak lagi bertumpu pada Tol Jakarta-Serpong saja. Melainkan menjadi lebih variatif.

“Hal itu sesuai rencana penambahan jalan tol hingga tahun 2017 seperti Kuciran – Serpong sepanjang 11,19 km, Serpong – Cinere 10,14 km, dan Serpong – Balaraja 30 km, diharapkan dapat menambah akses jalan menuju Serpong dan wilayah-wilayah satelit lainnya,” kata Bara.

Ia juga mengatakan, Serpong kian bersinar menjadi area hunian yang banyak dicari oleh konsumen juga dikarenakan banyaknya pengembang besar seperti Summarecon dan Paramount Land berbondong membangun kawasan mandiri.

Sebuah kawasan mandiri akan dilengkapi dengan fasilitas penunujang seperti fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, dan area komersial. Ini memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar.

Sebut saja, seperti AEON Mall yang hadir dengan konsep pusat perbelanjaan unik di Kawasan BSD. AEON Mall berhasil menarik tidak hanya warga BSD, tetapi juga luar BSD, untuk datang ke sana dengan ala Jepang mulai dari ritel, kuliner, dan hiburan.

PT. Elang Helios Perkasa merupakan perusahaan pengembang yang membangun perumahan The Villas Serpong yang ikut mendapatkan dampak positif dari adanya perkembangan infrastruktur di sana.

Berlokasi di tengah-tengah antara akses Jalan Puspitek dan Tol BSD-Bintaro membuat perumahan The Villas Serpong menjadi pilihan tepat sebagai tempat tinggal.

Dari The Villas Serpong untuk menuju AEON Mall terpaut 14,2 kilometer atau setara dengan estimasi perjalanan waktu selama 35 menit.

Atau bila hendak menuju Jakarta, Anda bisa menggunakan akses Tol Serpong – Jakarta yang berjarak 7,9 kilometer atau sekitar 23 menit.

Alasan harga rumah di Serpong Tinggi

Menurut hasil survey Rumah.com, sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang maju di Serpong, dampak kenaikan nilai properti yang cukup tinggi. Kendati demikian, berbicara mengenai kisaran harga perumahan baru di sana terbilang variatif, yakni berkisar sekitar Rp500 juta – Rp1,5 miliar.

(Cari perumahan Rp500 juta-an di Serpong, klik di sini)

Hari Ramdani, sales marketing dari Serpong Jaya mengatakan harga rumah yang tinggi di Serpong dikarenakan dua hal yakni lokasi dan juga kualitas perumahan itu sendiri.

“Meskipun jenis lahan di Serpong beragam, pengembang yang baik tentu membangun proyek perumahan tidak akan asal-asalan. The Terrace, satu dari proyek Serpong Jaya melakukan perlakuan khusus seperti pemangkasan tanah pada bagian atas guna mendapatkan kualitas lahan bangunan yang baik,” katanya.

Baca juga: Ulasan lengkap Perumahan The Terrace Serpong

Menurut Hari, dengan perlakuan pembangunan rumah yang baik, konsumen tidak akan rugi membeli harga rumah hingga Rp1 miliar-an.

Serpong Jaya merupakan satu dari pengembang besar yang memiliki rencana pembangunan besar hingga 8 klaster. Terhitung dari tahun 2013 hingga 2016, sudah berdiri sebanyak empat klaster yang dibanderol seharga Rp600 juta – Rp1,5 miliar.

Berdasarkan evaluasi penjualan perumahan The Terrace, Hari mengatakan bahwa kenaikan harga perumahan ini mengalami kenaikan setiap 3 bulan sekali.

Kenaikan harga bisa mencapai 2% – 5%. Angka yang menggiurkan ini bisa menjadi pertimbangan menarik bagi Anda yang hendak tinggal sekaligus berinvestasi di wilayah Serpong.

Feature picture: Perumahan The Villas Serpong

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.