Sukses


Kelas Menengah Jadi Pendorong Properti 2016

Pada 2015 banyak perusahaan properti mengalami perlambatan penjualan karena banyak masyarakat (konsumen) saling wait and see.

Liputan6.com, Jakarta - Kalangan pengembang optimistis pasar properti tahun ini akan lebih baik dibanding 2015 karena didukung sejumlah indikator positif. Salah satunya pertumbuhan kencang kelas menengah di Indonesia yang diikuti oleh kenaikan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

Ketua Kehormatan DPP Real Estat Indonesia (REI) Setyo Maharso mengungkapkan, PDB per kapita atau pendapatan rata-rata penduduk kelas menengah Indonesia setiap tahun meningkat drastis dari Rp 35 juta per tahun pada 2010 menjadi Rp 59 juta pada 2015. Kondisi itu otomatis meningkatkan pengeluaran dan daya beli masyarakat termasuk untuk membeli properti.

“Artinya, kalau daya beli masyarakat naik karena pendapatan perkapitanya terangkat, maka ekonomi akan berjalan. Pertumbuhan positif kelas menengah inilah yang menjadi kekuatan besar bagi industri properti nasional,” ungkap Setyo Maharso yang ditulis Liputan6.com, Selasa (16/2/2016).

Gencarnya pembangunan infrastruktur juga menjadi pendorong geliat pasar properti. Hal itu karena banyak daerah pengembangan baru akan muncul mengikuti proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah tersebut. NamunSetyo mengingatkan pembangunan infrastruktur juga bisa menjadi penghambat pembangunan properti di segmen menengah bawah terlebih jika tidak ada upaya pengendalian harga tanah.

Karena begitu infrastruktur dikerjakan, biasanya akan dibarengi kenaikan harga tanah di sekitarnya. Oleh karena itu, dia berharap semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilibatkan pemerintah dalam proyek infrastruktur harus membebaskan pula tanah di kiri dan kanan proyek tersebut sebagai cadangan lahan (land bank) pemerintah yang nantinya dapat diperuntukkan untuk pembangunan hunian menengah bawah.

“Selain itu, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), tingkat inflasi yang terus menurun, dan akan tuntasnya UU Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada tahun ini turut menjadi alasan kuat bagi industri properti menuju arah perbaikan,” papar Presiden Direktur PT Kualajaya Realty (Kualajaya Group) tersebut.

Dia mengakui pada 2015 banyak perusahaan properti mengalami perlambatan penjualan karena banyak masyarakat (konsumen) saling wait and see. Namun bagi pengembang yang terus melakukan inovasi, kesulitan penjualan tidak terjadi.

Kondisi itu dialami PT Kualajaya Realty yang kini sedang memasarkan proyek Pejaten Park Residence di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Proyek ini terdiri dari dua tower apartemen, yaitu Barcelonia Tower dan Catalonia Tower.

Dia mengungkapkan, kemajuan pembangunan dua tower apartemen yakni Barcelonia Tower dan Catalonia Tower sudah memasuki tahap akhir dengan dilakukannya pengecoran atap (topping off) kedua tower pada November 2015.

Saat ini sedang dilanjutkan tahap finishing, sehingga serah terima (hand over) unit di tower pertama diharapkan dapat dilakukan pada Agustus 2016, disusul kemudian tower kedua yang dijadwalkan pada awal 2017.

“Merupakan keuntungan bagi konsumen yang telah membeli unit di Pejaten Park Residence, karena disaat proyek-proyek lain masih dalam proses legal,perijinan dan awal konstruksi, di Pejaten Park Residence justru dalam waktu dekat sudah mulai dapat dihuni,” ujar Setyo.

Mayoritas pembeli unit di Pejaten Park Residence adalah perusahaan-perusahaan (korporasi) yang berkantor di koridor Jalan TB Simatupang. Sebagian besar disewakan atau digunakan oleh karyawannya. Sisanya dibeli pengguna (end user) yang kebanyakan merupakan pembeli properti pertama.

Saat ini, rata-rata unit apartemen di Pejaten Park Residence dipasarkan dengan harga Rp 30 juta per meter persegi, meningkat tajam dibandingkan ketika pertama kali dipasarkan pada akhir 2013 sebesar Rp 17 juta hingga Rp 18 juta per meter persegi. (Muhammad Rinaldi/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.