Sukses


Beli Rumah dengan Harga Murah? Mungkinkah?

Beli rumah dengan harga murah? Mungkinkah? Simak caranya di sini!

Liputan6.com, Jakarta Beli rumah dengan harga murah? Mungkinkah? Jawabnya tentu saja sangat mungkin. Dengan catatan selama Anda teliti terhadap setiap penawaran dari developer atau agen properti, serta cermat ketika memilih pembiayaan untuk rumah yang akan Anda beli.

Ya, Anda tentu paham bahwa ada dua pilihan pembiayaan properti, secara cash atau kredit dengan skema KPR. Jadi pada intinya strategi beli rumah dengan harga murah hanya butuh kejelian saja, misalnya dengan mengikuti pergerakan suku bunga bank.

Selain itu, gali informasi properti secara komprehensif, mulai dari lokasi properti favorit konsumen, hingga ke harga hunian lewat Rumah.com Property Index, yang merupakan hasil analisis dari 400 ribu listing properti yang diakses 3,4 juta pengunjung setiap bulan. Jadi Anda bisa tahu timing buyer, kenapa harga turun atau naik, hingga penyebab yang mendasarinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Beli Cash

  • JIKA BELI CASH

Jadi jika misalnya selisih suku bunga dengan deposito tinggi, lebih dari 5%. Katakan saja bunga deposito 10% dan suku bunga KPR 17%, maka lebih baik membeli rumah atau apartemen secara cash keras.

Baca juga: Beli Rumah untuk Dihuni Sendiri atau Investasi Beda Strategi

Sebaliknya, jika selisih suku bunga deposito dengan KPR antara 3% – 5%. Misalnya bunga deposito 10% dan suku bunga KPR 14%, belilah dengan soft cash. Pembayaran soft cash bisa dengan cara mencicil bertahap atau bisa membayar DP besar dengan kredit KPR kecil.

Sementara itu, jika selisih bunga deposito dengan KPR kecil, yakni kurang dari 3%. Misalnya bunga deposito 10% sementara suku bunga KPR 12%, belilah properti secara kredit dengan tenor yang agak panjang, 15 – 20 tahun.

3 dari 3 halaman

Strategi Jika Mencicil

Kredit sendiri terbagi menjadi tiga, yakni jangka pendek (short term), angka waktu menengah (mid term), dan jangka panjang (long term). Sebagai gambaran, jika selisih suku bunga dengan deposito tinggi, lebih dari 5%, maka lebih baik mencicil rumah dengan jangka pendek atau di bawah lima tahun.

Namun sebaliknya, jika selisih suku bunga deposito dengan KPR antara 3% – 5 %, belilah dengan mencicil dengan jangka waktu menengah (mid term), yakni antara 5 – 10 tahun. Sementara itu, jika selisih bunga deposito dengan suku bunga KPR kecil atau kurang dari 3%, mmaka bayarlah secara kredit dengan tenor di atas 10 tahun.

Penasaran dengan strategi lebih lengkap beli rumah dengan harga murah? Dapatkan informasi lengkapnya hanya di Rumah.com.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.