Sukses


Sinyal Pengembangan Kota Baru Kemayoran Sudah Terlihat

Kemayoran yang saat ini tengah tumbuh menjadi kawasan elit dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, memang sudah didukung jaringan infrastruktur jalan yang tertata rapi dan lebar.

Liputan6.com, Jakarta Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN)  2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi wilayah yang berpeluang sebagai kota baru.

Ide mengusung kota baru Kemayoran, menurut Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR, Dadang Rukmana, berawal dari pemanfaatan lahan Pemerintah di bekas Bandara Kemayoran yang berhenti beroperasi di 1985.

Selain Kemayoran, ada tiga kota baru yang diinisiasi yakni Sovivi di Maluku utara dan Tanjung selor di Kalimantan Utara, di mana keduanya merupakan Ibukota provinsi baru yang perlu mendapat dukungan Pemerintah.

Selanjutnya Sei Mangkai yang memiliki potensi investasi pengolahan palm oil di Sumatera Utara, Kemayoran dan Kayangan.

Simak juga: Incar 3 Apartemen ‘Terjangkau’ di Jakarta Pusat

“Semuanya sudah diusulkan Kementerian PUPR dengan desain rencana pembangunan infrastruktur. Tapi untuk grand design kami masih tunggu dari Bappenas,” ujar Dadang.

Kehadiran kota baru diperlukan guna menghindari pertumbuhan penduduk yang merambah ke mana-mana. Selain itu, terkait juga efisiensi dalam investasi infrastruktur seperti listrik dan pembangunan sarana air bersih.

Untuk menggarap master plan dan penandatanganan nota kesepahaman, Dadang menyebut pihaknya harus bekerjasama dengan pengembang yang menguasai lahan di masing-masing wilayah.

Pemerintah berharap, pengembang bisa menyokong dalam membentuk pembangunan kawasan perkotaan baru yang menyediakan rumah bagi MBR dan terkoneksi dengan program Sejuta Rumah.

“Kota baru Kemayoran dihadirkan demi mensejahterakan masyarakat khususnya MBR. Mereka punya hak untuk hidup dan punya hunian di tengah kota,” jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perizinan Harus Jelas

Senada dengan pernyataan Dadang, Direktur Ciputra Grup, Budiarsa Sastrawinata setuju bahwa pengembangan kawasan skala besar maupun kota baru harus melibatkan semua pemangku kepentingan baik dari Pemerintah maupun pihak swasta.

“Tentunya dengan parameter batas kawasan yang ditetapkan dalam rancangan induk atau master plan. Untuk rencana Pemerintah membuat kota baru Kemayoran pun kami sangat senang sekali. Karena berarti infrastruktur akan terjamin, apalagi untuk CBD akses itu penting,” katanya saat ditemui Rumah.com, Kamis (8/3).

Kemayoran yang saat ini tengah tumbuh menjadi kawasan elit dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, memang sudah didukung jaringan infrastruktur jalan yang tertata rapi dan lebar. Salah satunya, akan ada jalur LRT yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta-Kemayoran sepanjang 30,5km.

Simak juga: Properti di Titik LRT, Apa Untungnya?

Di samping itu, banyaknya proyek properti di kawasan ini, lanjut Budiarsa, akan mempercepat metamorphosis Kemayoran sebagai kawasan Central Business District (CBD) baru di Jakarta.

“Dalam konteks ini, maka eksistensi office building Citra Towers yang baru saja tutup atap, akan menjadi sangat strategis dalam mendukung berbagai aktivitas bisnis di kawasan Kemayoran dan sekitarnya,” imbuhnya.

Citra Towers merupakan gedung perkantoran setinggi 28 lantai dengan konsep perpaduan Business and Leisure pertama di kawasan Kemayoran.

Kompleks perkantoran strata title ini dibangun guna memenuhi permintaan korporasi dan start up companyyang membutuhan konsep perkantoran yang modern dan berkualitas, sekaligus menyediakan ruang usaha komersial untuk lifestyle yang mendukung kegiatan tersebut.

Budiarsa menambahkan, alasan Ciputra Grup mengembangkan ruang perkantoran di Kemayoran disebabkan kebutuhan yang terus meningkat.

Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 diperkirakan mencapai 5,2%, seiring peningkatan kinerja bisnis sektor swasta serta melonjaknya kebutuhan ruang kantor. “Tahun ini kami optimistis pasar ruang perkantoran atau office building dapat tumbuh hingga 10%,” tukasnya. 

Indikasi pasar yang terus bergerak ke arah positif memicu sebagian masyarakat mulai berani berinvestasi properti. Tertarik cari apartemen atau rumah tapak untuk ladang investasi? Cari dan temukan pilihan harganya mulai Rp500 juta.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.