Sukses


Mencuri Peluang Apartemen di Depok

Tren yang terjadi mengindikasikan bahwa harga apartemen di lapangan bergerak tipis bahkan dinamis.

Liputan6.com, Jakarta Rumah.com Property Index menunjukkan tren apartemen menengah (harga di bawah Rp600 juta) di Depok sepanjang tahun 2017 cukup fluktuatif. Pada kuartal pertama (Q1) 2017, median harga berkisar Rp15 juta per meter persegi dan turun sebesar -1,51% di Q2 2017.

Hingga tutup tahun, harga kembali turun dan terkoreksi mencapai Rp14,5 juta per meter persegi. Tren yang terjadi mengindikasikan bahwa harga apartemen di lapangan bergerak tipis bahkan dinamis. Sehingga ini bisa jadi momen tepat bagi first time buyer maupun investor.

Di satu sisi, pamor Depok tengah berkembang cepat dalam beberapa dekade terakhir. Diawali dengan pindahnya kampus terpadu Universitas Indonesia dari Salemba ke Depok, kawasan ini perlahan tapi pasti mengalami pertumbuhan signifikan.

Selain Universitas Indonesia, beberapa perguruan tinggi ikut membangun kampus di kawasan ini. Sebut saja diantaranya Universitas Pancasila dan Universitas Gunadarma. Sebuah kondisi yang membuat Depok semakin padat.

Baca juga: Pilih-pilih Rumah Rp1 Miliaran di Depok

Hadirnya mahasiswa dari berbagai penjuru kota di Indonesia ke Depok telah memberi efek berantai ke beberapa sektor, terutama masalah hunian. Depok yang awalnya adalah sebuah kawasan perkampungan, berubah drastis lantaran hadirnya rumah kost mahasiswa.

Diperkirakan, setiap tahunnya ada sekitar 20.000 mahasiswa datang ke Depok, yang tentu membutuhkan hunian untuk tinggal. Salah satu yang jadi buruan adalah hunian vertikal atau apartemen.

Sementara koridor Margonda sebagai jantung kota Depok sudah terlampau ‘sesak’, alhasil wilayah sekitarnya disasar sebagai pengembangan selanjutnya. Seperti misalnya Cimanggis, yang lokasinya memang bersebelahan langsung dengan Margonda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apartemen Cimanggis Mampu Tumbuh 20%

Tercatat saat ini ada sekitar lima apartemen yang hadir di kawasan Cimanggis. Termasuk salah satunya Cimanggis City, yang berlokasi tepat di Jalan Raya Bogor. Hunian setinggi 24 lantai ini berdiri di lahan seluas satu hektare dengan luas bangunan sekitar 65.000 meter persegi.

Sama seperti hunian vertikal pada umumnya, Apartemen Cimanggis City menawarkan dua tipe unit yakni tipe studio seluas 21m2, serta tipe dua kamar tidur seluas 36m2. 

Dengan capital gain lebih dari 20% per tahun, pengembang menjanjikan konsumen akan mendapat keuntungan investasi dalam jangka waktu tiga tahun. Simak lebih dalam tentang apartemen Cimanggis City di sini.

Perlu diketahui, saat ini apartemen di koridor Margonda dipasarkan dengan harga Rp14 juta per meter persegi. Sedangkan di Cimanggis City sendiri saat ini sekitar Rp12,5 juta. Perbedaan harga yang cukup signifikan padahal jarak keduanya hanya terpaut 4km.

Kepada Rumah.com, Sanggam Sitorus selaku Project Director Cimanggis City mengatakan, harga apartemen yang dipasarkannya mampu tumbuh mencapai 15% dalam waktu kurang lebih 8 bulan.

“Awal launching harga yang ditawarkan sekitar Rp10,5 juta per meter persegi. Sekarang untuk unit tipe Studio dengan luas 21m2 dijual Rp264 juta, di mana pada Mei lalu kami pasarkan Rp230 juta. Unit yang terjual saat ini mencapai 330 unit, atau kurang lebih 40%-nya dari tower pertama,” ujarnya.

Apalagi ia menambahkan, “Depok memiliki potensi bertumbuh yang masih sangat besar, dibanding kawasan penyangga lain seperti Tangerang Selatan.”

Selain apartemen, Depok juga masih menyimpan ragam perumahan baru dengan konsep yang bervariatif. Harganya pun terbilang mumpuni, ada yang dipatok mulai Rp300 Jutaan,klik di sini untuk cari pilihannya.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.