Sukses


Prediksi Pasar Properti Tahun Depan

Secara umum pasar properti Indonesia di tahun 2018 mendatang akan lebih menarik dan prospektif dibandingkan tahun 2017.

Liputan6.com, Jakarta Suka dan duka mewarnai pasar properti di sepanjang tahun 2017. Pada paruh kedua, Rumah.com Property Index menunjukkan median harga properti residensial secara nasional berada pada titik 103 atau naik tipis 0,39% secara quarter-on-quarter (q-o-q) dari Q1 2017.

Kenaikan Rumah.com Property Index secara nasional pada Q2 2017 (q-o-q) disebabkan oleh kenaikan median harga di sejumlah kawasan yakni DKI Jakarta (2,4%), Jawa Tengah (4,27%), serta Banten (0,65%).

Sementara itu Jawa Barat, salah satu kawasan penyuplai residensial terbesar, mengalami penurunan sebesar 1,1%. Unduh laporan lengkap Rumah.com Property Market Outlook 2018 di sini!

Sementara statistik Perbankan Indonesia mencatat nilai kredit pembiayaan kembali mengalami kenaikan hingga mencapai Rp26.877 triliun. Peningkatan ini lebih tinggi dari nilai kredit pada tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukan adanya optimisime di kalangan pelaku bisnis di industri properti, khususnya apartemen.

“Dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% yang ditargetkan Pemerintah di tahun 2017, kami melihat kemampuan Pemerintah dalam mendorong laju ekonomi nasional ke arah yang lebih baik,” kata Jeffry Yamin selaku Marketing Direktur Green Pramuka City kepada Rumah.com dalam acara media gathering ‘Kaleidoskop 2017 dan Overview 2018’.

Green Pramuka City sendiri sebagai salah satu pengembang yang turut meramaikan pasar apartemen tahun mendatang, masih akan mengedepankan keunggulannya sebagai lokasi hunian strategis berkonsep one stop living.

Baca juga: Apartemen Green Pramuka Cabut Perkara Acho

Demi menarik pasar, pengembang menghadirkan berbagai promo menarik seperti program cicilan 120 kali tanpa slip gaji dan dokumen yang rumit, biaya angsuran ringan, DP 10%, gratis biaya pemeliharaan selama 1 tahun. Baca ulasan lebih lengkap tentang Green Pramuka di sini.

“Ditambah dengan diterapkannya berbagai kebijakan yang bertujuan untuk memberikan stimulus pada sektor properti seperti BI 7-Day Repo Rate, Tax Amnesty, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Paket Kebijakan Ekonomi (PKE), dan pembangunan infrastruktur. Kami optimistis hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri properti, termasuk hunian vertikal seperti apartemen,” imbuhnya.

Adapun berdasarkan data Bank Indonesia, indikasi peningkatan pertumbuhan kredit baru pada Q2 2017 diantaranya Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), yang mencatatkan kenaikan tertinggi yakni sebesar 70,7% pada Q2 2017.

Untuk segmen apartemen, rasio NPL tertinggi berasal dari apartemen dengan luas kurang dari 21m2 sebesar 5,52%. Sementara rasio NPL terendah apartemen berasal dari tipe besar (di atas 70 m2) sebesar 1,77%.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akan Jadi Tahun Politik

Sementara untuk tahun 2018, konsultan properti Colliers Internasional memproyeksikan pasar apartemen di Jabodetabek suplainya akan mencapai angka 34.000. Hal ini mengindikasikan optimisme pengembang terhadap pasar properti tanah air yang masih terus bertumbuh.

Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Pengelolaan Apartemen dan Rumah Susun Real Estat Indonesia (REI), Mualim Wijoyo, “Dengan dilaksanakannya Pilkada 2017 disusul dengan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019, dapat dikatakan bahwa dua tahun kedepan merupakan tahun politik di Indonesia,” jelasnya.

Simak juga: Panduan Investasi Properti di Pulau Dewata

“Ini merupakan momentum terbaik bagi konsumen untuk membeli properti, karena apabila menilik pada momentum serupa di tahun-tahun sebelumnya, nilai properti memiliki kecenderungan untuk naik secara signifikan setelah perhelatan politik selesai. Sehingga hal ini akan sangat menguntungkan bagi konsumen,” ia menambahkan.

Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh para pengembang dalam hal ini hunian vertikal, sambung Mualim, adalah pemahaman yang tepat perihal isu-isu yang beredar tekait apartemen maupun kondisi umum yang terjadi di Indonesia.

Senada dengan Mualim, Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menjelaskan, bahwa secara umum pasar properti Indonesia di tahun 2018 mendatang akan lebih menarik dan prospektif dibandingkan tahun 2017.

Satu tahun sebelum tahun politik 2019, pasar properti akan sedikit lebih bergairah dan ini merupakan kesempatan yang tepat untuk membeli properti, baik untuk dihuni atau dipakai sendiri maupun sebagai sarana investasi.

“Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia akan senantiasa terus berinovasi menghadirkan inovasi, solusi dan panduan bagi pencari properti, agen, dan pengembang serta stakeholder properti di Indonesia. Rumah.com juga memiliki komitmen membantu para pencari properti dalam menentukan keputusan pembelian properti melalui informasi data yang tepat dan akurat lewat Perumahan Baru,” pungkas Ike.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.