Sukses


Potensi Ekonomi Depok, Tantangan atau Peluang?

Di samping, sejak tahun 2008 silam, lebih dari separuh penduduk Kota Depok termasuk kelompok usia produktif.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai wilayah paling strategis di Provinsi Jawa Barat, Kota Depok memberi pengaruh  kuat terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Hal ini tentu saja lantaran letak dan posisinya sebagai penyangga Ibukota Jakarta.

Kondisi tersebut juga menjadi peluang sekaligus tantangan agar Kota Depok mampu menyelaraskan potensi ekonomi yang dimiliki dengan arah tata kelola pemerintahan.

Di samping, sejak tahun 2008 silam, lebih dari separuh penduduk Kota Depok termasuk kelompok usia produktif. Oleh karenanya, tantangan ekonomis dalam jangka pendek adalah menyediakan lapangan kerja dan memperluas kesempatan kerja melalui pengembangan ekonomi lokal yang tepat.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Depok menilai perkembangan ekonomi di wilayahnya cukup pesat namun kurang menyentuh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM).

Simak juga: Rumah Rp600 Jutaan di Depok Naik Pesat

Perhatian Pemerintah Kota Depok dan stakeholders terkait melalui program pemberdayaan dan pengembangan UMKM dinilai belum menyeluruh dan kontinu menyentuh seluruh potensi UMKM yang ada.

Padahal pelaku UMKM perlu mendapat perhatian penuh dari semua pihak, sehingga perkembangan ekonomi di Kota Depok tidak hanya dinikmati segelintir pengusaha berkantong tebal.

Mengatasi permasalahan ini, Project Director Cimanggis City, Sanggam Sitorus, mengaku pihaknya akan andil dalam memberikan solusi dengan menyediakan unit-unit ruko harga terjangkau bagi UMKM. “Jadi yang kami ciptakan bukan hanya apartemen saja, tetapi juga ruang komersil yang dibutuhkan pelaku usaha,” katanya kepada Rumah.com.

(Butuh ruko, ruang kantor atau gudang? Temukan pilihannya di sini)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cimanggis Jadi Ruang Kaum Urban

Sementara menyangkut problem hunian ekonomis bagi masyarakat sub-urban, Sanggam menjelaskan hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi developer properti di tengah keterbatasan lahan di pusat kota.

“Tantangannya kami hadapi dengan membesut proyek properti di kawasan Cimanggis. Apartemen Cimanggis City ini ditawarkan dengan harga terjangkau bagi kaum urban yakni Rp250 jutaan per unit atau sekitar Rp11 juta per meter persegi,” imbuhnya.

Hunian setinggi 24 lantai ini berdiri di lahan seluas satu hektar dengan luas bangunan sekitar 65.000 meter persegi. Total unitnya berjumlah 1.600 unit apartemen dan kios dengan dua pilihan tipe, yaitu tipe studio dan dua kamar. Lihat ulasan lengkap seputar Cimanggis City di sini.

Cimanggis sendiri merupakan kawasan paling dekat dan terjangkau bagi masyarakat urban yang beraktivitas di kota induk seperti Jakarta. Dengan adanya hunian ini diharapkan dapat menopang percepatan wilayah dan mampu berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

Menyoal perkembangan wilayahnya, Cimanggis saat ini memiliki proyek tol baru yakni Cimanggis-Cibitung dengan panjang jalan mencapai 25,39 kilometer.

Proyek ini sempat diberhentikan, namun kembali berjalan setelah proses pengadaan lahan di seksi I sepanjang 3,5 kilometer mengalami kemajuan. Rencananya, jalan tol baru ini akan selesai 100 persen pada Juni 2017.

Tol Cimanggis-Cibitung dinilai begitu sangat strategis sebab mampu menghubungkan dua tol eksisting dengan lalu lintas padat yakni tol Jakarta-Cikampek dan Cinere-Jagorawi.

Tertarik berinvestasi apartemen baru di Kota Depok? Klik Perumahan Baru dan temukan pilihan apartemen mulai harga Rp300 Jutaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini