Sukses


Hunian dengan Konsep One Stop Living Serbu Bekasi

Idealnya masyarakat kini mengutamakan konsep one stop living, semua fasilitas berada dalam satu kawasan. Begitupun apartemen di Bekasi ini.

Liputan6.com, Jakarta Idealnya masyarakat saat ini mengutamakan konsep one stop living di mana semua fasilitas lengkap berada dalam satu kawasan, sehingga mereka tidak direpotkan ketika hendak mengakomodir kebutuhannya. Semuanya bisa dilakukan hanya dengan berjalan kaki.

(Baca juga: Prospek Bekasi Bikin Pengembang Kepincut)

Kepada Rumah.com, VP Strategic Advisory dari Coldwell Banker Commercial Indonesia, Tommy H Bastami mengatakan, pasar properti umumnya didorong oleh empat faktor penting, yaitu demografi, kebijakan pemerintah, pengembangan infrastruktur, serta pertumbuhan properti komersial.

“Dulu properti komersial dibangun mendekati perumahan. Namun saat ini berubah. Keberadaan properti komersial justru menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih perumahan,” katanya.

Menurut data Coldwell, dibandingkan Depok dan Bogor, jumlah ruang ritel di Bekasi lebih tinggi, meskipun masih di bawah Tangerang. Suplai hotel di wilayah ini tumbuh 21% per tahun dan pertumbuhan ritel tumbuh 53% per tahun.

Karena itu sejumlah pengembang kawakan pun ikut terjun mengadopsi konsep baru ini. Di Bekasi sendiri, pemain yang mengembangkan kawasan hunian terpadu diantaranya PT PP Properti, Adhi Karya, hingga yang terbaru PT Mega Utama Development yang meluncurkan Apartemen Mega Residence I di Superblok MegaCity Bekasi.

Keunggulan yang dimiliki apartemen yang baru saja menggelar acara peluncuran perdananya pada Sabtu (28/10) di pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall ini antara lain lokasinya sangat strategis di pusat Kota Bekasi, hanya 1 menit dari pintu tol Bekasi Barat, superblok pertama yang dilewati setelah keluar pintu tol Bekasi Barat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solusi Kebutuhan Hunian di Kota Bekasi

Apalagi dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah di koridor timur Jakarta. Antara lain transportasi massal Light Rail Transit (LRT), rencana kereta cepat Jakarta – Bandung,  jalan tol Becakayu, jalan Tol Jakarta – Cikampek II (elevated), jalan tol Cimanggis-Cibitung dan jalan tol Cibitung-Cilincing yang merupakan bagian dari jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2).

Pilihan moda transportasi juga sangat beragam dan lengkap. Tersedia Commuter Line dan langsung di lokasi MegaCity, TransJabodetabek yang terintegrasi dengan TransJakarta. Jika semua infrastruktur yang kini sedang dibangun selesai, maka warga Bekasi pun akan semakin mudah dan cepat menuju kawasan lain.

Keunggulan lainnya yang dimiliki apartemen Mega Residence 1 adalah berada di dalam superblok MegaCity seluas 8 hektar yang dikembangkan sejak tahun 2003. Saat ini di dalam superblok MegaCity telah hadir beragam jenis properti komersil, antara lain pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall (beroperasi sejak tahun 2004), Hotel Santika MegaCity, dan Bekasi Convention Center yang terbesar dan termegah di Bekasi.

Superblok MegaCity rencananya akan memiliki lifestyle mall dan 7 tower apartemen dan perkantoran yang akan dibangun secara bertahap. MR I terdiri dari 38 lantai yang merangkum 1050 unit apartemen Studio (22 m2) dan 2 Bedroom (51 m2) dengan harga mulai dari Rp300 juta-an.

Direktur Utama PT Mega Utama Development, Indra Wijaya, mengatakan, kebutuhan akan hunian di Bekasi yang menjadi sentra kawasan industri nasional terus meningkat. Bekasi menjadi salah satu kota penyangga Ibukota Jakarta dan kini tengah menjadi primadona bagi para pemburu properti yang berasal dari dalam maupun luar wilayah Bekasi.

Lebih lanjut Indra mengatakan, apartemen MR I dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal dengan harga terjangkau di pusat Kota Bekasi. Pasalnya pesatnya pertumbuhan Kota Bekasi yang lokasinya menempel dengan Jakarta, membuat harga rumah tapak (landed house) terus meroket. 

Sekedar informasi, berdasarkan Rumah.com Property Index (RPI), untuk rumah tapak dengan harga di bawah Rp600 juta di Bekasi, tren median harganya terus bergerak naik, yang tadinya Rp5,42 juta/meter persegi di Q2 2016 terus naik menjadiRp5,83 juta/meterpersegi di Q2 2017.

Kenaikan median harga tertinggi juga terjadi dari Q4 2016 ke Q1 2017. Tercatat dari Rp5,56 juta/meter persegi menjadi Rp5,75 juta/meter persegi atau naik 3,50%.

 

Mau punya hunian di Bekasi? Cek di sini aneka pilihan perumahannya dengan harga di bawah Rp500 juta!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini