Sukses


33 Tahun Lagi Daerah Urban Jadi Sasaran Penduduk Dunia

Sebuah konsep yang mungkin tidak akan laku terjual pada 20 atau 30 tahun lalu, di mana semua orang menghindari memiliki hunian dekat kereta

Liputan6.com, Jakarta Pemerintahan era Jokowi-JK diakui memang konsisten dalam percepatan infrastruktur baik di ibukota maupun luar daerah. Sebut saja salah satunya yang terbaru yakni Jalan tol Semarang – Solo seksi III ruas Bawen – Salatiga.

Memandang hasil kerja Pemerintah sekarang, Iwan Sunito, Group CEO dan Komisaris Crown Group, sebuah perusahaan pengembang yang berbasis di Sydney mengatakan, hal ini merupakan kebijakan tepat yang dilakukan khususnya untuk wilayah Jakarta.

“Meski bertujuan untuk menjawab permasalahan transportasi di Ibu Kota, namun hal ini juga berdampak pada percepatan pertumbuhan hunian di Jakarta. Contohnya bisa terlihat dari banyaknya hunian vertikal yang tumbuh di sepanjang jalur MRT dan LRT yang rencananya akan beroperasi tahun 2019,” katanya dalam siaran tertulis yang diterima Rumah.com.

Hunian vertikal semacam ini, imbuhnya, diyakini melahirkan tren baru di mana para pengembang berlomba-lomba membangun proyek yang terintegrasi transportasi massal. Di satu sisi, kondisi ini tentu saja akan mendorong percepatan pertumbuhan sektor properti di Indonesia.

“Perlu diingat juga berdasarkan laporan Departemen Ekonomi dan Sosial PBB pada tahun 2014 mengenai tren urbanisasi global, diproyeksikan 66% penduduk dunia akan tinggal di daerah urban pada tahun 2050. Ini bisa jadi lonjakan yang sangat tinggi jika dibandingkan persentase penduduk dunia yang tinggal di daerah perkotaan pada tahun 1950 hanya mencapai 30%,” papar Iwan.

“Sebuah konsep yang mungkin tidak akan laku terjual pada 20 atau 30 tahun lalu, di mana semua orang menghindari memiliki hunian yang berdekatan dengan jalur kereta,” ia menambahkan.

Lihat juga: Rumah Rp600 Jutaan Dekat Stasiun KRL Terus Diincar

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serupa Kondisi di Australia

Apa yang tengah dilakukan Pemerintah Indonesia saat ini, menurut Iwan, cukup mirip dengan yang terjadi di negara tetangga, Australia.

“Jika dibandingkan dengan Australia, situasi yang dihadapi oleh Indonesia dalam beberapa aspek sangatlah mirip, meskipun Australia sudah melakukannya lebih awal.”

“Contohnya semenjak Australia, khususnya Pemerintah Negara bagian NSW melakukan kebijakan pembangunan infrastruktur. Itu banyak sekali pemukiman baru yang muncul baik itu hunian tapak maupun vertikal yang tumbuh di sepanjang jalur transportasi,” jelasnya.

Baca juga: Kaum Urban Butuh Peradaban Baru

Tak pelak hingga saat ini Kota Sydney diibaratkan menjadi sebuah jaringan laba-laba raksasa yang menghubungkan semua daerah dengan pusat kota. Dan tentu saja hal ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri properti di wilayah tersebut.

“Kami selaku pemain dalam industri properti tentu saja menyambut gembira dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini. Pasalnya, langkah ini akan berdampak positif bukan saja untuk industri properti nasional, namun juga untuk masyarakat umum.”

“Di mana waktu tempuh yang dibutuhkan dari rumah ke kantor maupun sebaliknya akan jauh lebih cepat dan efisien, sehingga akan membuat kualitas kehidupan masyarakat menjadi lebih baik,” pungkas Iwan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.