Sukses


Riset: 67% Orang Puas dengan Tren Harga Properti di Indonesia

Sebanyak 67% responden Rumah.com Property Affordability Sentiment Index menyatakan puas dengan terjadinya tren peningkatan harga saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil survei yang dirilis Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2017, sebanyak 63% responden mengaku puas dengan kondisi pasar properti Indonesia pada semester 1 2017. Namun harus diakui angka ini menurun dibanding semester sebelumnya yang mencapai angka 66%.

(Baca juga: Riset: Hunian di Jakarta dan Tangerang Masih Jadi Favorit)

Rumah.com Property Affordability Sentiment Index sendiri merupakan survei tahunan yang dilakukan oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura, dengan total 1.020 responden yang dilakukan pada bulan Januari – Juni 2017.

Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi pasar properti saat ini. Sebanyak 67% responden menyatakan bahwa mereka mengaku puas dengan terjadinya tren peningkatan harga saat ini. Dan faktor lainnya adalah karena adanya potensi investasi jangka panjang yang bagus dan menguntungkan.

Adapun selain program tax amnesty yang berjalan sesuai target, sejumlah faktor lain yang menyebabkan sektor properti masih terus tumbuh di antaranya target pertumbuhan ekonomi di 2017 diperkirakan mencapai 5,3%.

“Apalagi Indonesia merupakan negara dengan nilai produk domestik bruto (PDB) terbesar se-Asia Tenggara. Sementara rasio PDB terhadap KPR Indonesia masih minim yakni 2,8% per 2015. Angka ini jauh dibawah Singapura yang mencapai 45,9%, Malaysia 37,8%, Thailand 22,3% dan Filipina 3,3%,” ujar Wasudewan, Country Manager Rumah.com.

Di satu sisi Indonesia memiliki bonus demografi dengan jumlah penduduk terbanyak se-Asia Tenggara dan nomor empat di dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar 255 juta jiwa dimana persentase usia produktif (15 tahun hingga 64 tahun) mencapai 66,5%. Tak pelak, kebutuhan akan hunian pasti akan terus meningkat.

 “Adapun ketidakpuasan terhadap kondisi pasar properti saat ini lebih karena adanya kenaikan harga yang terlalu cepat dan harga properti yang terlalu mahal dan tidak wajar,” tambah Wasudewan.

“Di sinilah Rumah.com berperan dalam membantu masyarakat menemukan harga properti teraktual dan akurat, melalui Rumah.com Property Index. Ini merupakan terobosan dari Rumah.com, di mana data diolah berdasarkan analisis dari 400.000 listing properti, yang diakses oleh 3,4 juta pengunjung setiap bulannya,” urainya.

97% Masyarakat Indonesia Menyukai Perumahan Klaster

 

Kondisi ini juga melahirkan ekspektasi terhadap harga properti Nasional ke depannya. Sebanyak 47% responden Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2017 meyakini trennya akan terus bergerak ke arah positif.

Dalam enam bulan ke depan masyarakat Indonesia memperkirakan residensial rumah tapak akan mengalami peningkatan harga tertinggi dibandingkan hunian vertikal. Sementara dalam 5 tahun ke depan 43% responden berharap harga properti residensial mampu meningkat lebih dari 10%.

(Simak juga: Ragam pilihan hunian klaster dengan harga di bawah Rp500 jutaan)

Menyoal ketertarikan survei menunjukkan bahwa sebanyak 97% masyarakat Indonesia cenderung memilih untuk tinggal di dalam perumahan klaster yang dikembangkan developer ketimbang rumah di non klaster (pemukiman warga).

“Perumahan yang berada dekat stasiun commuter line paling diburu oleh pencari properti karena menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat dan jadwal keberangkatan yang lebih banyak setiap hari,” terang Wasudewan

“Dan untuk memudahkan pencari properti dalam mengetahui waktu tempuh dari stasiun ke perumahan secara akurat, termasuk juga fasilitas terdekat serta analisis lokasi yang mendalam, masyarakat bisa menyimak Review Properti yang bisa diakses melalui www.rumah.com/review. Ini adalah Review Properti yang pertama dan terlengkap di Indonesia,” tutup Wasudewan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini