Sukses


Tips Jadi Juragan Properti Langsung dari Ahlinya

ertumbuhan capital gain yang selalu di atas inflasi dan risiko yang relatif lebih kecil menjadi daya tarik bisnis properti.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak tertarik menjadi pebisnis properti? Pertumbuhan capital gain yang selalu di atas inflasi dan risiko yang relatif lebih kecil menjadi daya tariknya. Namun, banyak yang ragu untuk terjun menjadi pebisnis properti karena modal yang dibutuhkan pasti besar. Benarkah?

Dikutip dari Rumah.com, nnam orang sukses dari mancanegara berbagi tips untuk menjadi pengusaha properti dengan modal pas-pasan.

Phil Pustejovsky: Banyak mengamati dan belajar

Pustejovsky adalah pendiri Freedom Mentor, penulis buku terlaris 'Bagaimana Menjadi Investor Real Estate'.

"Sebagai pemula, Anda harus banyak belajar, mencari referensi, dan mencari mentor. Ketahui siklus pasar properti, ketahui daya beli masyarakat, ketahui tren ekonomi, ketahui kondisi pasar properti terkini," ujarnya.

Dengan mengetahui semua informasi tersebut, Anda bisa mengetahui kapan saat yang tepat untuk membeli properti dan kapan saat untuk menjualnya.

Melihat kondisi di Indonesia, pasar properti sempat lesu sekitar 2015-2016 dan mulai bangkit sejak awal 2017. Kebijakan Pemerintah untuk menjaga tingkat inflasi dan nilai tukar Rupiah tetap stabil membuat optimisme masyarakat beranjak naik.

Dari sisi penjual, harga properti mulai beranjak naik namun persediaan stok masih cukup melimpah, sebagai akibat turunnya tren properti di tahun sebelumnya. Ini membuat sejumlah penjual masih menawarkan harga diskon dan promo untuk propertinya.

(Simak juga: Ketahui Tren Harga Properti Terkini Lewat Property Index)

 

Tai Lopez: Jangan langsung berharap untung besar!

Tai Lopez adalah investor dan penasihat dari banyak bisnis bernilai triliunan Rupiah, yang sudah memiliki delapan perusahaan online raksasa.

Pria asal Amerika Serikat ini membeberkan bahwa ia di sela-sela kegiatan bisnisnya, ia juga berinvestasi di properti. Satu hal yang musti ditekankan adalah jangan langsung berharap untung besar.

"Mulailah dengan anggaran yang kecil dan jangan gunakan semua uang yang Anda miliki. Jangan harap langsung sukses," ujarnya.

Tentu saja Anda tak bisa berharap keuntungan yang besar dengan modal kecil. Tai Lopez menekankan bahwa fase awal ini adalah fase untuk belajar. Anda belajar membaca kontrak, belajar membentuk jaringan dengan para spesialis, seperti notaris, pengacara, agen properti, dan lain-lain.

 

Com Mirza: Cari properti second

Com Mirza adalah CEO dari Mirza Holdings, pemilik sembilan perusahaan besar dengan lebih dari 600 pegawai.

Mirza punya tiga strategi yang dilakukan dalam membangun lebih dari Rp1.3 triliun real estat. Strategi tersebut adalah:

Satu: Beli properti untuk disewakan. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan pemasukan tahuna 8-10% dari harga properti Anda.

Dua: Beli rumah second, tinggali, perbaiki, dan jual. Dengan tinggal di rumah yang menjadi investasi, Anda bisa menghemat biaya tinggal. Sembari ditinggali, perbaiki properti tersebut dan kemudian jual dalam dua tahun. Kenaikan harga properti bisa berkisar antara 5-20% per tahun.

Tiga: Patungan. Carilah properti yang potensial, capai kesepakatan dengan pembayaran mundur satu bulan, lalu cari kawan atau rekanan untuk berbagi modal. Jelaskan pada rekan Anda bahwa Anda telah menemukan properti yang tepat dan Anda butuh dana untuk beberapa waktu. Tawarkan pembagian keuntungan.

Satu hal yang harus diperhatikan saat fokus pada rumah second adalah biaya renovasi. Perhitungkan dengan akurat hal ini agar Anda tetap mendapatkan keuntungan saat jual kembali.

Tertarik berinvestasi properti? Lihat pilihan perumahan baru dengan harga di bawah Rp300 jutaan di sini!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.