Sukses


Pertumbuhan Kredit Properti di Juli Capai 13,9%

Kolaborasi yang produktif antara perbankan dan pengembang, memicu penyaluran KPR dan KPA mulai menanjak pada Juli lalu.

Liputan6.com, Jakarta Bank BTN sebagai bank penyalur KPR terbesar, terutama untuk segmen KPR Subsidi, menilai peran pengembang sangat strategis dalam mengurangi backlog kepemilikan perumahan yang masih tinggi atau di kisaran 11,38 juta rumah.

Dari angka tersebut, backlog untuk masyarakat MBR mencapai 10 juta kepala keluarga. “Bank BTN mengambil peran sebagai integrator dari program Sejuta Rumah. Kami tidak hanya membantu dari sisi demand tapi juga menjaga sisi pasokan dari pengembang,” urai Direktur Utama BTN, Maryono, seperti dilansir Rumah.com.

Terbukti dengan kolaborasi yang produktif antara perbankan dan pengembang, penyaluran KPR dan KPA mulai menanjak pada Juli lalu.

Baca juga: Cicilan KPR Mikro BTN Hanya Rp900 Ribu/Bulan

Berdasarkan Analisis Uang Beredar M2 yang dirilis Bank Indonesia, pertumbuhan kredit properti bulan Juli sebesar 13,9% naik dibandingkan bulan Juni yang hanya sebesar 12,1%. Termasuk juga minat pembelian rumah tetap terjaga.

Hal ini bisa dilihat dari hasil IPEX yang membukukan potensi kredit baru mencapai Rp8,36 triliun, lebih tinggi dari target awal.

Salurkan KPR 370 Ribu Unit

Adapun hingga semester satu tahun 2017, Bank BTN telah menyalurkan KPR dan dukungan pembiayaan perumahan sebanyak lebih dari 370 ribu unit atau sebesar Rp39 triliun, atau 56% dari target perseroan tahun ini sebanyak 666 ribu unit.

“Kebijakan Pemerintah ikut mendorong percepatan program Sejuta Rumah dan menjaga momentum pertumbuhan properti. Mulai dari kemudahan perizinan ke pengembang rumah subsidi, relaksasi aset terhadap pinjaman atau LTV, hingga turunnya bunga acuan dan besarnya anggaran subsidi KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” imbuhnya.

Property Index Q2 2017: Pasar Properti Mulai Pulih

Sementara itu menurut data Indonesia Property Watch (IPW), unit properti yang terjual pada triwulan I/2017 tumbuh sebanyak 5,7%, lebih baik dibandingkan triwulan I tahun lalu yang -24%.

Adapun tahun lalu pertumbuhan triwulan II, III, dan IV berturut-turut mencapai 3,2% –11,8% –12,5%. Kenaikan terbesar terjadi di segmen menengah sampai bawah yang diperkirakan akan tetap menjadi primadona di sepanjang tahun 2017. 

“Pasar properti nasional yang sehat dan solid dengan keseimbangan antara semua segmen masyarakat menjadikan visi dan misi kita semua untuk menjaga sustainabilitas pasar properti nasional ke depan,” jelas Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch.

Sudah siap punya rumah sendiri? Lihat pilihan perumahan baru dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini