Sukses


Konsumen Masih Suka Cicil Apartemen Bertahap

Konsumen properti khususnya pangsa apartemen masih menyukai metode pembayaran cash bertahap daripada opsi lain yang tersedia.

Liputan6.com, Jakarta Menurut hasil survei yang dirilis Bank Indonesia untuk kuartal II-2017, tercatat proporsi konsumen yang memilih skema pembayaran tunai bertahap untuk pembelian properti mencapai 17,07%, naik dibandingkan triwulan sebelumnya (16,74%).

Kondisi ini senada dengan data Colliers International, di mana konsumen properti khususnya pangsa apartemen masih menyukai metode pembayaran cash bertahap daripada opsi lain yang tersedia, seperti Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) maupun tunai keras.

“Empat tahun lalu, 63% masyarakat konsumen apartemen memilih metode pembayaran tunai bertahap. Sementara tunai keras sebanyak 23% dan KPA sebesar 16%. Tahun ini, komposisi tersebut telah berubah. Tunai bertahap hanya 50%, KPA melonjak menjadi 32% dan tunai keras turun menjadi 18%,” ujar Fery Salanto, Associate Director dari Colliers International, di sela-sela acara talkshow Rumah.com Property Show 2017 di ICE, Bumi Serpong Damai, Tangerang.

Baca juga: Ekonomi Membaik, Pengembang Apartemen Optimistis

“Penyebabnya tak lain adalah karena konsumen apartemen tidak ingin direpotkan dengan pengurusan kredit dan administrasinya, sehingga lebih memilih tunai bertahap. Namun saat Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan penurunan rasio LTV termasuk penurunan bunga untuk kredit perumahan maupun apartemen, maka semakin banyak konsumen yang memilih cicilan,” sambungnya kepada Rumah.com.

KPR/KPA Simpel

Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai bank yang sangat aktif dalam menyalurkan kredit properti untuk masyarakat, mengaku tengah gencar menggandeng pengembang untuk mengajak konsumennya yang menggunakan metode pembayaran tunai bertahap ke KPA.

Pengembang sendiri, saat ini memang kerap memasarkan produk apartemennya dengan penawaran cicilan langsung mulai dari 24 sampai 96 kali. Bagi konsumen, hal ini tentu saja menguntungkan selain tidak direpotkan dengan urusan prosedur KPA, mereka juga seakan diringankan dari suku bunga bank.

Tak ayal, perlakuan yang dilakukan pengembang apartemen lambat laun menggerus bisnis kredit perbankan di sektor apartemen. Menyikapi ini, Bank BTN pun menghadirkan program take over yakni konsumen yang sebelumnya menggunakan skema tunai bertahap, bisa mengalihkan cicilannya menjadi KPR/KPA dengan nama KPR/KPA Simpel.

“Jadi konsumen bisa ikut program ini, berdasarkan rekomendasi dari pengembang, Jika selama mencicil secara tunai bertahap ini lancar, setidaknya setelah enam kali cicilan, mereka sudah dianggap eligible untuk mendapatkan fasilitas ini,” ungkap Sales Development Non Subsidized Mortgage Department Head Bank BTN, Dedy Lesmana.

Lihat juga: Lima Apartemen Keren Pilihan Mahasiswa UI

“Menariknya, konsumen tidak akan diminta biaya apapun dan tanpa harus mengajukan formaplikasi kredit. Keuntungan lain, sisa pokok cicilannya ini bisa diperpanjang sampai 15 tahun,” katanya.

Secara prosedur, konsumen hanya perlu mengisi formulir yang menyatakan kesediaannya mengambil kredit BTN, setelah itu bisa langsung dilakukan PPJB (perjanjian pengikatan jual beli) dengan developer.

“Bagi developer, tentu program ini juga menguntungkan. Sebab kami akan membayarkan sisa pokok cicilannya konsumen secara tunai, sehingga pengembang punya cashflow yang lebih bagus dan cepat. Kredit konstruksi pun bisa terbayar dan bunga pinjamannya bisa lebih kecil,” tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.