Sukses


Generasi Milenial Incar Hunian Luas

Riset terbaru: Hunian sederhana tipe 36/60 atau 40/72 nampaknya akan mengalami penurunan peminat, khususnya dari generasi millenial.

Liputan6.com, Jakarta Hunian sederhana tipe 36/60 atau 40/72 nampaknya akan mengalami penurunan peminat, khususnya dari generasi millenial. Setidaknya hal tersebut ditunjukkan dari riset konsumer terbaru Zillow.com.

(Baca juga: Tips Developer: Strategi Pasarkan Properti untuk Generasi Milenial)

Beberapa kelompok pencari rumah kini lebih menyukai hunian yang luas dengan banderol harga yang lebih besar. Keinginan responden untuk punya rumah luas meningkat hingga 20 persen dari tahun 2000 dan responden tersebut rata-rata adalah pembeli rumah pertama.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren rumah mungil dan apartemen studio di kota besar seperti Seattle, San Francisco, dan New York melonjak drastis. Akan tetapi sebenarnya ada lebih banyak orang yang menginginkan tinggal di rumah yang berukuran lebih luas. Seperti yang dirangkum dari Rumah.com, simak penjelasannya!

1. Pengaruh serial televisi

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai pemicu. Misalnya meningkatnya pendapatan dari kelompok kelas menengah dan budaya populer yang diadaptasi dari serial televisi.

Pengaruh televisi memang cukup besar dalam mengarahkan selera konsumen, khususnya untuk generasi millenial. Seperti yang diketahui, beberapa serial televisi populer banyak mengambil set syuting di properti mewah dan super luas.

Hasilnya, kelompok konsumer muda dengan rentang usia 25 sampai 39 tahun mulai memprioritaskan luas ketika mencari tempat tinggal. Sekitar 50 persen generasi millenial mengaku bahwa punya rumah besar sangatlah penting.

Berbeda dengan generasi GenX yang memiliki persentase 42 persen dan baby boomers yang hanya 35 persen.

Hunian Luas Jadi Incaran Generasi Milenial

2. Denah ruangan terbuka refleksi gaya hidup modern

Tak hanya berpatokan pada luas tanah, kesan lega pada interior ruangan juga menjadi idaman para konsumen. Berbeda dengan denah rumah di masa lampau, ketika setiap ruangan dibatasi oleh dinding yang kaku.

Kini, desain ruangan terbuka dengan menyatunya ruang tamu, ruang televisi dan dapur adalah refleksi gaya hidup modern. Model ruang makan atau meja makan formal kini tak lagi populer.

Klien lebih senang dengan rumah yang didesain lapang dan tak bersekat untuk ruang komunal. Jadi mereka bisa memasak di dapur dan tetap berada dekat dengan keluarga.

(Simak juga: Ragam pilihan rumah di atas Rp1 miliar)

3. Ruangan yang dilebarkan

Untuk mereka yang pernah tinggal di rumah berukuran kecil, pindah ke rumah luas begitu mempermudah aktivitas kesehariannya. Tidak perlu lagi menghemat ruang penyimpanan atau mengurangi benda yang disimpan di dalam kamar tidur.

Ruang keluarga yang lebih luas juga memungkinkan mereka untuk menerima lebih banyak tamu. Yang lebih menyenangkan, rumah yang luas menawarkan area terbuka seperti pekarangan yang jauh lebih ideal.

Mereka bisa menanam tumbuhan rambat dan menciptakan kebun kecil ala urban farming yang sedang menjadi tren. Berkurangnya stres yang disebabkan dari rumah sempit tentu membuat penghuni rumah lebih santai dan menikmati hari lebih berkualitas di dalam rumah.

Dari kacamata pengembang, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis baru yang menarik. Hunian bergaya town house dengan luas tanah minimal 100 meter persegi nampaknya akan kembali naik permintaannya.

Tentunya konsumen akan lebih banyak datang dari kalangan upgrader, atau pembeli rumah kedua atau ketiga kali.

 

Isnaini Khoirunisa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.