Sukses


Begini Cara Bikin Balkon yang Ramah Anak!

Pembuatan balkon harus memenuhi standar keamanan untuk anak agar tidak membahayakan. Simak tips menciptakan balkon yang ramah anak berikut.

Liputan6.com, Jakarta Tampilan rumah dua lantai tentu akan semakin cantik jika memiliki area balkon. Namun keinginan memiliki balkon di lantai atas seringkali terkendala rasa was-was terkait masalah kemanan – terutama bagi Anda yang memiliki balita.

(Baca juga: Inspirasi Desain Untuk Balkon dan Teras Sempit)

Keamanan dalam sebuah hunian memang harus diutamakan, namun tak berarti harus membatasi keinginan Anda untuk berkreasi. Bagi Anda, keluarga yang memiliki balita, bisa saja melengkapi rumah dengan area balkon yang cantik.

Hanya saja pembuatan balkon harus memenuhi standar keamanan untuk anak agar tidak membahayakan. Untuk itu, simak beberapa tips menciptakan balkon yang ramah anak dari Rumah.com berikut ini.

1. Perhatikan tinggi pagar

Pastikan jarak antar jeruji kurang dari 12 cm agar kepala anak tidak dapat lolos masuk ke celah jeruji.

Buatlah pagar pembatas balkon lebih tinggi dari 80 cm atau rata-rata ketinggian balita usia dua tahun. Sebab di usia ini anak Anda sedang sangat aktif dan antusias mencoba hal baru.  Lalu, pilih pagar balkon berdesain jeruji vertikal agar anak tidak bisa memanjat.

Jeruji pagar horizontal memudahkan anak untuk memanjat karena berbentuk seperti tangga. Pastikan jarak antar jeruji kurang dari 12 cm agar kepala anak tidak dapat lolos masuk ke celah jeruji.

2. Memiliki lidah balkon

Untuk keamanan, lidah dak beton dapat dijadikan taman kecil yang dilapisi rumput hijau sehingga permukaannya tidak keras.

Usahakan mendesain balkon yang memiliki lidah dak beton pada bagian bawahnya. Dak beton ini berfungsi untuk menghalangi benda langsung jatuh ke bawah. Lidah balkon dapat dibuat selebar 50-70 cm.

Untuk keamanan, lidah dak beton dapat dijadikan taman kecil yang dilapisi rumput hijau sehingga permukaannya tidak keras.

3. Beri penghalang

Anak kecil cenderung bergerak spontan. Karena itu, usahakan Anda memberikan penghalang di belakang pagar balkon. Penghalang ini dapat berupa tanaman pada pot-pot pendek atau set meja dan kursi.

(Simak juga: Aneka pilihan rumah dua lantai dengan harga di bawah Rp1 miliar)

Penghalang ini berfungsi sebagai upaya memperlambat gerak anak untuk mendekat ke arah balkon.

4. Dekat dengan pintu

Beberapa rumah modern memiliki akses pintu yang jauh dan berliku menuju balkon. Ini akan mempersulit dan memperlambat usaha penanganan jika anak menerobos ke area balkon.

Usahakan  balkon selalu dekat dengan pintu. Dengan begitu akses menuju area balkon lebih cepat. Beberapa rumah modern memiliki akses pintu yang jauh dan berliku menuju balkon. Ini akan mempersulit dan memperlambat usaha penanganan jika anak menerobos ke area balkon.

5. Dasar yang tidak keras

Untuk meminimalisasi kemungkinan terburuk, buatlah area di bawah balkon dengan dataran yang tidak keras, misalnya kolam renang, kolam ikan, hamparan rumput, atau tanaman perdu.

 

Dian Probowati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.