Sukses


BPD Diminta Lebih Aktif Salurkan KPR

SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke Penyalur KPR sampai dengan 30 Juni 2017 kumulatif mencapai Rp32,64 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Guna memperkuat kapasitas strategis Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam penyaluran Kredit Penyaluran Rumah (KPR), PT Sarana Multigriya Finansial menyerahkan Standar Operasi Prosedur (SOP) kepada 25 BPD di seluruh Indonesia.

SOP tersebut mencakup Kredit Modal Kerja – Konstruksi Perumahan SMF (KMK – KP SMF) dan KPR BPD SMF, yang merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian PUPR dan Asosiasi Bank Daerah (Asbanda).

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan bahwa tujuan dari dikeluarkannya kedua SOP tersebut adalah untuk memperkuat peran strategis BPD dalam menjalankan dan meningkatkan pembiayaan perumahan, sehingga memenuhi kebutuhan perumahan di daerahnya masing-masing. 

“Kami berharap SOP tersebut dapat mendorong terciptanya standar produk KPR BPD yang affordable, suitable dan applicable. Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyaluran KPR serta kemampuan bersama dalam melayani kebutuhan masyarakat untuk kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau,” ujarnya dikutip Rumah.com.

Lihat juga: Pilihan Rumah Subsidi Terbaru di Bogor

Selain itu, adanya SOP tersebut juga diharapkan dapat mewujudkan pengeloaan KPR dan KMK-KP yang efektif dan efisien.

SOP KMK-KP terdiri dari kebijakan dan alur kerja yang memuat konsep dan rantai nilai yang sudah terintegrasi dengan SOP KPR BPD SMF.

Petunjuk operasi terstandar tersebut diharapkan dapat membantu menjawab tantangan penyaluran KPR oleh BPD di daerahnya masing-masing, khususnya dalam hal mempermudah akses kredit modal kerja.

Sementara itu SOP KP BPD SMF terdiri dari kebijakan dan alur kerja yang memuat konsep rantai nilai akuisisi KPR mencakup kegiatan origination, underwritting, dan servicing hingga credit recovery untuk BPD. 

Ananta optimis implementasi dari SOP tersebut dapat memperkuat peran BPD dalam meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan daerah, utamanya dalam meningkatkan kontribusi BPD di pembiayaan perumahan.

“Kami memiliki visi dan misi untuk meningkatkan sinergi dengan BPD , dan kami melihat peran BPD ke depan akan semakin signifikan. Dimana BPD akan saling bersinergi dan dapat menjadi regional champion yang kompetitif, dan lebih berkontribusi terhadap perekonomian di daerahnya,” katanya.

Baca juga: Kurang Dana, PUPR Dorong SMF Bantu Pembiayaan Perumahan

SMF sendiri merupakan BUMN yang didirikan pada tahun 2005 di bawah Kementerian Keuangan, yang mengemban tugas membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan melalui sekuritisasi dan pembiayaan.

SMF memilki kontribusi penting dalam menyediakan dana menengah panjang bagi pembiayaan perumahan melalui kegiatan sekuritisasi, dan pembiayaan.

Dengan demikian, diharapkan penyaluran KPR dapat meningkatkan volume penerbitan KPR, terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Gelontorkan Dana Rp32,64 Triliun

Di tahun 2017, SMF tengah fokus untuk meningkatkan kerjasama dengan BPD seluruh Indonesia. Adapun sampai dengan saat ini SMF telah bekerjasama dengan 11 BPD untuk pembiayaan.

Melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan, sejak awal berdirinya SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke Penyalur KPR sampai dengan 30 Juni 2017 kumulatif mencapai Rp32,64 triliun.

Jumlah tersebut terdiri dari sekuritisasi sebesar Rp8,155 triliun dan penyaluran pinjaman sebesar Rp24,488 triliun, dimana sebesar Rp2,04 triliun disalurkan melalui BPD.

Untuk dapat mendukung perluasan akses pembiayaan di daerah, SMF juga tidak hanya menyalurkan dana tetapi juga secara berkesinambungan melaksanakan sosialisasi dan pelatihan KPR bekerjasama dengan seluruh Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.