Sukses


4 Tahap Kepemilikan Rumah yang Wajib Diketahui Agen Properti

Ada empat tahap yang akan dilalui oleh setiap pembeli rumah. Mulai dari hari pertama menempati rumah baru, sampai menjual kembali rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai agen properti, Anda tak hanya dituntut untuk memahami seluk beluk jual-beli properti. Pengetahuan mengenai serba-serbi kepemilikan rumah juga tak kalah penting. Pasalnya, jasa agen properti kini mulai merambah ke area konsultasi.

(Baca juga: Mau Jadi Agen Properti Sukses? Perbanyak Stok Sabar!)

Ya, mengingat banyak calon pembeli rumah pertama yang belum mengetahui apa saja yang akan dihadapi mereka apabila kelak menempati rumah pribadinya. Ada dua tipe pemilik rumah, mereka yang membeli rumah untuk investasi dan dijual beberapa tahun ke depan, dan ada pula yang membeli untuk ditempati bahkan diwariskan hingga ke anak cucunya.

Seperti yang dirangkum dari Rumah.com, sebenarnya ada empat tahap yang pasti akan dilalui oleh setiap pembeli rumah. Mulai dari hari pertama menempati rumah baru, sampai akhirnya melepas kunci ke pembeli selanjutnya.

Ketahui lebih lanjut mengenai empat fase tersebut berikut ini.

FASE 1: Kegembiraan Menempati Hunian Baru

Setelah menerima kunci pintu rumah impian, pemilik rumah akan segera memindahkan barang-barang dari hunian lama dan menata rumah barunya dengan penuh sukacita. Fase pertama ini dimulai dari membuka kotak kardus dan menatanya dengan rapi berdasarkan ruangannya.

Jika pindah ke hunian yang lebih luas dari sebelumnya, si pemilik rumah biasanya akan tergoda mengisi ruangan kosong yang tersisa. Sebagai agen Anda bisa menanyakan kebutuhan mereka dan menyarankan untuk tidak melakukan renovasi apapun di tahun pertama.

Pasalnya fase ini adalah waktu yang ideal untuk menata rumah sesuai dengan kebutuhan keluarga.

FASE 2: Ciptakan Rumah Impian

Butuh waktu beberapa bulan untuk pindah ke fase kedua, dan di tahap ini pemilik rumah akan mulai menikmati aktivitas sehari-hari menempati rumah impiannya. Penataan ruang yang lebih efisien akan dibutuhkan oleh pemilik rumah seiring dengan bertambahnya jumlah perabot yang dimiliki.

Pemilik rumah juga mulai mengenal akrab tetangga di lingkungan tempat tinggal dan membangun sebuah komunitas.

FASE 3: Waktunya Membuat Strategi

Jika pasar properti terus menunjukkan tren positif pada lokasi hunian, misalnya setelah beberapa tahun, maka sudah saatnya membuat strategi yang menguntungkan. Pemilik rumah bisa mengambil keuntungan beberapa persen dengan menjual rumah.

Namun sebelum berniat untuk menjual, sarankan mereka untuk melakukan beberapa renovasi penting. Khususnya di area atap dan jendela.

(Simak juga: Puluhan pilihan perumahan pada kisaran harga di bawah Rp500 jutaan)

Apabila tidak berniat untuk menjual, mungkin sudah saatnya melakukan beberapa renovasi kecil yang disesuaikan dengan kondisi dan gaya hidup keluarga. Misalnya mengecat ulang cat dinding,  atau mengubah desain atau denah ruangan.

Sementara itu, jika pembelian rumah dilakukan dengan langkah KPR, maka Anda bisa mulai melakukan refinancing (perubahan kredit cicilan dengan memilih bank yang menawarkan bunga lebih rendah). Dengan begitu nominal cicilan yang harus disetor bisa lebih rendah dari sebelumnya.

FASE 4: Saatnya Pindah

Kapan mengetahui waktu yang tepat untuk pindah rumah? Dan kemanakah si pemilik rumah akan pindah hunian? Biasanya hal ini disesuaikan dengan kondisi keluarga. Misalnya setelah mendapat pekerjaan baru, setelah memiliki beberapa anggota keluarga baru, atau bahkan ketika anak-anak mulai beranjak dewasa dan pindah ke rumahnya masing-masing.

Alasan apapun yang membuat pemilik rumah menjual rumahnya, bantuan dari agen properti akan sangat berguna untuk meningkatkan keuntungan penjualan.

 

Isnaini Khoirunisa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.