Sukses


Bank Dunia Bantu Rp5 T untuk Perumahan Indonesia

Pada sektor perumahan, pinjaman dari Bank Dunia akan digunakan bagi program National Affordable Housing Project sebesar USD450 juta

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A. Chavez pada Senin (5/6) membahas program kerjasama dalam bidang perumahan dan pengembangan wilayah pariwisata.

“Ada dua program baru yang dibahas yakni terkait perumahan untuk meningkatkan akses perumahan terjangkau bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, baik pekerja formal maupun informal, serta pembangunan infrastruktur di tiga destinasi wisata prioritas yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalika,” tutur Menteri Basuki dalam siaran tertulis yang dikutip Rumah.com.

Pada sektor perumahan, pinjaman dari Bank Dunia akan digunakan bagi program National Affordable Housing Project sebesar USD450 juta yang disalurkan melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebesar USD225 juta.

Sementara pinjaman sebesar USD225 juta akan dialokasikan bagi subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan target sasaran adalah masyarakat yang belum tersentuh program subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

(Mau beli rumah subsidi? Simak pilihan lengkapnya hanya di sini!)

Alokasi anggaran tersebut diharapkan dapat menambah jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak.

“Program mulai dilaksanakan pada Juli 2017 hingga 2020. Lokasinya tersebar di seluruh Indonesia dan ditargetkan bagi 1,2 juta kepala keluarga baik pekerja formal maupun informal,” imbuhnya.

Kerjasama kedua yakni dalam pembangunan infrastruktur dasar di tiga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) meliputi Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.

“Programnya akan dimulai di bulan Agustus 2017 berupa penyusunan Rencana Induk Terpadu Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas yang direncanakan memakan waktu 12 bulan. Infrastruktur yang akan dibangun ialah jalan, home stay, sarana air bersih dan sanitasi,” tandasnya.

Besarnya dana untuk pembuatan rencana induk bagi tiga kawasan wisata tersebut yakni USD6 juta, dimana USD4 juta merupakan pinjaman dan USD2 juta hibah. Sedangkan untuk implementasinya akan dilaksanakan selama 60 bulan dengan pinjaman Bank Dunia sebesar USD200 Juta.

Baca juga: Lima Strategi PUPR Kebut Pembangunan Rumah Subsidi

Untuk Realisasi BP2BT

Dana yang digelontorkan Bank Dunia untuk bidang perumahan rencananya akan direalisasikan Kementerian PUPR dalam bentuk program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Program BP2BT tersebut akan diperuntukan bagi pekerja formal dan informal yang selama ini memiliki keterbatasan akses ke perbankan.

“Skema program tersebut adalah pekerja informal diharuskan menabung terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu, sekitar enam bulan sampai satu tahun,” tutur Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Maurin Sitorus.

“Setelah mencapai batas waktu yang ditentukan, maka pekerja informal dapat memperoleh bantuan dari pemerintah berupa bantuan uang muka,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, rencananya Program BP2BT ini akan menargetkan sebanyak 715.000 unit rumah bersubsidi untuk MBR. Rata-rata bantuan yang akan diberikan untuk MBR ini diperkirakan sebesar Rp27 Juta per rumah tangga.

Untuk program BP2BT ini, rencananya pemerintah juga akan menggandeng beberapa bank pelaksana seperti Bank BRI, Bank Artha Graha, dan Bank BTN. Selain itu, program ini juga akan melibatkan lembaga asuransi atau jaminan lainnya, seperti Jamkrindo.

Menurutnya, progam kerjasama dengan Bank Dunia ini tidak hanya menyangkut pogram BP2BT tetapi juga menyangkut bantuan teknis lainnya. Konsultansi Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), misalnya.

“Kami saat ini tengah membahas tentang Peraturan Pemerintah tentang Tapera. Tapera ini harus sudah diimplementasikan pada Maret 2018,” ujar Maurin.

Sumber foto: pu.go.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.