Sukses


Trik Cerdik Merawat Pagar Hidup

Pagar hidup menambah ruang hijau serta menambah pasokan oksigen. Namun, hidup butuh perhatian lebih agar tetap subur dan rapi.

Liputan6.com, Jakarta Dibandingkan pagar yang tebuat dari besi, pagar hidup dari tanaman tentunya lebih nyaman dan menyejukkan kita saat melihatnya. Apalagi jika pagar hidup tersbut tak hanya berwarna hijau, tapi juga dihiasi dengan bunga yang indah.

Pagar hidup menambah ruang hijau pada rumah serta menambah pasokan oksigen. Namun, sama seperti pagar lainnya, pagar hidup membutuhkan perhatian kita agar tetap subur. Seperti dikutip dari Rumah.com, berikut cara merawatnya.

Gunakan kawat

Jangan harap pagar hidup hanya berupa tanaman yang ditanam secara sederhana lalu akan tumbuh dengan sendirinya. Pagar membutuhkan kawat sebagai jalur hidupnya sehinga tidak tumbuh secara berantakan.

Untuk itu, gunakan tanaman yang dapat merambat dengan mudah, seperti bougenville, tanaman dolar, atau english ivy.

(Simak juga: 7 Pilihan Tanaman untuk Pagar Hidup)

Jangan lupakan pupuk

Meski gunanya sebagai pagar, tak berarti kita bisa melupakannya. Rawat tanaman pagar seperti tanaman lainnya yang ada di halaman kita.

Tambahkan pupuk minimal setiap bulan agar kebutuhan mineralnya terpenuhi. Cukup sebarkan di tanah tempat tumbuhnya lalu siramkan air agar pupuk dapat diserap dengan maksimal.

Pastikan sinar matahari yang cukup

Minimal pagar hidup mendapatkan sinar matahari pagi selama 3-4 jam setiap harinya. jadi jika memang area depan rumah kita kurang paparan sinar, sebaiknya jangan memilih pagar hidup sebagai gerbang rumah.

Pasalnya semakin tinggi pagar hidup ini, nantinya malah membuat halaman rumah kita kurang mendapatkan sinar matahari karena terhalang pagar.

Bersihkan sela-sela daun

Setiap 2-4 minggu, perhatikan sela-sela pagar yang mulai rimbun. Pastikan tidak ada ulat dan bersihkan daun yang sudah kering atau membusuk agar dahan dan daun lainnya tidak menjadi lembap dan berjamur.

Pangkas daun dan dahan yang memanjang jika sudah terlalu melewati kawat dan sangat rimbun. Pagar tanaman yang terlalu lebat berisiko menjadi sarang laba-laba, nyamuk, dan semut yang nantinya malah mengganggu kebersihan rumah kita.

Saat ini, kebanyakan pengembang membangun perumahan tanpa pagar. Bagi Anda yang merasa kurang nyaman, Anda bisa gunakan pagar hidup untuk memberikan batas antara ruang umum dan rumah Anda, tanpa harus mencolok,

Tertarik mencari cluster-cluster terbaru dengan harga di bawah Rp300 Juta? Simak pilihannya di sini.

Foto: Pixabay

Rina Susanto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini