Sukses


Sebelum 'Open House', Tata Rumah Contoh Anda Seperti ini!

Jika Anda ingin menata rumah contoh buatlah desain interior yang 'menjual'. Simak tipsnya berikut ini!

Liputan6.com, Jakarta Siapa bilang bikin calon pembeli rumah terpikat dengan unit yang Anda tawarkan itu sulit? Ketahuilah bahwa ada banyak trik untuk memikat hati calon pembeli yang potensial. Salah satunya dengan cara open house.

Open house sendiri adalah strategi promosi pengembang dengan memamerkan proyek terbarunya. Strategi ini bisa dilakukan di kantor marketing maupun di lokasi proyek properti. (Baca juga: Tips Broker: Kenali 4 Tipe Konsumen Properti Saat Open House)

Apapun jenis propertinya bisa Anda pamerkan semisal rumah contoh atau maket untuk unit apartemen. Jika Anda ingin membuat rumah contoh, maka buatlah desain interior semenarik mungkin. Dan berikut adalah beberapa cara mudah ala Rumah.com untuk menata rumah contoh secara kreatif agar lebih ‘menjual’.

1. Kenali Target Konsumen

Setiap perumahan biasanya memiliki target pasar tersendiri. Mulai dari kisaran harga sampai dengan luas unit dan desainnya. Setelah mengetahui target pasar, penjual yang baik haruslah memahami selera dan kebutuhan calon konsumennya, mulai dari denah ruang, sampai dengan penataan perabot. Dari sinilah Anda bisa mendapat ilustrasi desain interior yang tepat.

2. Warna Cat Dinding

Biasanya unit rumah yang dijual mendapat sentuhan warna cat dinding yang netral seperti putih dan krem. Namun khusus untuk rumah contoh, Anda bisa memberi warna yang sedikit berbeda pada beberapa ruangan. Misalnya untuk ruang komunal diberi warna oranye pada salah satu sisi dindingnya. Kalau perlu, dekorasi dinding aksen tersebut dengan gantungan seni atau lukisan animasi.

3. Lapisan Lantai

Lantai yang nyaman dipijak akan memberi nuansa yang berbeda pada rumah contoh. Cara paling mudah adalah dengan memberi lapisan karpet. Namun jika dianggap terlalu mahal Anda bisa memberi karpet pada salah satu sisi ruangan saja, misalnya di area foyer.

4. Jaga Tetap Rapi

Beberapa pengembang terkadang memungsikan rumah contoh juga sekaligus sebagai kantor pemasaran atau marketing. Bila rumah contoh sering didatangi banyak orang, katakan saja untuk negosiasi ataupun sekedar konsultasi, maka ruangan jadi mudah berantakan.

Keberadaan peralatan kantor seperti laptop dan beberapa dokumen juga bisa membuat rumah tampak penuh dan sempit. Sebaiknya buat ruang khusus untuk tempat bekerja ketimbang merelakan seluruh area rumah contoh menjadi ruang kantor.

5. Personalisasi

Rumah contoh haruslah lebih menjual, dan bukan sekedar ‘sebuah’ properti semata. jadi upayakan agar rumah contoh bisa menimbulkan perasaan nyaman seperti di rumah sendiri. Percantik rumah dengan aksesoris yang hidup seperti sukulen atau tanaman hijau di pot lainnya.

Letakkan juga beberapa eksemplar majalah dan koran di atas meja foyer. Perhatikan pula pemilihan warna pada perabot lunak seperti sofa dan sarung bantal. Tujuannya agar rumah terasa lebih hidup.

6. Ruangan Terang

Meski biasanya open house berlangsung di siang hari, bukan berarti ruangan dibiarkan gelap tanpa menyalakan lampu. Padahal pencahayaan yang baik bisa memberi kesan lega dan menerangi setiap detil perabot yang ada di dalamnya. Berinvestasi pada lampu LED yang terang bisa memberi pengaruh yang signifikan.

7. Wewangian Segar

Jika rumah contoh dibiarkan kosong, beri wewangian yang segar agar tidak berbau apek ketika dikunjungi calon pembeli. Ada banyak jenis wewangian untuk ruangan, mulai dari lilin aromaterapi sampai dengan semprotan elektrik.

Kombinasi wewangian yang sederhana bisa membuat konsumen tenang dalam mengambil keputusan. Aroma sederhana yang direkomendasikan antara lain jeruk, lemon, pinus, vanila, dan cengkeh.

Desain rumah contoh yang homey tentunya akan membuat calon pembeli merasa nyaman sehingga memperbesar peluang terjualnya unit yang ditawarkan. Dan berikut adalah belasan pilihan rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar dengan desain rumah yang layak Anda pertimbangkan. Simak aneka pilihannya di sini!

 

Isnaini Khoirunisa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini