Sukses


Malas Merapikan Rumah? Atasi dengan Cerdas!

Guna menyudahi kekacauan akibat rumah yang berantakan, saatnya Anda lebih serius menata rumah. Simak penyebab dan cara mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta Rumah yang terlalu berantakan atau terlalu penuh dengan barang terkadang membuat pemiliknya malas untuk merapikannya. Selain rasa malas, terkadang adanya ‘dorongan’ negatif dari dalam diri juga membuat Anda enggan untuk mulai bersih-bersih.

(Baca juga: Ingat! Rumah yang Berantakan Bisa Menghabiskan Uang)

Diri sendiri memang musuh besar Anda yang paling nyata. Dan percayakah Anda jika rumah yang berantakan bisa membuat Anda mudah lupa? Bisa lupa hal-hal penting seperti membayar pajak bahkan hingga datang ke pesta pernikahan karena kertas atau surat undangannya terlupakan. Belum lagi kemungkinan kehilangan barang karena terselip di tempat yang tidak seharusnya.

Guna menyudahi kekacauan akibat rumah yang berantakan, sudah saatnya Anda lebih serius menata rumah. Untuk itu simak enam tips dari Rumah.com tentang hal yang mengganggu proses beres-beres rumah dan cara mengatasinya berikut ini.

“Saya Terlalu Sibuk”

Ya, entah sengaja atau tidak kita acapkali sering memunculkan hal negatif ke diri sendiri. Jika sedari awal Anda sudah pesimis soal waktu, maka kemungkinan besar Anda tidak punya waktu sama sekali untuk memulai.

Saatnya Anda lebih disiplin mengatur waktu. Dan sisihkan sekitar 30 menit dalam sehari untuk ‘menyicil’ tugas beres-beres.

“Tugasnya Terlalu Banyak”

Mungkin tumpukan pakaian atau mainan anak-anak membuat Anda enggan memulai pekerjaan. Daripada terus mengeluh, saatnya membagi pekerjaan menjadi bagian kecil yang bisa diselesaikan sedikit demi sedikit.

Buat daftar pekerjaan dan perkiraan waktu untuk diselesaikan. Sebagai contoh, bila ingin membersihkan garasi, maka daftar list pekerjaannya sebagai berikut:

  • Merapikan perkakas: 2 jam
  • Menyisihkan benda dan rongsokan yang tak lagi terpakai: 1 jam
  • Mendonasikan pakaian lama: 1 jam

“Sulit Memulai Pekerjaan Ini”

Cara paling mudah untuk memulai pekerjaan adalah dengan memaksakan diri melakukannya. Jika Anda ada di depan laci atau dapur, segera buka dan mulai rapikan benda di dalamnya. Dan dengan sendirinya Anda akan mulai terhanyut dan menikmati pekerjaan tersebut.

Untuk pekerjaan yang besar seperti bongkar ranjang atau laci, Anda bisa membagi pekerjaan dalam beberapa hari. Psst, melakukan pekerjaan rumah juga dipercaya bisa mengurangi tingkat stress loh!

“Saya Khawatir Membuat Rumah Semakin Berantakan”

Tidak semua orang terampil melakukan pekerjaan rumah. Misalnya Anda pandai dalam hal berkebun namun tidak lihai dalam hal memperbaiki perabot. Namun, jangan khawatir, Anda tak harus menyelesaikan semua pekerjaan dengan sempurna. Yang penting rumah nampak lebih tertata dari sebelumnya. Selalu tanamkan pola pikir positif di dalam diri Anda.

“Saya Tidak Tahu Bagaimana Menyelesaikannya”

Anda tidak akan memiliki banyak keterampilan jika tidak mau belajar mengenai sebuah bidang. Namun untuk menghemat waktu dan tenaga, Anda bisa meminta bantuan tenaga profesional setempat. Kemajuan teknologi juga mempermudah Anda mencari tenaga penyedia jasa seperti tukang bangunan, tukang kebun, atau bahkan tukang bersih-bersih.

“Saya Harus Mengerjakan Secara Sempurna”

Jika Anda adalah tipe orang yang perfeksionis, Anda bisa saja enggan mengerjakan tugas apapun dengan alasan khawatir dengan hasil yang kurang rapi. Padahal cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan adalah menghindari kesempurnaan dan selesaikan setiap proyek. Done is the new perfect!

Sekeren apapun rumahnya tentunya akan percuma jika Anda malas membersihkannya. Dan untuk pilihan rumah dengan desain keren dengan harga pada kisaran di bawah Rp300 jutaan, simak puluhan pilihannya di sini!

 

Isnaini Khoirunisa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.