Sukses


98% Konsumen Setuju, Lokasi Lebih Penting Daripada Harga Properti

98% dari konsumen properti di Indonesia menempatkan lokasi sebagai faktor penting dalam pemilihan hunian.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2016, 98% dari konsumen properti di Indonesia menempatkan lokasi sebagai faktor penting dalam pemilihan hunian.

Selain itu para pencari properti di Indonesia menganggap keamanan lingkungan juga sebagai salah satu faktor penting dalam mempertimbangkan pembelian rumah baru maupun apartemen baru.

Saat ini di Indonesia, mayoritas pencari rumah adalah mereka yang merupakan pembeli rumah pertama kali, termasuk keluarga baru. Tak heran, mereka akan lebih memprioritaskan hunian yang dekat dengan sekolah bagus, tempat menitipkan anak, hingga swalayan.

(Perumahan murah dekat akses tol di Bogor)

“Sehingga jika lokasi suatu perumahan dekat dengan sekolah-sekolah favorit, besar kemungkinan harga rumah di sana akan terdongkrak,” ujar Wasudewan, Country Manager Rumah.com.

Dan berikut 10 faktor utama yang menjadi pertimbangan pencari properti dalam memilih hunian:

  • Lokasi 98%
  • Keamanan lingkungan 87%
  • Akses menuju transportasi publik 81%
  • Infrastruktur dan fasilitas sekitar 77%
  • Harga per meter persegi 72%
  • Luas bangunan 71%
  • Desain dan konstruksi 64%
  • Fasilitas dalam lingkungan properti 63%
  • Rencana pengembangan area 57%
  • Kesiapan untuk ditempati 56%


Baca juga: KPR Mikro, Harapan untuk Pekerja dengan Gaji Rp2,6 Juta

Penting diketahui, suatu lokasi properti bisa dikatakan prospektif apabila memiliki infrastruktur yang baik, dekat dengan berbagai fasilitas umum, dan sarana publik lainnya. Maka dari itu, tidak diragukan lagi potensi kenaikan harga properti tersebut juga akan semakin tinggi.

Ciri pertama dari lokasi yang prospektif adalah arus masuk ke lokasi lebih besar dari arus ke luar. Artinya, secara demografi kawasan itu masih menjadi tujuan arus manusia, yang otomatis juga menjadi arus barang.

Dengan kata lain, lokasi tersebut menjadi salah satu pilihan tempat bagi banyak manusia untuk menggantungkan hidup.

Ciri kedua, lokasi memiliki akses yang baik dengan pusat kota, yakni area tempat terjadinya aktivitas perkotaan (urban activities), seperti CBD area (di Jakarta disebut segi tiga emas), kawasan perdagangan, kawasan bisnis, dan kawasan hiburan (entertainment area).

Survey: 52% Orang Indonesia Berencana Beli Properti 6 Bulan Mendatang

Pusat kota -sesuai namanya- harus selalu dekat dengan Ibu Kota. Di dalam sebuah pusat kota, bisa saja terdapat lebih dari satu pusat pertumbuhan (growth center).

Ciri ketiga, lokasi properti berada di kawasan pilihan atau paling diinginkan—baik konsumen maupun investor. Kawasan seperti ini umumnya merupakan lokasi pilihan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dan memiliki capital gain yang besar.

Ciri keempat, lokasi prospektif masuk dalam kategori sunrise property, yakni properti yang terletak di kawasan baru dan berkembang, kawasan baru dan stabil, dan kawasan modern yang baru direhabilitasi.

*Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2016 merupakan survei tahunan yang dilakukan oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura, dengan total 1.030 responden. Survei ini berlangsung selama November-Desember 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.