Sukses


PUPR Desak BTN Luncurkan Kredit Mikro Perumahan

BTN juga akan berusaha agar masyarakat bisa memanfaatkan Kredit Mikro Perumahan apalagi kebutuhan rumah di Indonesia terus meningkat.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Bank Tabungan Negara (BTN) untuk segera meluncurkan Kredit Mikro Perumahan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal.

Dirinya berharap, Kredit Mikro Perumahan tersebut bisa membantu dan memudahkan masyarakat dalam memiliki rumah bersubsidi pemerintah serta mendorong pemerataan pembangunan perumahan baru di Indonesia, yang menjadi nawa cita program Satu Juta Rumah.

“Saya berharap Kredit Mikro Perumahan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal bisa segera direalisasikan oleh Bank BTN,” ujarnya.

Ia turut menuturkan, launching Kredit Mikro Perumahan bisa dilaksanakan pada akhir Februari 2017. Sehingga masyarakat bisa segera memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memiliki rumah impiannya dengan harga yang terjangkau.

“Masih banyak masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor informal tapi mereka memiliki kemampuan untuk membayar cicilan rumah. Adanya kemudahan fasilitas kredit dari BTN tentu akan membantu mewujudkan impian mereka,” tandasnya.

(Rumah minimalis Rp300 Jutaan cocok untuk freelancer)

Komitmen BTN

Sementara itu Direktur Utama BTN, Maryono, menegaskan BTN sebagai bank yang memang bergerak di pembiayaan perumahan akan terus mendukung program perumahan yang dilaksanakan pemerintah.

BTN juga akan berusaha agar masyarakat bisa memanfaatkan Kredit Mikro Perumahan apalagi kebutuhan rumah di Indonesia terus meningkat.

Angka backlog perumahan di Indonesia sendiri saat ini mencapai 13,5 juta unit (berdasarkan kepemilikan) dan 7,6 juta (berdasarkan kepenghunian).

Berdasarkan data yang diperoleh di tahun 2015-2016, tercatat ada tujuh Provinsi terbesar yang menyalurkan KPR Subsidi yakni; Provinsi Jawa Barat (87.091 Unit), Banten (24.671), Kalimantan Selatan (14.430), Riau (14.204), Jawa Timur (13.469), Jawa Tengah (12.324), dan Sumatera Selatan (11.746).

(Jangan beli rumah sebelum menyimak Review Properti)

Nama Provinsi Jawa Barat kembali menduduki posisi pertama, belum bergeser sejak dikeluarkannya data periode 2014-2015. Akan tetapi, kali ini jumlah pasokan unitnya jauh lebih besar, yakni tiga kali lipat dibanding tahun 2014-2015 yang hanya mencapai 28.409 unit.

Salah satu upaya untuk memberikan akses perumahan kepada masyarakat, sambungnya, adalah melalui penyelenggaraan pameran perumahan.

Baca juga: Tips Berburu Rumah Pada Pameran Properti

Sebagai rangkaian perayaan ulang tahun ke-67, Bank BTN mengadakan pameran Indonesia Property Expo 2017 mulai 11-19 Februari 2017 di JCC, Jakarta.

Pameran ini diikuti 120 pengembang perumahan non-subsidi dan 100 pengembang perumahan bersubsidi. Sekitar 700 proyek properti mulai dari apartemen, kondotel, pergudangan, perumahan dan pertokoan yang terletak di lokasi-lokasi strategis ada di pameran ini.

Dalam pameran ini, BTN bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan REI, menawarkan berbagai promosi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat seperti bunga murah 4,67 persen fixed 1 tahun untuk KPR non subsidi, serta bunga 5 persen untuk KPR bersubsidi.

Baca juga: REI Usulkan Karyawan Gaji 7 Juta Boleh Beli Rumah Subsidi

Selain itu, uang muka ringan hanya 5 persen untuk KPR non subsidi dan 1 persen untuk KPR bersubsidi.

“Kami berharap masyarakat bisa meramaikan kegiatan ini dan memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh BTN,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.