Sukses


Lahan Belum Siap, Rusunawa Pasar Minggu Terancam Gagal

Pembangunan rusunawa tersebut menjadi salah satu proyek strategis nasional untuk menyediakan hunian yang layak

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendesak PD Pasar Jaya untuk segera memastikan kesiapan lahan rumah susun sewa (rusunawa) tingkat tinggi Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Hingga saat ini proses pembangunan belum bisa berjalan karena para pedagang masih aktif berjualan dilokasi tersebut.

Pembangunan rusunawa tersebut menjadi salah satu proyek strategis nasional untuk menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di perkotaan.

“Kami (Kementerian PUPR) meminta kepastian lahan dari PD Pasar Jaya untuk lokasi pembangunan rusunawa Pasar Minggu. Sebab, sampai saat ini seluruh lokasi di Pasar Minggu belum dibebaskan sehingga proses pembangunan belum bisa berjalan,” ungkap Syarif Burhanuddin, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR.

(Daftar rumah murah khusus MBR)

Dari hasil kunjungan lapangan yang dilakukannya, Syarief mengaku masih menemukan para pedagang berjualan di sepanjang koridor pertokoan Robinson Departemen Store.

Selain itu, Terminal Pasar Minggu yang rencananya akan dimanfaatkan sebagai Tempat Penampungan Sementara (TPS) juga masih aktif beroperasi.

Baca juga: Rusun Jadi Alternatif Hunian MBR di Perkotaan

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa apabila memang lahan yang ada di Pasar Minggu belum siap, pihaknya tak segan-segan untuk membatalkan kontrak pembangunan rusunawa tersebut.

“Kami sudah mengajak PD Pasar Jaya untuk membahas kesiapan lahan rusunawa tersebut sejak tahun 2016 dan anggarannya pun sudah tersedia. Bulan Januari lalu pun sebenarnya sudah harus dimulai pembangunannya,” katanya kepada Rumah.com.

Baca juga: PUPR Bangun Rusun Santri Rp8,5 Miliar

“Jika memang PD Pasar Jaya tidak siap, maka kami bisa membatalkan kontrak dan mengalokasikan anggaran yang ada untuk pembangunan rusunawa lainnya,” Syarif menegaskan.

Rusunawa Pasar Minggu rencananya akan dibangun sebanyak tiga tower, dengan ketinggian bervariasi yakni dua tower setinggi 23 lantai dan satu tower setinggi 17 lantai.

Luas total bangunan rusunawa adalah 100.973 meter persegi, dan diperkirakan akan memasok jumlah hunian mencapai 1.274 unit yang dapat menampung 5.096 jiwa.

(Cari rumah minimalis harga ekonomis di Bogor, klik di sini!)

Rusun Hadir Demi Kurangi Backlog

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri sejak tahun lalu memang berencana membangun 12.760 unit rumah susun (rusun) di Indonesia sepanjang 2017.

Rusun tersebut nantinya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja/buruh industri, pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/ Polri, mahasiswa dan para santri pondok pesantren.

Untuk membangun rusun tersebut, Syarif menjelaskan bahwa Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR telah menganggarkan dana sebesar Rp4,754 triliun atau 51,71 persen dari total pagu anggaran Ditjen Penyediaan Perumahan pada Tahun Anggaran (TA) 2017 mendatang.

“Kami harap dengan pembangunan rusun ini, pemerintah bisa menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” ujar Syarif.

(Klik rumah.com/perumahan-baru dan temukan puluhan apartemen dan rumah dengan harga mulai Rp100 Jutaan).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini