Sukses


Tips Developer: Panduan untuk Membuat Nama Perumahan

Jika Anda masih bingung menentukan nama yang tepat untuk proyek perumahan terbaru Anda, simak beberapa tips berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta  “Apalah arti sebuah nama” nampaknya menjadi peribahasa yang tidak berlaku ketika hendak merancang proyek perumahan.

Pasalnya jumlah perumahan baru kian bertambah dari waktu ke waktu. Pertumbuhannya juga sangat pesat di sejumlah kota-kota besar. Jadi jika kurang-kurang kreatif menemukan nama yang pas untuk residensial Anda, bisa-bisa ada duplikat nama bagi perumahan Anda.

(Simak juga: Unik! Warga Perumahan Bisa Komplain Lewat Aplikasi Ini)

Dan jika hal itu terjadi, bisa saja menimbulkan mispersepsi ketika ada orang yang hendak mencari alamatnya secara manual ataupun via peta online seperti google maps.

Sama halnya seperti menentukan sebuah brand, nama perumahan yang tepat juga akan berpengaruh terhadap minat konsumen dan pengembangan bisnis properti si pengembang.

Dan jika Anda masih bingung menentukan nama yang tepat untuk proyek perumahan terbaru Anda, simak beberapa tips dari Rumah.com berikut ini.

1. Sematkan nama perusahaan

Jika perusahaan properti Anda berada di level menengah dan hendak mengembangkan sayap ke cakupan yang lebih luas, jangan ragu memberi nama perumahan dengan menyematkan nama perusahaan.

Hal ini dilakukan oleh pengembang raksasa Ciputra Group dan Alam Sutera. Beberapa proyek perumahan yang dibangunnya menyematkan kata Citra maupun Sutera. Dengan begitu nama perumahan Anda akan lebih ikonik di mata pembeli maupun partner bisnis.

2. Singkat saja

Membuat nama perumahan yang singkat akan mempermudah calon pembeli untuk mengingatnya terus menerus. Jika memungkinkan, cukup satu atau dua suku kata saja. Misalnya Bintaro Mutiara, Amartha Residence, Naya Townhouse.

3. Sesuai Tema

Jika perumahan Anda mengusung tema atau konsep yang unik, tak ada salahnya mencantumkan kata tersebut dalam nama perumahan. Misalnya jika klaster Anda mengadopsi konsep syariah pilihlah kata-kata bernuansa Islami.

Sementara jika arsitektur bangunannya mengadaptasi model kolonial atau eropa, boleh memilih kata-kata berbahasa asing.

4. Nama Lokasi

Ini adalah cara yang paling mudah ketika Anda sudah buntu mencari nama perumahan yang semakin mirip satu dan lainnya. Dengan menyematkan nama area atau lokasi maka pembeli bisa langsung menebak dimana perumahan itu berada.

Beberapa perumahan yang lokasinya dekat dari lokasi favorit bahkan menyematkan nama lokasi tersebut. Misalnya Klaster Bintaro Asri, padahal klaster tersebut berada di kawasan Pondok Kacang atau Jurang Mangu.

Namun usahakan menghindari pemberian nama yang tidak pas dengan lokasi karena bisa membuat pembeli kecewa ketika melakukan survei lokasi.

5. Mengandung makna

Ketika membangun proyek perumahan, Anda mungkin telah memiliki kategorisasi konsumen. Misalnya jika rumah tersebut ditujukan untuk pasar MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) maka pilih nama sesuai profesi mereka yang pekerja pabrik atau pengusaha UKM (usaha kecil menengah) seperti “Kreasi Indah” dan lain sebagainya.

Anda juga bisa mendapatkan nama yang mengandung makna dari harapan atau ekspektasi yang indah dan menyenangkan. Misalnya perumahan Baiti Jannati yang dalam bahasa Arab artinya rumah yang memiliki nuansa seperti di dalam surga.

Ingin punya hunian di lingkungan bergengsi? Simak aneka pilihannya di sini.

Foto: Rumah.com

Isnaini Khoirunisa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini