Sukses


Fakta! Masyarakat Indonesia Berniat Beli Rumah 6 Bulan Lagi

Masyarakat Indonesia masih memiliki minat untuk membeli properti dalam enam bulan ke depan tahun ini, meskipun harga properti dianggap naik

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil survey Property Affordability Sentiment Index 2016*, 52% masyarakat Indonesia masih memiliki minat untuk membeli properti dalam enam bulan ke depan tahun ini, meskipun harga properti dianggap naik begitu cepat.

Namun 76 persen responden menyatakan puas dengan kondisi properti Indonesia di mana jumlah ini meningkat 5 persen dari tahun sebelumnya.

Property Affordability Sentiment Index 2016 merupakan survey tahunan yang dilakukan oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura, dengan total 1.010 responden.

Baca juga: Terungkap! Alasan Pengembang Bilang ‘Senin Harga Naik’

Survey ini juga mencatat beberapa indikator yang memperkuat keyakinan konsumen dalam mengambil keputusan properti. Antara lain:

  • 76% merasa yakin dengan prospek peningkatan harga dalam jangka panjang
  • 31% menganggap tersedia pilihan pendanaan yang baik untuk memiliki properti

Meski demikian, sebagian konsumen properti juga menyatakan ketidakpuasan terhadap kondisi industri properti saat ini. Beberapa fakta yang ditemukan, diantaranya:

  • 74% merasa harga properti saat ini naik begitu cepat
  • 45% menganggap harga properti saat ini terlalu tinggi
  • 41% merasa performa ekonomi belum terlalu bagus

Melesatnya harga properti yang naik begitu cepat ternyata sangat dirasakan oleh konsumen sepanjang tahun 2016. Dibandingkan survey tahun 2015, hanya 45% responden yang menyatakan bahwa harga properti naik begitu cepat.

“Menurut riset Rumah.com, sepanjang tahun 2015 hingga akhir 2016, harga rumah baru di Indonesia memang terus naik dengan median (nilai tengah) sekitar Rp10 juta/meter persegi. Dibandingkan kuartal lain yang mengalami kenaikan, harga rumah mengalami penurunan pada kuartal keempat tahun 2016,” ujar Wasudewan, Country Manager Rumah.com

Survei BI: Perlambatan Harga Properti Terjadi Hingga Akhir Tahun

 

Pada akhir tahun, umumnya konsumen properti memang memilih aktivitas wait and see sehingga aktivitas pencarian properti tidak seramai bulan lain.

“Dua peristiwa penting yang terjadi pada kuartal keempat 2016 yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk wait and see adalah Tax Amnesty dan demo besar pada bulan November dan Desember 2016,” tambah Wasudewan.

Keberhasilan program tax amnesty diyakini oleh para pelaku industri akan menggeliatkan pasar properti. Hal ini tentu membuat konsumen mengharapkan pemerintah membuat kebijakan susulan yang mendukung industri properti, misalnya penurunan LTV di awal tahun ini.

Demo besar yang terjadi pada bulan November dan Desember 2016 juga membuat masyarakat sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan properti.

Pilkada serentak yang dilakukan pada kota-kota besar di Indonesia bisa membuat masyarakat menunggu kebijakan pemimpin baru di area infrastruktur dan perumahan.

Bagi Rumah.com, komitmen untuk membantu para pencari properti dalam menentukan keputusan properti terus diperkuat dengan berbagai fitur unggulan, seperti teknologi virtual tiga dimensi, sehingga konsumen dapat melihat seluruh interior rumah dari layar smartphone maupun komputer tanpa harus berkunjung ke lokasi di Perumahan Baru (http://www.rumah.com/perumahan-baru) dan Review Properti (http://www.rumah.com/perumahan-baru/resensi)

Dalam kanal Perumahan Baru, para konsumen yang berminat memiliki perumahan dan apartemen baru, dapat melihat informasi tentang properti secara lengkap, lokasi dan fasilitas sekitar berbasis peta serta kalkulator keterjangkauan untuk mengukur kemampuan pembayaran cicilan berdasarkan pendapatan bulanan.

Dan melalui Review Properti, para konsumen properti dapat menilai spesifikasi material hunian, rencana pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi hingga perbandingan harga dengan hunian lain di sekitarnya.

*Property Affordability Sentiment Index 2016 merupakan survey yang dilakukan Rumah.com bersama lembaga riset Intuit Research, Singapura dengan total 1.030 responden dari Indonesia. Survey ini berlangsung selama November-Desember 2016

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


    Video Terkini