Sukses


Mau Investasi Kios? Cek Dulu Plus Minusnya

Tingginya konsumerisme masyarakat Indonesia tentu membuat investasi kios dan toko terlihat sangat menggiurkan. Namun Anda jangan asal beli!

Liputan6.com, Jakarta Investasi kios belakangan ini terlihat cukup prospektif, terutama dengan makin tingginya daya beli kelas menengah. Permintaan terhadap kios cukup tinggi, khususnya di kawasan pusat perdagangan ritel.

Tingginya konsumerisme masyarakat Indonesia tentu membuat investasi kios dan toko terlihat sangat menggiurkan. Namun Anda jangan asal membeli. Sebelum mulai berinvestasi, perhatikan terlebih dahulu keunggulan dan kelemahannya.

(Baca juga: Lokasi Ideal untuk Investasi Kios)

Diambil dari buku“Menjadi Kaya Melalui Properti”, seperti dikutip Rumah.comPanangian Simanungkalit menjabarkannya sebagai bahan pertimbangan Anda.

Keunggulan
Pertama, demand (permintaan) terhadap kios memang cukup tinggi, terutama di retail trade area atau kawasan perdagangan.

Kawasan perdagangan merupakan surga bagi investasi kios, karena kawasan ini umumnya ramai dengan para pelaku bisnis, baik penjual maupun pembeli.

Sebut saja kawasan Tanah Abang atau Mangga Dua. Kedua lokasi ini tetap menjadi pilihan utama bagi para investor kios, karena setiap hari dikunjungi oleh ratusan ribu orang dengan berbagai kepentingan bisnis.

Kedua, jangka waktu sewa menengah (2-3 tahun). Umumnya, jika seorang penyewa kios atau toko sudah merasa nyaman dan suka berjualan di sebuah lokasi, dia akan terus memperpanjang sewa atau bahkan membeli kios tersebut dari pemiliknya.

Ketiga, capital gain diperoleh dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun). Makin ramai dan makin banyak perdagangan dan transaksi yang terjadi di sebuah lokasi kios, maka capital gain kios juga akan makin tinggi.

Sementara keuntungan dari capital gain makin besar dan signifikan jika kios dijual setelah lebih dari lima tahun. Pasalnya, kawasan perdagangan tempat toko tersebut berada telah menjadi matang (mature), dengan jumlah pelanggan tetap yang banyak pula.

(Cari Ruko untuk Berdagang atau Investasi? Cari Pilihannya di Sini!)

Kelemahan
Pertama, memilih lokasi yang strategis terbilang sulit. Sirkulasi di dalam pusat perbelanjaan sering kali bisa berubah karena terjadi perubahan perpindahan barang-barang tertentu yang diminati konsumen.

Contoh, ketika di sebuah lokasi dibangun sebuah trade center, keramaian akan mengikuti arah masuk trade center tersebut.

Pada saat pintu masuk trade center tersebut berpindah, tentu saja crowd atau keramaian kawasan tersebut akan berpindah, mengikuti pintu masuk pusat perdagangan tersebut.

Kedua, harga bisa jatuh bila salah memilih lokasi. Umumnya, kios yang terletak di bagian belakang tidak dapat dijadikan lahan bisnis yang baik, sehingga akhirnya hanya dijadikan sebagai tempat makan yang biasanya harga sewanya lebih rendah.

Apalagi jika penyewanya adalah orang keturunan Tionghoa yang percaya perhitungan feng shui. Lazimnya mereka mendatangkan ahli feng shui khusus untuk mencari lokasi toko atau kios yang tepat. Penyewa seperti ini tentu akan memilih lokasi toko yang sesuai dengan lebih teliti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.