Sukses


Demand Properti Komersial Kuartal III-2016 Tertinggi di Bandung

Berdasarkan wilayah, peningkatan permintaan properti komersial terjadi pada semua wilayah, tertinggi di Bandung (3,80%, qtq)

Liputan6.com, Jakarta Indeks permintaan terhadap properti komersial pada triwulan III-2016 tercatat sebesar 128,20 atau tumbuh 0,46% (qtq), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (0,28%, qtq).

Permintaan terhadap properti komersial yang lebih tinggi ini terutama berasal dari segmen perhotelan (13,51%, qtq) sejalan dengan adanya kegiatan PON dan meeting di luar kantor.

Selain hotel, kenaikan permintaan berasal dari convention hall (9,935, qtq) terkait dengan tingginya kegiatan pameran otomotif dan biro perjalanan, acara wisuda, serta acara pernikahan.

Berdasarkan wilayah, peningkatan permintaan properti komersial terjadi pada semua wilayah, tertinggi di Bandung (3,80%, qtq), khususnya berasal dari segmen perhotelan. Surabaya juga mencatat permintaan yang cukup tinggi (2,22%, qtq), terutama di segmen hotel (20,60%, qtq).

Dikutip Rumah.com, secara tahunan, permintaan terhadap properti komersial juga menunjukkan kenaikan sebesar 1,66% (yoy), namun melambat dibandingkan kenaikan sebesar 2,29% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan permintaan terutama terjadi pada segmen apartemen (15,78%, yoy) terutama terjadi di Jabodetabek (17,97%, yoy) khususnya Jakarta seiring dengan tingginya kebutuhan terhadap tempat tinggal yang berlokasi dekat dengan kantor.

Selain Jabodetabek, permintaan terhadap properti komersial yang cukup tinggi juga terjadi di Surabaya (5,10%, yoy) terutama pada segmen perkantoran (22,31%, yoy).

(Baca juga: Demand Terbatas, Harga Properti Komersial Merosot)

Perkembangan Kredit Konsumsi

Pertumbuhan permintaan terhadap properti komersial terindikasi dari meningkatnya penyaluran kredit konsumsi sebesar 7,96% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (8,84%, yoy).

Berdasarkan jenisnya, peningkatan kredit konsumsi terutama dalam bentuk kredit kepemilikan flat/apartemen, khususnya tipe kecil (16,16%, yoy).

Sementara itu, penyaluran kredit pada apartemen tipe menengah dan besar justru mengalami kontraksi, masing-masing sebesar -2,11% (yoy) dan -4,71% (yoy).

Suku bunga perbankan khususnya suku bunga kredit konsumsi dan suku bunga kredit kepemilikan flat/apartemen (KPA), secara umum pada triwulan III-2016 menurun dibangingkan triwulan sebelumnya.

Rata-rata tingkat suku bunga KPA tipe kecil (<21) pada triwulan III-2016 sebesar 13,07% per annum, tipe menengah (22-70m2) yakni 11,99% per annum, dan tipe besar (>70) adalah 10,92% per annum.

Suku bunga kredit untuk pemilikan flat/apartemen seluruh tipe pada triwulan III-2016 ini mengalami penurunan dibangingkan triwulan II-2016.

Sumber: Survei Bank Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini