Sukses


Xeriscaping, Trik Bertaman Nan Irit Air

Xeriscape berasal dari dua kata latin yakni ‘xero’ yang berarti kering, serta ‘scape’ yang berarti pemandangan.

Liputan6.com, Jakarta “Ingin punya taman di rumah, tapi tidak punya waktu untuk mengurusnya. Telat menyiram sehari saja bisa bikin tanaman kekeringan. Belum lagi biaya pemakaian air yang membengkak.”

Buang jauh-jauh pesimisme itu. Taman merupakan poin penting untuk rumah Anda. Rumah akan semakin terasa asri dan sejuk dengan adanya pekarangan atau taman.

Jika Anda tidak memiliki waktu untuk menyiram tanaman, dan takut biaya air membengkak, akali dengan membuat taman yang hemat air atau dikenal dengan istilah xeriscape. Selain lebih mudah merawat, kita juga tidak membuang-buang air dengan percuma.

Xeriscape berasal dari dua kata latin yakni ‘xero’ yang berarti kering, serta ‘scape’ yang berarti pemandangan.

Xeriscape memanfaatkan tanaman-tanaman yang tahan air serta teknik pengairan yang efisien. Rumah.com melansir langkah-langkah untuk membuat taman hemat air berikut ini.

Pilih tanaman yang tepat

Pilihlah tanaman yang dapat tumbuh di daerah kering, seperti kaktus, cemara, bambu, dan nanas-nanasan. Tanaman-tanaman ini tidak memerlukan banyak air untuk hidup.

Pengelompokkan tanaman

Anda bisa kombinasikan juga dengan tanaman biasa. Kelompokkan jenis tanaman berdasarkan kebutuhannya terhadap air: tanaman yang butuh air dan tanaman yang memerlukan sedikit air. Dengan begitu penggunaan air untuk menyiram bisa dihemat.

Teknik menanam

Penghematan air juga bisa dilakukan dengan mengakali teknik menanam. Caranya, sebelum menanam gali lubang pada tanah, lalu isi lubang dengan air. Biarkan hingga air meresap habis ke dalam tanah.

Ini akan membuat tanah menjadi lembap. Tanah yang lembap dapat membuat akar lebih cepat tumbuh dan dapat mengurangi frekuensi penggunaan air.

Menyiram dengan Efisien

Untuk menghemat air, gunakan ember khusus untuk menyiram tanaman atau semprotan sehingga menghasilkan tetesan, bukan guyuran air seperti jika Anda menggunakan selang. Cara ini lebih efisien.

Akar akan lebih optimal menyerap air berupa tetesan dibanding guyuran air. Pilih juga waktu yang tepat untuk menyiram tanaman yakni sore atau malam hari.

Waktu ini cenderung lebih teduh sehingga memperlambat proses penguapan. Penyerapan air ke tanah akan lebih maksimal.

Manfaatkan Air Buangan

Menyiram tanaman tidak selalu harus menggunakan air baru. Anda bisa menggunakan air bekas, misalnya air buangan AC atau air hasil tadahan hujan. Air ini bisa digunakan untuk menyiram tanaman karena tidak tercemar bahan kimia.

(Simak juga: Rain Garden, Taman Cantik Penadah Hujan)

Foto: Pixabay

Rina Susanto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.