Sukses


Cara Mudah Ubah Ruangan Jadi ‘Baby Proof’ di Rumah

Anda memang tidak mungkin mengawasi bayi atau balita selama 24 jam penuh. Dan ini adalah cara yang dapat meminimalisir potensi bahayanya.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki bayi atau balita di rumah pastinya memang menyenangkan karena tingkah polah mereka yang lucu dan menggemaskan. Namun aktivitas mereka di rumah bukan berarti selalu aman karena beberapa barang di rumah justru memiliki potensi bahaya bagi bayi dan balita.

Dan sebagai orangtua, Anda perlu meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga mereka dari bahaya kecelakaan yang mungkin saja terjadi. Ya, Anda memang tidak mungkin mengawasi mereka selama 24 jam penuh, tapi setidaknya ada cara yang dapat meminimalisir potensi bahayanya.

Untuk itu buat saja ruangan yang ‘Baby Proof’ sehingga Anda bisa sedikit lebih santai. Luangkan waktu 1 minggu penuh untuk memperhatikan bagian mana saja di rumah yang kira-kira perlu diamankan. Simak langkah-langkah dari Rumah.com berikut ini.

Simak juga: Seperti Inilah Kamar Bayi yang Aman dan Nyaman

1. Kamar Tidur

Tambahkan juga karpet atau tikar di bagian lantai kamar. Gunakan rak terbuka untuk menyimpan mainan agar anak-anak tidak kesulitan saat membuka atau menutupnya.

Perhatikan tempat tidur anak, apakah sudah cukup aman sehingga tidak mungkin terjatuh. Pastikan juga seprai yang digunakan dapat menutup kasur dengan sempurna agar seprai tidak dapat tertarik oleh gerakan anak.

Tambahkan juga karpet atau tikar di bagian lantai kamar. Gunakan rak terbuka untuk menyimpan mainan agar anak-anak tidak kesulitan saat membuka atau menutupnya.

2. Kamar Mandi

Jangan tinggalkan anak Anda sendiri di ruangan ini, bahkan meskipun hanya sedetik. Berbagai resiko yang ada seperti terpeleset atau tenggelam di sebuah bak mandi bisa saja terjadi.

Hal-hal yang perlu disediakan di kamar mandi antara lain thermometer agar bisa mengetahui suhu air panas yang aman untuk anak-anak , anti slip yang direkatkan ke lantai, dan lemari yang bisa ditutup rapat agar anak tidak mengeluarkan barang-barang di dalamnya.

3. Tangga

Bayi dan balita memiliki fase dimana mereka akan mulai merangkak dan berjalan bahkan memanjat. Anda bisa memasang sebuah pagar pembatas di bagian ujung tangga atas dan bawah agar anak tidak bisa naik turun tanpa pengawasan.

Perhatikan juga tangga menuju ruang bawah tanah jika rumah Anda memilikinya.

4. Dapur

Anda mungkin seringkali jadi tidak fokus ketika memasak karena sambil memperhatikan gerak-gerik anak agar tidak melakukan sesuatu yang bahaya.

Yang pertama harus dilakukan adalah pindahkan barang-barang yang mengandung bahan kimia seperti deterjen atau alat pembersih yang tadinya di bagian bawah rak ke bagian paling atas, termasuk barang-barang berbahaya seperti pisau yang tajam.

Pastikan juga alat elektronik di dapur di cabut colokan listriknya ketika tidak digunakan.

5. Ruang tamu

Salah satu resiko yang mungkin terjadi di ruang tamu adalah jatuh atau terbentur perabotan di ruangan tersebut. Di toko perlengkapan rumah tangga banyak yang menjual pembatas dari karet untuk membuat pojokan meja menjadi tidak tajam.

Fase lain yang mungkin terjadi adalah fase memanjat perabotan-perabotan tersebut. Untuk itu singkirkan perabotan yang berada di dekat jendela agar anak terhindar dari bahaya saat memanjat dan keluar dari jendela.

Perhatikan juga pemasangan TV agar kabelnya tidak terurai sehingga anak dapat menariknya.

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan: menjaga agar tidak ada barang-barang kecil yang berserakan di lantai. Ingat, balita senang bereksplorasi. Sapu dan pel lantai setiap hari dan gunakan penghisap debu untuk karpet jika diperlukan.

Foto: Pixabay

Mita Agustina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini