Sukses


Meninjau Harga Rumah di Jakarta

Menurut pengamatan project review Rumah.com, harga rumah tapak baru di Jakarta sudah menembus harga di atas Rp1 Miliar.

Liputan6.com, Jakarta Tentu tidak ada yang berani menolak bila ada yang ditawari rumah di daerah Jakarta. Selain dekat dengan pusat pemerintahan, di Jakarta juga sedang gencar-gencarnya mengembangkan infrastruktur baik jalur transportasi yang bisa memacu peningkatan harga properti.

Tidak heran, bila harga properti di Jakarta saat ini, khususnya rumah tapak melambung tinggi. Selain itu, faktor yang paling mendasar adalah keterbatasan lahan. Lahan di Jakarta kian terbatas sehingga memicu harga properti di Jakarta kian ‘melangit’.

Menurut pengamatan project review Rumah.com, harga rumah tapak baru di Jakarta sudah menembus harga di atas Rp1 Miliar. Namun, uniknya setiap wilayah di Jakarta memiliki karakteristik harga jual pasar dan kenaikan harga yang berbeda-beda.

Perbedaan ini bisa jadi ditentukan karena kondisi infrastruktur. Misalnya saja harga rumah di Jakarta Selatan pasti memiliki perbedaan harga di Jakarta Pusat. Begitu juga dengan wilayah Jakarta lainnya.

Pada artikel ini, Rumah.com akan memberikan peninjauan harga rumah tapak di Jakarta sekaligus dengan potensi kenaikan harganya, berdasarkan pengamatan project review:

Jakarta Selatan

Wilayah pertama adalah Jakarta Selatan. Wilayah ini juga menjadi primadona pengembang besar. Menurut Hendrawan, Agen Properti dari Century 21 Jakarta Selatan sudah mengalami pembangunan yang pesat baik akses dan infrastrukturnya.

“Adanya akses dan infrastruktur yang sudah baik, maka sangatlah mudah untuk membentuk pangsa pasar yang sudah jelas. Apalagi, di Jakarta Selatan juga cukup banyak wilayah perkantoran seperti TB. Simatupang, sehingga, mendorong opini akn kebutuhan rumah tapak juga,” kata Hendrawan kepada Rumah.com, Jumat (21/10/2016).

Harga rumah di Jakarta Selatan sudah berkisar Rp1,5 Miliar hingga lebih dari Rp5 Miliar. Setiap zona berbeda-beda. Misalnya di daerah Jagakarsa, rumah baru dibanderol berkisar Rp1,5 Miliar – Rp7 Miliar.

Misalnya Perumahan The Elysian Residence yang berlokasi di Jalan Joe, harga tanah di sana sudah mencapai Rp6 – Rp8 juta per meter persegi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jakarta Pusat

 

Selanjutnya adalah wilayah Jakarta Pusat. Di wilayah ini sangat dikenal sebagai Kawasan CBD yang dikenal sebagai lokasi bisnis jantungnya Indonesia. Harga tanah di wilayah ini berkisar Rp20 juta – Rp25 juta per meter persegi.

“Berbicara Jakarta Pusat sangat unik. Lokasi yang berada di tengah-tengah ternyata memiliki karakteristik unik bila dikaitkan dengan daerah perbatasan dengan wilayah lainnya. Misalnya antara Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan harga tanah berkisar di atas Rp25 Juta. Sedangkan perbatasan dengan Jakarta Barat harga tanah masih lebih sedikit murah yakni di bawah Rp15 Juta per meter persegi,” ujar Hendrawan.

Jakarta Barat

Anny H, Agen Properti dari Era Crown mengatakan harga properti di Jakarta Barat berkisar Rp1 Miliar – Rp5 Miliar. Adapun kenaikan harga saat ini hanya berkiar 20%. Karena kondisi properti dinilai masih belum stabil.

“Padahal, sebelumnya kenaikan harga properti di Jakarta Barat bisa mencapai 30% – 40%,” ujar Anny.

3 dari 3 halaman

Jakarta Timur

 

Berbeda dengan wilayah Jakarta Selatan dan Barat, harga rumah di Jakarta Timur masih termasuk terjangkau. Bahkan harga rumah Rp400 juta – Rp700 Juta masih tersedia di wilayah ini.

Salah satu rumah yang menyediakan harga terjangkau di Jakarta adalah Perumahan Griya Cipayung. Harga yang ditawarkan untuk tipe terkecil yakni, tipe 40/60 dibanderol seharga Rp485 Juta. Sedangkan untuk Tipe terbesar yakni 55/84 dijual seharga Rp665 Juta.

Jakarta Utara

Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch (IPW) pernah melakukan riset pada tahun 2015, bahwa perkembangan harga tanah di Jakarta Utara dimotori beberapa wilayah seperti Pluit (Penjaringan), Kelapa Gading, dan Sunter dengan harga tanah rata-rata tertinggi Rp30,6 juta meter persegi.

Harga tanah di Pluit pun mengejar Kelapa Gading dengan kisaran Rp18 juta – 30 juta meter persegi. Di beberapa titik, harga tanah dapat mencapai Rp35 juta meter persegi, bahkan untuk lahan komersial bisa mencapai Rp60 juta meter persegi.

Wilayah Sunter yang berdampingan dengan Kelapa Gading perlu mendapat perhatian. Meskipun secara rata-rata harga tanah masih di bawah Kelapa Gading, namun di beberapa lokasi, harga mulai menyamai bahkan sedikit melampaui Kelapa Gading.

“Sementara itu, pergerakan harga tanah di Pluit dan Kelapa Gading relatif mulai melambat dan beberapa titik terjadi koreksi harga, kendati masih dalam batas wajar,” ungkap Ali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.