Sukses


Serba-serbi Bohlam LED yang Harus Anda Ketahui

Penerangan lampu di rumah ataupun di luar rumah merupakan hal penting baik untuk menunjang kegiatan di malam hari.

Liputan6.com, Jakarta Penerangan lampu di rumah ataupun di luar rumah merupakan hal yang penting – baik untuk menunjang kegiatan di malam hari seperti membaca, melakukan aktivitas lainnya, maupun untuk tujuan keamanan.

Jika Anda berencana untuk mengganti bohlam lampu di rumah dan menggantikannya dengan jenis yang lebih hemat energi, bohlam LED (light emitting diode) adalah pilihan tepat.

Eliza Fazia, Marketing Manager IKEA Indonesia mengatakan, memilih lampu bohlam LED yang tepat dapat membantu meringankan tagihan listrik Anda.

“Bohlam LED merupakan pencahayaan paling hemat energi yang ada saat ini. Sebab, mengonsumsi lebih sedikit energi dibandingkan bohlam pada umumnya. Selain itu dapat tahan hingga 25.000 jam atau lebih dari 1.000 hari”

“Meskipun harga bohlam LED relatif lebih mahal dibandingkan dengan bohlam pijar, namun bohlam LED dapat menghemat pengeluaran karena lebih tahan lama dan dapat bertahan hingga 20 tahun,” kata Eliza seperti dilansir dari laman Rumah.com

Baca juga: Alam Sutera adalah Lokasi yang Menguntungkan bagi IKEA

Ia juga mengatakan untuk ketentuan warna cahaya, bohlam LED diukur dengan satuan Kelvin (K). Jika Anda menyukai sinar yang lebih kekuningan, pilihlah bohlam berukuran 2700K.

“Sedangkan, yang gemar dengan cahaya putih, Anda dapat menggunakan bohlam berukuran 4000K dan 5000K jika ingin lebih putih,” katanya.

Ketentuan warna pada bohlam LED (dok. IKEA)

Pengukuran tingkat kecahayaan maupun konsumsi daya, terdapat istilah watt dan lumen. Lumen adalah satuan untuk mengukur tingkat kecerahan cahaya, sedangkan watt adalah satuan untuk mengukur konsumsi daya.

“Bila dibandingkan, tingkat kecerahan cahaya bohlam 6.3W sama dengan bohlam pijar 35W. Semua bohlam IKEA menggunakan satuan lumen (lm) untuk mengukur tingkat kecerahan cahaya. Bohlam 400 lm IKEA hanya menggunakan energi 6.3W. “Itulah mengapa kami mengatakan bohlam LED 6.3W sama seperti bohlam pijar 35W,” jelas Eliza Fazia.

Tak kalah penting dalam memilih bohlam lampu LED adalah menentukan jenisnya yaitu bohlam bening dan opal – yang juga dikenal dengan istilah bohlam warna susu.

Bohlam bening lebih disarankan untuk lampu dan kap yang didesain untuk menciptakan pola bayangan di dinding. Sedangkan bohlam opal digunakan untuk mendapatkan cahaya tersebar merata ke seluruh ruangan.

“Bohlam LED yang baik adalah bohlam yang dapat diredupkan oleh konsumen, salah satunya adalah jenis bohlam yang ada di IKEA. Berikut ini simbol penting saat memilih jenis bohlam LED”

Simbol-simbol yang kerap dicantumkan pada bohlam LED yang harus Anda ketahui (dok. IKEA)

– Bohlam LED juga hadir dalam beberapa bentuk dan ukuran. Bohlam berbentuk chandelier menyebarkan cahaya seperti lilin dan sangat cocok dijadikan lampu dekoratif.

Sementara bohlam reflektor dapat digunakan uuntuk kegiatan yang memerlukan cahaya terarah, seperti membaca, sedangkan cahaya bohlam berbentuk A sama seperti bohlam pijar.

Jenis-jenis lampu bohlam LED yang unik ini ternyata memiliki fungsi yang berbeda (dok. IKEA)

– Tips lain yang perlu diperhatikan dalam membeli bohlam LED adalah Colour Rendering Index (CRI) yang dapat menunjukkan kemampuan bohlam untuk menampilkan warna sesungguhnya.

Mulai dari nol hingga maksimal 100 – yang dapat menunjukkan cahaya alami. Sebagian besar bohlam LED IKEA memiliki nilai CRI 87 dan akan terus bertambah.

“Dengan beberapa tips yang telah disampaikan ini, kami berharap pelanggan dapat dapat memilih bohlam LED sesuai dengan kebutuhan dan dapat mendukung aktivitas mereka sehari-hari,” tutur Eliza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini