Sukses


Rahasia Agar Apartemen Cepat Tersewa

Lesunya kondisi properti 3 tahun terakhir, memaksa investor untuk sedikit 'memutar otak' agar properti yang dimiliki tetap berpotensi.

Liputan6.com, Jakarta Lesunya kondisi properti 3 tahun terakhir memaksa investor untuk sedikit ‘memutar otak’ agar properti yang dimiliki tetap menghasilkan keuntungan.

Dadank, Principle Wyndham Realty mengungkapkan, saat kondisi perkembangan properti sedang ‘down’ semestinya jangan telalu dikhawatirkan, tapi cukup disikapi dengan sedikit kreativitas dalam mengelola bisnisnya.

“Lesunya kondisi properti di Indonesia 3 tahun terakhir ini, ditentukan oleh banyak faktor yang tidak bisa dikendalikan secara sepihak, termasuk ekonomi global. Bayangkan, selama 3 tahun terakhir ini pertumbuhan terbilang stagnan.”

“Khusus penjualan apartemen, dilaporkan turun secara stabil sebesar 70 persen. Tentu saja, dalam dunia properti ini merupakan kerugian yang harus disiasati,” kata Dadank seperti dilansir dari laman Rumah.com, Kamis (29/9/2016).

Pria yang sudah berhasil menjual apartemen di bilangan Jakarta Selatan dan Pusat ini juga wanti-wanti, agar investor lebih cerdik melihat kondisi pasar. Karena sangat tidak mungkin, bila pada kondisi properti yang sedang turun ini untuk melakukan penjualan properti. Tentu akan sangat sulit menembus yield (keuntungan minimum) sebesar 10%.

“Ada alternatif lain yang bisa mengoptimalkan fungsi investasi apartemen, yakni dengan menyewakan unit. Kendati mengalami penurunan juga, tetapi angka penurunannya tidak terlampau jauh, yakni masih diangka 10-20 persen. Tentu tidak akan terlalu merugi,” katanya.

Agar apartemen laku tersewa, Dadank sebagai agen properti menilai perlu adanya strategi khsusus untuk menarik minat konsumen. Setidaknya, terdapat 3 hal yang harus dilakukan investor, yakni:

Berawal proses pembelian apartemen

Strategi pertama, diawali dari karakteristik unit apartemen yang banyak dicari oleh konsumen suatu wilayah. Menurut Dadank, ada banyak karakteristik konsumen pencari sewa apartemen, yakni mereka yang takut ketinggian, mereka yang menyukai ketinggian, atau mereka yang menyukai fasilitas lengkap.

“Bagi Anda yang sudah memiliki apartemen dan hendak disewakan, harus pandai melihat peluang pasar,dan tonjolkan kebutuhan dasar yang menyentuh karakteristik konsumen. Misalnya, bilang saja apartemen aman gempa bumi, atau apartemen tembus awan. Apapun, bisa jadi daya tarik yang menyentuk emosional konsumen,” tutur Dadank.

Jadiakan interior sebagai daya tarik pertama

“Saat konsumen membuka pintu kali pertama, momentum itulah yang harus disiasati agar jadi kesan pertama yang menjual. Caranya dengan menampilkan interior unit yang baik. Komponen interior bisa terlihat dari fasilitas dan furnish,” ucapnya.

Satu hal lagi, yang penting harus disesuaikan dengan selera calon konsumen. Misalnya, jika hendak membidik konsumen dari Jepang, interior apartemen harus bernuansa Jepang serta aksesoris yang menunjang kenyamanan hunian.

“Ingat, Interior adalah kunci utama, untuk bisa menarik konsumen,” pesan Dadank.

Cari bantuan broker yang profesional

Terakhir, agar semakin mudah, Anda bisa menggunakan jasa broker properti yang profesional. Menurut Dadank, broker properti yang profesional adalah yang memiliki calon tenant yang banyak. Selain itu, broker tersebut juga memiliki sepsifikasi lokasi yang tepat.

“Jangan pilih broker yang tidak sesuai dengan lokasi di mana apartemen Anda berada. Misalnya, lokasi apartemen di Jakarta Selatan, tapi Anda menggunakan broker dari Jakarta Utara, tentu saja itu akan menyulitkan Anda untuk membidik konsumen secara spesifik,” tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini