Kupas Fakta Cerahnya Pasar Properti Bali

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang mengatakan daya beli masayarakat Indonesia hingga saat ini masih relatif rendah. Dampaknya pun berpengaruh terhadap penjualan properti apalagi sepanjang tahun lalu pasar properti terpantau lesu.

Herannya, dua kondisi diatas ternyata tak mempengaruhi perkembangan properti di Bali. Bahkan Pulau Dewata ini mampu mencatat ledakan tren positif properti dalam 10 tahun terakhir. Proyeksinya, situasi menggembirakan ini akan terus terjadi hingga tahun-tahun ke depan.

Praktisi bisnis properti, Adi Nugraha mengungkapkan minat investasi maupun pembelian produk properti di Bali yang tinggi tak lepas dari kondisi keamanan Bali yang kondusif.

“Di samping itu, perkembangan ekonomi dan pariwisata turut mendongkrak prospek bisnis properti. Tidak hanya rumah mewah, tapi juga rumah menengah bawah yang merupakan kebutuhan mendesak sebagian masyarakat,” tukas Adi.

Prospek pasar properti yang cerah, lanjutnya, diyakini mampu memberi kesempatan bagi pengembang real estate dalam meningkatkan layanan. Lebih diutamakan mutu produk agar nilai jualnya bisa bersaing dengan banyaknya kompetitor.

“Bisnis properti yang kencang didukung pertumbuhan ekonomi yang baik, diharapkan berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Pendapat yang dipaparkan Adi memang bukan buah pikiran semata. Hasil analisis yang dilakukan para profesional independen Rumah.com yang semuanya terangkum dalam Review Properti menunjukkan bahwa tiga properti di Bali berikut ini, mengalami penjualan signifikan.

Nusa Dua Highland

Berlokasi di Jalan Siligita 101 x Nusa Dua, klaster kelas middle-up ini menerapkan skema inden dalam pembelian rumahnya. Artinya, rumah baru akan dibangun jika ada pembeli.

Kepada Rumah.com, Daya selaku marketing pemasaran mengungkap penjualan rumah di Nusa Dua Highland tahun ini sudah melampaui 40% dari target.

“Dari 100 unit rumah yang kami bangun, 50% sudah berstatus sold. Dari total konsumen yang beli di sini, kurang lebih 20% nya merupakan investor yang berasal dari Batam, Bandung, dan Jakarta. Sementara sisanya merupakan end-user yang memang membutuhkan tempat tinggal utama,” jelasnya.

Nusadua Highland kini menjadi area hunian plus bisnis properti yang menjanjikan karena lokasinya dihimpit area pariwisata dan kawasan hotel elit di BTDC Nusa Dua.

Kencana Nila Mansion

Memiliki rumah yang berada di pusat kota namun tetap tidak terjebak dalam rutinitas kota seperti kemacetan dan polusi adalah idaman setiap orang. Jawabannya, bisa ditemukan pada Kencana Nila Mansion townhouse garapan PT Grha Giri Kencana.

Beralamat di Jalan Tukad Balian yang menjadi lokasi townhouse, area ini merupakan jalur alternatif yang sangat jarang sekali terjebak dalam kemacetan kota.

Karena itu, banyak alasan untuk menjatuhkan pilihan kepada Kencana Nila Mansion sebagai rumah maupun investasi.

Peluang investasi di sini datang dari sewa-menyewa. Informasi akurat menyebut harga sewa kos-kosan elit di wilayah Jalan Tukad Balian untuk satu kamar saja, per bulannya mencapai Rp3 hingga Rp5 juta.

Oleh karena itu, tak mengherankan jika biaya kontrak rumah di kawasan ini ada yang mencapai Rp100 juta setahun untuk dua lantai.

Investor di Kencana Nila Mansion bisa memasang harga sewa yang sama yakni Rp100 juta/tahun, atau mungkin sah-sah saja menaikkan harga lebih tinggi mengingat adanya fasilitas keren dalam townhouse. Meliputi kolam renang anak dan dewasa, pusat kebugaran dan ruang serbaguna.

Karangsari Mansion

Perumahan lain yang mengalami penjualan signifikan adalah Karang Sari Mansion. Penyebabnya bisa jadi dikarenakan pengembang memberi kemudahan dengan hanya tanda jadi Rp30 Juta, konsumen langsung dapat menghuni rumah mulai Rp1 hingga Rp1,5 miliar.

Apalagi townhouse ini dibekali sejumlah keunggulan seperti berada di kota besar, dan punya jarak singkat (1,6km) dengan pusat bisnis Bali.

Informasi terakhir, komplek hunian yang hanya berjumlah 16 unit ini tinggal menyisakan beberapa unit saja.