Sukses


Lonjakan Harga Hunian Jangkung di Sekitar MRT

Meski masih dalam proses pembangunan, akan tetapi MRT mampu memicu sejumlah developer besar untuk bersaing meluncurkan proyek hunian vertika

Liputan6.com, Jakarta Dua tahun mendatang, proyek Mass Rapid Transit alias MRT yang dicanangkan pemerintah provinsi DKI Jakarta bakal hadir demi memenuhi kebutuhan transportasi yang aman, nyaman, dan ekonomis bagi warga.

Transportasi massal ini memiliki rute Lebak Bulus-Bundaran HI, dengan 13 stasiun yang terdiri dari 7 stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. Pengerjaan ini masuk kedalam proyek tahap I.

Sementara tahap II akan melanjutkan jalur selatan-utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1km, yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2020.

Dikutip Rumah.com, meski masih dalam proses pembangunan, akan tetapi MRT mampu memicu sejumlah developer besar untuk bersaing meluncurkan proyek hunian vertikal. Lokasi apartemen pun didirikan di dekat salah satu rencana stasiun.

Misalnya apartemen The Aspen Residences yang digarap pengembang lokal, PT Harmas Jalasveva. Posisi apartemen ini mengincar jarak singkat dengan Stasiun MRT Fatmawati. Berdasarkan pantauan Google Maps, radius keduanya hanya terpaut 1km saja.

Menurut agen properti dari Century21 Zawa, Rishad Pohan, properti yang berada di sekitar proyek MRT mengalami perubahan harga yang pesat dan signifikan.

“Capital gain yang ditoreh The Aspen Residences dalam kurun waktu lima tahun (2011-2016) diakumulasikan mencapai 300%. Jika dibagi rata-rata per tahun, maka hasilnya adalah 60%. Jauh melampaui proyeksi umum keuntungan modal pada sebuah apartemen yakni 10-20% per tahun,” jelasnya.

(Simak lebih lengkap ulasan apartemen The Aspen Residences di sini!)

Tabel kenaikan harga salah satu unit apartemen di The Aspen Residences

Kehadiran MRT juga berpengaruh terhadap jumlah penjualan di Apartemen City Light, Ciputat.

Kendati porsi pasarnya masih lebih sedikit dibandingkan konsumen mahasiswa, namun pihak marketing meyakini kedepannya angka ini perlahan berubah seiring beroperasinya transportasi tersebut.

Berdasarkan informasi dari Sofyan Muchlis, pihak advertasi dan promosi Citylight Apartment, kenaikan harga unit apartemen di sini bisa mencapai 9 persen per tahun.

Persentase kenaikan yang relatif wajar, mengingat apartemen kelas menengah ini memang tidak terlampau dekat dengan Stasiun MRT Lebak Bulus. Jaraknya sekitar 3,8km atau butuh waktu 15 menit dengan mobil saat lancar.

Lebih dekat, lebih mahal

Jangan heran jika apartemen yang berada dekat stasiun MRT punya harga jual yang layak diperhitungkan. Apalagi bila letaknya berada persis di sepanjang koridor TB Simatupang seperti Izzara apartement.

Untuk tipe satu kamar tidur yang punya luas 64m2 dijual seharga Rp3 Miliar. Artinya, nilai bangunan per meter persegi dibandrol mulai Rp46 jutaan.

Direktur PT Grage Trimitra Usaha, Andrew Tjahyadikarta mengungkapkan, sebagian besar konsumen Izzara adalah end-user alias penghuni tetap. Namun ia tidak menampik ada juga yang membeli dengan tujuan investasi.

“Ketertarikan investor berbisnis apartemen di Izzara dilatarbelakangi calon penyewa yang umumnya ialah para eksekutif, maupun ekspatriat dari perusahaan multinasional yang berkantor di gedung-gedung perkantoran TB Simatupang dan Pondok Indah,” tutur Andrew.

Perbedaan harga tentu saja bukan semata-mata karena kedekatan dengan MRT, tetapi juga fasilitas di dalam apartemen. Namun, akses memang menjadi salah satu daya tarik hunian ini.

Kelebihan lain yang dimilik Izzara tidak hanya sebatas kedekatan dengan Stasiun MRT Fatmawati, melainkan juga akses mudah ke Tol Desari (Depok-Antasari) yang rencananya rampung di tahun yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.