Sukses


Cari Rumah Liburan di Yogyakarta? Ini Rekomendasinya!

Lokasi perumahan berada di titik nadi kota, tepatnya 4,8km dari Tugu Yogyakarta. Kondisi ini bisa dikatakan cukup prestise,

Liputan6.com, Jakarta Punya rumah liburan di lokasi wisata favorit sepertinya menjadi dambaan hampir semua orang. Sayangnya, terkadang keadaan finansial membatasi rencana untuk mewujudkan impian tersebut.

Dikutip laman realestate.com.au, sebuah studi menunjukkan bahwa 560.000 ribu warga Australia, atau satu berbanding 40 warga Australia sudah memiliki rumah liburan. Sementara belum ada riset yang mengemukakan berapa jumlah WNI yang punya rumah liburan.

Di Indonesia, orang kerap menyebut rumah liburan sebagai villa apabila lokasinya berada di kawasan wisata, seperti pegunungan atau laut. Pilihan destinasinya masih terfokus di area Bandung, Bali, Lombok, dan Yogyakarta.

Berdasarkan riset dari lima juta pengguna aplikasi mobile situs traveling lokal, tercatat sepanjang November hingga Desember 2015, Yogyakarta merupakan tempat liburan terpopuler. Setelahnya baru terpampang nama Bandung dan Bali yang masih tetap menjadi destinasi domestik incaran wisatawan.

Nama Yogyakarta pun kian booming, terlebih saat pemutaran film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) memamerkan spot wisata tersembunyi di sana. Banyak wisatawan lokal yang tertarik akan keindahannya, hingga akhirnya berbondong-bondong meramaikan objek tersebut.

Salah satunya Gereja Ayam, yang berlokasi di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah. Di sinilah tempat Rangga dan Cinta yang legendaris itu menyaksikan matahari terbit sambil meluapkan kisah masa lalu.

Ada lagi Punthuk Setumbu yang lokasinya tak jauh dari Gereja Ayam. Bukit ini terletak tidak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Kerahan, Desa Karangrejo, atau sekitar satu jam berkendara dari pusat kota Yogya.

Melalui puncak bukit, potret kemegahan Candi Borobudur hingga matahari terbit bisa disaksikan dengan jelas. Dijamin, hasrat menyegarkan badan dan pikiran setelah letih bekerja berbulan-bulan akan segera terbayar.

Tergiur punya rumah liburan di Yogyakarta agar bisa dengan mudah mengunjungi spot wisata keren di sana?

The Paradise Yogyakarta, Rp1,1 M

Lokasi perumahan berada di titik nadi kota, tepatnya 4,8km dari Tugu Yogyakarta. Kondisi ini bisa dikatakan cukup prestise, mengingat kebanyakan wisatawan cenderung mengincar tempat menginap yang lokasinya dekat dari pusat kota Yogyakarta.

Kelebihan lain dari perumahan adalah jaraknya yang hanya selangkah dengan Museum Monumen Yogya Kembali.

Museum dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan. Pada rana pintu masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949.

Sumber: Wikipedia

Grand Bukit Sari, Rp259 Juta

Jika menginginkan rumah liburan yang letaknya jauh dari hiruk-pikuk kota, Grand Bukit Sari yang berlokasi di kawasan Gunungkidul layak jadi pilihan.

Untuk menuju Gua Pindul yang terkenal, penghuni hanya perlu berkendara sejauh 9,2km dari rumah. Bila tidak ada kepadatan, tak sampai setengah jam gerbang masuk gua sudah di depan mata.

Gua Pindul disukai karena cara menyusuri gua yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua. Kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing. Penelusuran ini memakan waktu kurang lebih selama satu jam yang berakhir pada sebuah dam.

Sumber: Wikipedia

Pesona Glagah Mas, Rp401 Juta

Penikmat film AADC 2 pasti ingat lokasi syuting saat Rangga dan Cinta menikmati makan malam dengan menyantap sate. Ya, itu adalah Sate Klathak Pak Bari yang lokasinya sekitar 3,3km dari perumahan Pesona Glagah Mas, imogiri, Bantul.

Lebih jauh 15,4km wisatawan dapat berkunjung ke Puncak Becici yang tengah ‘kekinian’. Bagaimana tidak, di sana terdapat rumah pohon seperti yang ada di Omah Kayu, Malang. Dari sisi atas rumah, siapapun bisa melihat hamparan sawah hijau berlatarbelakang gunung merapi.

Selain itu, pengunjung akan disuguhi pemandangan elok bercampur hawa sejuk beraroma khas hutan pinus. Ingat, waktu terbaik mengunjungi Puncak Becici adalah di pagi dan sore hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini