Sukses


Tips Biar Properti Anda Tenar di Google

Bisnis properti sejatinya merupakan bidang pekerjaan yang menjanjikan, apabila Anda tahu bagaimana mengemas produk properti.

Liputan6.com, Jakarta Bisnis properti sejatinya merupakan bidang pekerjaan yang menjanjikan, apabila Anda tahu bagaimana mengemas produk properti Anda di mata publik.

Seperti kisah cerita Wang Jialin, yang merupakan seorang pebisnis properti dari Tiongkok. Bisnis properti telah membawanya menjadi orang nomor 1 terkaya di Tiongkok, dan terkaya ke-18 di dunia versi Forbes.

Awalnya, ia mengakuisisi perusahaan properti yang nyaris bangkrut di Tiongkok. Wang Jialin sepertinya memang bertangan dingin untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.

Atas kerja keras dan disiplin, ia pun berhasil mengangkat perusahaan properti tersebut hingga sukses dan memiliki proyek di beberapa wilayah Tiongkok.

Bisnisnya tidak hanya sampai di situ, Wang mencoba menaklukkan dunia dengan melakukan ekspansi ke Amerika Serikat.

 

Seperti dilansir dari forbes.com, Wang Jialin merupakan pebisnis yang lihai melihat pangsa pasar dan lokasi properti tersebut berada.

Pergi ke Amerika Serikat, ia mencoba membeli gedung bioskop yang harganya bisa mencapai miliaran dollar AS tersebut.

Dari cerita Wang, dapat diambil kesimpulan, bahwa sebuah kerja keras dan kejelian melihat pangsa pasar adalah kunci utama bila Anda menghendaki umur panjang di properti.

Wang, bisa saja harus pergi melakukan eksplorasi ke beberapa negara untuk mengetahui potensi dan karakteristik sebuah lokasi properti. Tapi, tahukah Anda, bahwa saat ini semua bidang bisnis bisa dilakukan menggunakan dunia maya.

Google, sebagai satu mesin pencari digital berbasis internet adalah cara paling efektf dan efisien yang bisa Anda gunakan.

Dilansir dari huffingtonpost.com, Google dinilai paling prospektif mengangkat brand (produk) properti menjadi berkelas. Mengapa? Karena google bekerja diawali dengan sebuah kata kunci yang sangat familier di tengah masyarakat.

Keunggulan lain dengan memasarkan produk properti di internet adalah calon konsumen dengan mudah berselancar mencari jenis properti, karakteristik properti, dan nilai investasi yang mereka kehendaki.

Selain itu, dengan memasarkan properti lewat internet, calon konsumen pun tak terbatas di dalam negeri, melainkan juga dari negara lain.

Hal inilah yang seharusnya sudah mulai ditiru para pebisnis properti di Indonesia. Jika ditelusuri, hanya beberapa pengembang besar yang menyadari bagaimana Google ini bisa membidik target pasar yang dikehendaki oleh pengembang.

Ganjar Nugaraha, selaku Search Engine Specialist (SEO) Rumah.com, mengatakan, strategi penjualan berbasis online di Indonesia masih terbilang rendah, jika dibandingkan dengan Singapura.

Menurut Ganjar, alasan utama adalah masih minimnya informasi mengenai karakteristik Google itu sendiri. Padahal, sebenarnya dengan Google, sangat besar memungkinkan untuk mengangkat bisnis properti mereka sampai ke mancanegara.

“Google itu mengetahui target sebuah website dimulai dari geo location (lokasi) dari properti tersebut ada. Hal itu, terlihat dari isi website per halaman. Mulai dari bahasa yang digunakan, kata kunci, komposisi paragraf tulisan, hingga jumlah karakter tulisan,” kata Ganjar.

Jadi, apabila ada sebuah pengembang properti yang menggunakan kata kunci dengan istilah umum dan global, tidak heran bila situs mereka kerap berada di halaman pertama pada mesin pencari Google.

“Di Indonesia sendiri, website-website properti masih terbilang pasif. Dan mereka lebih menyerahkan semuanya pada marketplace. Padahal sebenarnya, marketplace sendiri bertugas sebagai pihak ketiga yang mengantarkan konsumen untuk melihat detail properti yang mereka incar,” ujar Ganjar.

Tidak heran, bila setelah produk properti mereka dapati dari marketplace, selanjutnya mereka akan dihantarkan pada situs pengembang sesungguhnya, untuk melihat kredibilitas pengembang dalam bentuk portfolio.

“Nah, portfolio inilah yang disayangkan. Pengembang tidak sepenuhnya total mengemas website berupa portfolio mereka. Padahal, mesin pencari kan tidak selalu berawal dari marketplace, tetapi juga dari konten website itu sendiri,” tambahnya.

Ganjar juga mengatakan, website yang baik adalah berisi informasi seputar properti dengan tetap berlandaskan SEO. Maksudnya, berlandasakan apa yang google inginkan.

“Misalnya, untuk konten profil, produk, dan semua halaman harus ditulis dengan konten yang familiar dengan pilihan bahasa yang dekat dengan konsumen online. Bila website tersebut memiliki konten multi bahasa tentu, ini akan membantu pencarian di Google,” tutur Ganjar.

Foto profil: pixabay.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini