Sukses


Tingkatkan Kualitas Diri di Hadapan Bank Saat Wawancara KPR

Pengajuan KPR ditolak memang umum terjadi di masyarakat. Dasar alasan penolakan beragam.

Liputan6.com, Jakarta Hari dimana akhirnya Anda harus bertemu dengan pihak bank dalam hal wawancara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pun tiba. Resah bercampur bingung adalah perasaan yang lumrah timbul di benak Anda.

Kekhawatiran semakin bertambah manakala mendengar keluhan teman yang permohonan KPR nya ditolak oleh bank. Tidak hanya sekali, bahkan berkali-kali.

Pengajuan KPR ditolak memang umum terjadi di masyarakat. Dasar alasan penolakan beragam, namun biasanya kelengkapan dokumen menjadi salah satu aspek utama. Selain itu, bisa jadi analisa bank menilai bahwa ternyata pendapatan nasabah per bulan belum mampu untuk mencicil sebuah rumah.

Akan tetapi siapa sangka, performa diri yang ditampilkan calon nasabah saat bertemu pihak bank turut diikutsertakan dalam penilaian. Bahkan, bila bank menilai gaya berbicara si pemohon kurang meyakinkan, kemungkinan untuk lolos sangat kecil.

Maka dari itu, kenali dan pahami apa saja bentuk performa diri yang disukai oleh bank, sehingga permohonan KPR akan jauh dari kata ‘penolakan’. Simak tips Rumah.com berikut ini.

Pertama, tepat waktu

Poin pertama ini memang terlihat sepele, namun ternyata bisa memberi efek yang tak terduga. Kedisplinan sangat penting, agar meyakinkan bank bahwa Anda merupakan calon debitur yang selalu on time dalam hal membayar cicilan KPR.

Bahkan bila memungkinkan, sebaiknya hadir 15 menit lebih awal sebelum waktu wawancara.

Kedua, perhatikan penampilan

Menunjukkan kesan yang baik bisa dilihat lewat penampilan. Pastikan pakaian yang Anda kenakan dalam kondisi rapi, bersih, dan wangi.

Selain sedap dipandang, penampilan rapi pun bisa mengisyaratkan bahwa Anda juga rapi dan teratur dalam mengatur keuangan.

Ketiga, tidak berbelit-belit

Hindari berbicara terlalu panjang tanpa maksud dan tujuan yang jelas. Jelaskan secara gamblang tentang keuangan, kesanggupan, dan kondisi Anda saat ini kepada pihak bank.

Jangan merasa takut ditolak lantas Anda berani untuk membohongi bank, karena akan ada konsekuensi yang berlaku.

Keempat, percaya diri

Jangan malu untuk bertanya apapun yang belum Anda pahami secara detil. Ini akan sangat berguna untuk menghindari kesalahpahaman antara Anda dan bank di kemudian hari.

Tidak hanya itu, saat proses wawancara berlangsung Anda harus dituntut untuk menampilkan rasa percaya diri. Dengan begitu, bank bisa menilai jika Anda adalah calon debitur yang potensial.

Foto: Pixabay

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini