Sukses


Rumah di Jakarta Mahal, Bekasi Jadi Sasaran

Tingginya harga hunian di wilayah Jakarta memicu sebagian masyarakat untuk beralih ke kawasan pinggiran.

Liputan6.com, Jakarta Tingginya harga hunian di wilayah Jakarta memicu sebagian masyarakat untuk beralih ke kawasan pinggiran. Namun pencarian tetap terpaut pada lokasi yang relatif mudah menjangkau kota metropolitan maupun tempat bekerja.

Target lain yang diincar adalah lokasi hunian berada dekat dengan berbagai akses transportasi publik. Kereta Commuter Line biasanya menjadi satu dari sekian jenis transportasi yang dituju.

Jika melihat kondisi dan kebutuhan ini, maka Bekasi dapat disebut sebagai kawasan penyangga yang paling ideal bagi masyarakat. Apalagi harga untuk sebuah hunian baru di sini masih dibanderol dengan harga yang affordable.

Dikutip Rumah.com, contoh nyatanya bisa Anda temukan di Tamansari Urbano, Jalan Pintu Air, Bekasi Barat. (Untuk review lengkap klik di sini)

PT Wika Realty selaku pengembang memasarkan unit tipe Studio (LB 21,52 M2) dengan harga jual Rp250 juta saja. Padahal, apartemen ini dilengkapi segelintir fasilitas premium seperti kolam renang, trek bersepeda dan pusat kebugaran.

Saat ini, Tamansari Urbano Apartment dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), dimana pengembangan hunian terhubung dengan area pusat pertumbuhan kota melalui layanan transportasi massal, dalam hal ini Commuter Line Jabodetabek.

Grand Centerpoint Apartment yang berlokasi di jalan protokol yakni Jl. Jend. Ahmad Yani juga mengusung konsep senada. Demi mengakomodir gaya hidup penghuninya, pada lantai dasar terdapat kolam renang (anak dan dewasa), area bermain anak, dan deretan kios.

Karena terletak di jantung kota Bekasi, maka mal, pusat pemerintahan, alun-alun, wilayah komersil, dan hotel besar menjadi tetangga apartemen ini. Tak pelak, penghuni cukup berjalan kaki bila ingin refreshing atau berbelanja bulanan.

(Lihat ulasan lengkap apartemen di sini)

Landed house

Lain ceritanya jika impian Anda adalah memiliki rumah tapak, bukan hunian vertikal. Harga yang ditawarkan memang sedikit lebih tinggi, namun tetap tidak menguras kantong. Bahkan, bila dihitung secara kasar cicilan per bulan untuk rata-rata rumah di Bekasi hanya menghabiskan Rp3 juta dari gaji.

Misalnya Grand Residence Avenue. Pada tipe The Japanese yang memiliki LT 72 m2 dan LB 22 m2, konsumen cukup memenuhi syarat penghasilan per bulan Rp6 juta, boleh double income –digabungkan dengan gaji istri-.

Ini karena harga rumah Rp294 juta, maka asusmi cicilan per bulan belum termasuk suku bunga KPR adalah Rp2 jutaan. Angka ini didapat setelah dikurangi uang muka 15% atau setara Rp44,1 juta.

Harga jual rumah yang nyaris sama bisa Anda cek ke perumahan lain dekat Grand Residence Avenue. Namun, di klaster ekonomis ini, konsumen bisa mendapatkan rumah dengan luas bangunan 36 M2 seharga Rp295 juta.


Adalah Puri Manggis Boutique yang berlokasi di kawasan Cisonyok, Burangkeng, Setu Bekasi.

Meskipun lingkungan tempat klaster berada belum cukup ramai, akan tetapi kawasan ini telah memenuhi kriteria untuk menjadi tempat menetap bagi keluarga kecil.

Deretan ruko di sekitar kawasan permukiman yang menjual beraneka ragam makanan, perlengkapan olahraga, pakaian, hingga barang dan jasa, dinilai sudah lebih dari cukup guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sayangnya, kedua alternatif klaster diatas berada dalam radius ±18km dari Stasiun Bekasi. Asumsinya dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk tiba di stasiun saat kondisi lalu lintas normal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini