Sukses


Daerah Ciomas dan Bogor Selatan Jadi Projek Pilot Pengembang

Di Bogor Wilayah yang memiliki potensi ketersediaan rumah dengan harga terjangkau adalah Ciomas dan Bogor Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Apa yang ada dalam benak Anda ketika mendengar Bogor? Sebagian masyarakat mengetahui Bogor sebagai kota hujan, kotanya kuliner, dan kota macet.

Kendati kondisi jalan terkadang padat, ternyata Bogor masih memiliki daya tarik yang menggiurkan untuk dijadikan tempat tinggal.

Salah satu alasannya adalah, harga rumah di wilayah yang berbatasan langsung dengan Jakarta seperti Depok dan Tangerang Selatan terlampau tinggi. Tingginya harga rumah di kedua wilayah tersebut mau tidak mau mendorong konsumen properti baru untuk mencari rumah yang sedikit jauh namun sangat layak untuk dihuni.

Dan Bogor mencoba mentransformasikan ketiga julukan tersebut manjadi wilayah paling diminati oleh konsumen pekerja di Jakarta pada waktu mendatang.

Berdasarkan survey yang dilakukan situs properti Rumah.com, gerbang penentu kemajuan di Bogor dimulai dari Kawasan Sentul.

Tabel sruvey Rumah.com tentang properti dijual.

Di sana, menjadi gerbang utama kemajuan Bogor, karena akan ada penambahan pembangunan dalam sektor infrastruktur seperti Light Rail Transit (LRT) yang diproyeksikan akan rampung tahun 2018.

Adanya LRT, memberikan pengaruh atas tingginya harga properti di kawasan Sentul. Salah satu perumahan yang memiliki potensi investasi yang baik adalah Perumahan Orchid Regency.

Harga tanah di sekitar perumahan sudah berkisar Rp8,5 juta per meter. Dengan kenaikan harga bisa mencapai Rp4,5 juta per tahun. Sehingga tidak heran bila rumah-rumah baru di Sentul melonjak tajam, mulai dari Rp775 juta – Rp3 miliar.

Baca juga: Ulasan lengkap Perumahan Orchid Regency Sentul Bogor

Karakteristik Properti Perumahan di Ciomas dan Pamoyanan

Tingginya harga properti di Sentul seakan menjadi stimulus perkembangan properti hingga ke daerah perbatasan di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor bagian selatan.

Ciomas dan Pamoyanan merupakan dua lokasi yang dianggap menjadi projek pilot para pengembang untuk membuat hunian yang masih menyediakan harga yang terjangkau.

Ciomas merupakan nama kecamatan di Kabupaten Bogor, yang diperuntukan sebagai lokasi hunian terbesar di Kabupaten Bogor. Luas Kecamatan Ciomas adalah 1630,537 ha. Jarak dari Ciomas menuju titik nol Kota Bogor juga lumayan dekat, yakni terpaut 3 kilometer.

Tidak heran, bila masyarakat yang menghabiskan keseharian di Kota Bogor dan Jakarta memilih perumahan di Ciomas tergolong tepat. Pasalnya, saat ini Bogor lebih terkenal dengan fasilitas transportasi commuter line yang memiliki jalur paling banyak, setelah Stasiun Kota.

Salah satu perumahan yang menarik di Ciomas adalah Ciomas Hills. Jarak dari perumahan Ciomas Hills dengan Stasiun Bogor berada sekitar 9,8 kilometer. Tidak hanya itu, suasana lingkungan tempat tinggal yang sangat sejuk dan asri kian menarik konsumen untuk tinggal di sana.

Setelah Ciomas, lokasi yang menjadi target pembangunan perumahan baru oleh pengembang adalah Pamoyanan yang ada di Bogor Selatan.

Pamoyanan merupakan kelurahan di Bogor Selatan yang berada di bawah kaki Gunung Salak. Menurut Adi Kusuma, selaku agen properti PT. Graha Mandiri Properti mengatakan keistimewaan Pamoyanan adalah adanya rencana pembangunan akses tranportasi Tol Bogor Ring Road (BORR).

Seperti dilansir dari Jasamarga.com, Tol BORR ini akan dibangun sepanjang 11 kilometer yang dibagi menjadi 3 seksi yaitu Seksi I (Sentul Selatan-Kedunghalang), Seksi II (Kedung Halang – Yasmin), dan Seksi III (Yasmin-Darmaga).

Menurut Adi, dengan adanya Tol BORR seksi I, tentu saja ini akan menguntungkan lokasi perumahan di Ciomas dan Pamoyanan. Kedua lokasi tersebut diprediksikan akan dilalui akses tol yang akan rampung tahun 2017.

“Dengan adanya pembangunan Tol BORR tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang selama ini kerap dikeluhkan masyarakat Bogor,” Kata Adi.

Karena rencana pembangunan tersebut, harga tanah di dan bangunan rumah mulai merangkak naik. Sebagai pelaku bisnis properti di kedua wilayah tersebut, Adi mengaku ketersediaan rumah murah berkisar Rp200 juta – Rp300 juta-an ‘menjamur’.

“Rata-rata konsumen kami adalah mereka yang berusia produktif. Ada yang sudah menikah dan single. Kesemuanya kebanyakan pekerja di Jakarta yang sengaja mencari rumah yang nyaman, khususnya lingkungan perumahannya,” tambah Adi.

Adi juga menambahkan, untuk membangun di Bogor Selatan, ternyata terbilang sulit. Sebab, pemerintah setempat cukup ketat untuk memberikan izin membangun bangunan. Hal ini mengingat lokasi Bogor Selatan merupakan wilayah yang diperuntukan dalam pelestarian lingkungan.

“Pengembang diharuskan untuk membagi porsi Koeefesien Luar Bangunan (KLB) menjadi 60:40. Dimana porsi terbanyak diperuntukan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Maka tidak heran, jika tipe rumah di sana tergolong sedang mulai dari Tipe 36,” Adi menambahkan.

Salah satu perumahan di Bogor Selatan adalah Lizziden Residence. Lokasi perumahan ini kian prestis, karena berdekatan dengan wisata air Junggle Water Adventure, yakni berkisar 4,7 kilometer atau sekitar 17 menit.

Feature picture: Perumahan Ciomas Hills Bogor

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini