Sukses


Cara Tepat Atur Pencahayaan di Kamar Tidur Anak

Jangan samakan anak yang masih balita dengan Anda. Jika Anda lebih menyukai suasana gelap saat malam, balita atau bayi tentunya tak sama.

Liputan6.com, Jakarta Jangan samakan anak yang masih balita dengan Anda. Jika Anda lebih menyukai suasana gelap saat malam, balita atau bayi tentunya tak sama.

Jadi, saat Anda mendesain kamar anak, sebaiknya pertimbangkan pula lampu dan pencahayaannya saat siang hari, karena penerangan seperti inilah yang dibutuhkan anak.

Jangan gunakan lampu neon

Sebagai penerangan utama, saat anak masih bangun dan bermain, Anda boleh menggunakan lampu terang. Namun, begitu memasuki jam tidurnya, gantilah penerangan kamar dengan lampu tidur, misalnya lampu meja yang cahayanya redup.

Pasalnya, menurut situs babycentre.co.uk, saat lahir bayi memang mengalami rabun dekat dan penglihatannya ini akan semakin berkembang sesuai dengan pertumbuhannya.

Namun, jika Anda menyalakan lampu yang sangat terang saat ia tidur, mata dan saraf penglihatannya tetap bekerja, sehingga bayi atau balita akan merasa lelah dan tak nyaman saat bangun. Bahkan, kondisi ini berisiko membuatnya mengalami gangguan mata, seperti mata minus.

Suasana gelap membuat anak takut

Masih ingat saat Anda kecil dulu, biasanya Anda pun tak nyaman berada di ruangan yang terlalu gelap. Suasana yang terlalu gelap akan membuat anak kaget saat terbangun malam sehingga memancing rasa cemasnya.

Gunakan lampu LED

Akan lebih baik jika Anda menggunakan lampu LED unik yang glow in the dark yang biasanya sudah memiliki beragam motif.

Lampu ini tak hanya memberikan efek menenangkan, tapi juga membuat tidurnya lebih nyenyak sekaligus membuat anak mencintai kamarnya karena bentuknya yang unik.

Selain ada lampu LED glow in the dark yang bisa digunakan sebagai lampu meja, ada pula yang bisa Anda tempel di dinding.

Perhatikan letak jendela

Sebaiknya jangan meletakkan ranjang tidurnya terlalu dekat dengan jendela. Bagian dinding dan jendela yang terpapar sinar matahari masih menyimpan energi panas, sehingga akan terasa kurang sejuk saat anak tidur.

Saat pagi hari pun, cahaya matahari akan langsung menerpa wajahnya sehingga berisiko menyebabkan anak pusing dan rewel. Jika kamar anak memang terpapar sinar, batasi sinarnya dengan menutup jendela dengan tirai tipis.

Sumber: Rumah.com

Foto: thismodernlife.co.uk

Rina Susanto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini