Sukses


Pendidikan, Alasan Properti Australia Diburu

Mencari ladang investasi properti kini tidak terbatas di dalam negeri saja. Negara tetangga seperti Australia contohnya

Liputan6.com, Jakarta Mencari ladang investasi properti kini tidak terbatas di dalam negeri saja. Negara tetangga seperti Australia contohnya, telah menjadi negara favorit yang diserbu oleh investor asing.

Sejak tahun 1980an, kota-kota di Benua Kanguru ini sudah mulai diserbu oleh warga Jepang, lalu disusul oleh warga kaya Tiongkok. Dominasi investor Tiongkok juga terbilang cukup signifikan, mencapai seperempat pasokan baru di Sydney dan Melbourne.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Orang Indonesia ternyata cukup banyak yang memutuskan untuk membeli properti di Australia.

Alasannya cukup beragam, ada yang tergiur dengan kenaikan nilai properti yang cepat, sampai dengan uang muka yang ringan, sekitar 10 persen dari harga jual.

Kebijakan yang diterapkan pemerintah Australia juga terbilang sederhana. Warga asing hanya boleh membeli rumah atau proyek yang baru dibangun (new project), sehingga proyek yang mereka beli belum jadi (indent).

Selain itu, mereka baru boleh menjual properti kembali setelah tiga bulan meninggalkan Australia. Pelajar internasional juga boleh membeli asalkan dijual setelah mereka lulus.

Faktor Pendidikan

Sektor pendidikan rupanya juga berperan besar dalam mendorong pasar properti di Australia. Banyak orangtua yang memutuskan membeli properti di sana sebagai bekal biaya kuliah anaknya.

Bahkan ada yang pembeliannya dilakukan sekitar 5 tahun sebelum tahun ajaran dimulai, sehingga keuntungan (return of investment) yang didapat bisa menjadi uang pangkal perkuliahan.

Ditambah lagi, mulai bulan Juli 2016, pemerintah Australia melonggarkan kebijakan pelajar asing yang ingin mendapatkan visa pelajar di negeri Kanguru tersebut.

Kebijakan tersebut akan semakin mendongkrak pasar properti Australia, khususnya di Melbourne dan Sydney, demikian dilansir dari Juwai.com.

Beberapa kemudahan regulasi ini mencakup:

  • 10 tahun visa pelajar percobaan
  • Aplikasi visa dalam bahasa Mandarin
  • Proses pengajuan visa yang lebih sederhana
  • Mengurangi jumlah kategori visa dari delapan menjadi dua

Dengan regulasi yang semakin mudah tersebut, jumlah pelajar asing akan semakin banyak berdatangan, khususnya dari Tiongkok.

Tercatat pada tahun lalu, jumlah pelajar Tiongkok melonjak dari 93.000 menjadi 377.973 orang. Dapat dibayangkan jika setiap siswa atau keluarganya berinisiatif untuk membeli properti baru dsana.

Pelajar Tiongkok Berperan Besar

Tidak hanya jumlah pelajar yang terus melonjak dari tahun ke tahun, para pelajar Tiongkok juga berperan besar dalam menggerakkan roda perekonomian Australia.

Menurut Gavin Norris, Head of Australia untuk Juwai.com mengatakan. “Tiongkok adalah negara paling penting ketika membahas sektor pendidikan di Australia.

Pelajar Tiongkok mencapai sepertiga dari seluruh pelajar internasional yang berkunjung dan jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Juwai.com melaporkan sekitar AU$1,6 miliar pembeli properti memilih Australia sebagai ladang berinvestasi.

Sekitar $1 miliar diantaranya datang dari keluarga yang membeli hunian sebagai tempat tinggal anak-anaknya yang tengah menuntut ilmu.

Sementara itu jika dilihat secara global, enam dari 10 pembeli properti Australia merupakan warga Tiongkok dan menempati hingga 130.000 lowongan pekerjaan di sana. Pada tahun 2014-2015, para pelajar internasional memberi kontribusi sekitar USD18,2 juta dalam mendorong perekonomian Australia

Tidak heran jika Colliers International memprediksi bahwa tren investasi properti luar negeri Tiongkok dapat meningkat hingga 50 persen di tahun ini.

“Kebijakan baru mengenai visa pelajar ini sangatlah cerdik dan dapat membantu pelajar yang datang, khususnya menggunakan aplikasi berbahasa Mandarin agar mendapat 10 tahun visa percobaan serta syarat essay yang lebih sederhana,” dikutip dari Colliers International.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini