Sukses


Percantik Rumah dengan Batu Alam

Menerapkan batu alam untuk rumah memerlukan pertimbangan yang matang.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan batu alam untuk ornamen rumah sudah semakin jamak digunakan. Mulai dari dinding, lantai, hingga ornamen pilar. Warna dan jenisnya pun beragam.

Batu alam biasa digunakan dalam unsur rumah sebagai dekorasi baik dari interior atau eksterior rumah. Namun, dalam menggunakannya, Anda sebaiknya tidak sembarang memasang.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila Anda hendak menggunakan batu alam untuk rumah. Mulai dari memahami sifat batu, hingga mencermati bahan-bahan pendukung. Berikut ulasannya:

Perhatikan sifat batu

Batu alam memiliki dua sifat, yakni solid atau nonsolid. Batu yang bersifat solid umumnya untuk elemen eksterior maupun interior. Dimana jenis batu ini memiliki sifat fisik yang padat, kuat, keras, dan tidak mudah patah.

Batuan ini tidak menyerap air karena tidak mempunyai pori-pori atau bersifat porositas. Karena tidak menyerap air, jenis batu solid tidak mudah berlumut. Sebab, tidak ada ruang untuk air dan udara masuk. Oleh sebab itu, batu solid tepat diterapkan pada eksterior rumah.

Contoh batuan solid yaitu, batuan beku dan batuan malihan (metamorf) yang termasuk ke dalam jenisnya adalah andesit dan pacitoroso.

Contoh corak batu Andesit (sumber: jualbatualam.com)

Batu Pacitoroso (sumber: indonetwork.co.id)
Berbeda dengan batu solid, batu nonsolid lebih tepat digunakan untuk bagian interior rumah. Karakteristik batu nonsolid antara lain lembut, mudah dibentuk, dan bersifat porositas. Batu ini mudah menyerap air dan terdapat celah-celah udara masuk. Sehingga mudah berlumut.

Jika dilihat dari warna, keduanya memiliki ciri yang berbeda. Batu nonsolid biasanya berwarna cerah dan lebih menarik daripada batuan nonsolid. Karenanya, tak sedikit pemilik rumah terdorong untuk menerapkan batuan nonsolid untuk eksterior rumah.

Menerapkan batuan nonsolid di eksterior sah-sah saja, asalkan Anda telaten merawatnya. Batuan ini memiliki sifat sensitif terhadap cuaca. Dengan demikian, Anda harus melakukan coating pada batuan ini.

Serasikan dengan gaya rumah

Setelah Anda mengetahui sifat batu, selanjutnya adalah serasikan dengan gaya rumah Anda. Serasi maksudnya, disesuaikan dengan gaya atau tema rumah Anda.

Rumah The Green Residence Serpong merupakan rumah miimalis yang menerapkan batu alam jenis Andesit 

Jika rumah Anda bergaya minimalis modern, maka penerapan batu alam sebaiknya memilih tekstur yang polos serta warna yang tidak mencolok agar menyatu dengan gaya bangunan. Contoh batu tipe rumah minimalis adalah andesit, purwakarta, dan salagendang.

Pemasangan batu alam untuk rumah minimalis harus menggunakan pola yang rapi dan sederhana berbentuk susun sirih, bujur sangkar, kombinasi, dan lurus.

Bila konsep rumah bergaya Eropa klasik atau Mediterania, batu alam yang digunakan sebaiknya yang bersifat semiformal, elegan, dan kokoh. Contoh batu yang tepat untuk Mediterania antara lain pacitoroso, baligreen, palimanan, dan paras jogja.

Rumah bergaya tropis sebaiknya menggunakan batu dengan pola pemasangan yang terlihat fleksibel dan tidak kaku, seperti pola koboi Bandung dan pola acak. Warna batu sebaiknya dipilih warna yang kalem atau gelap, seperti batu andesit, purwakarta, salgendang, dan lain-lain.

Terakhir, rumah bergaya tradisional modern. Penyusunan bisa menggunakan pola acak, agar lebih terlihat alami. Jenis batu alam yang bisa digunakan antara lain batu kali belah, candi belah, bronjol pelabuhan.

Sesuaikan dengan anggaran yang tersedia

Tahukah Anda bahwa harga batu alam memiliki variasi harga? Semakin solid batu, maka semakin tinggi pula harga jualnya. Kira-kira sebesar Rp55 ribu – Rp170 ribu per meter persegi.

Itu baru harga batu saja. Di pasaran, harga batu akan dikombinasikan dengan harga pemasangan (jasa). Jika sudah digabung, kira-kira kisaran harga sebesar Rp300 ribu – Rp800 ribu.

Jadi, Anda harus selektif dan melakukkan survei dahulu untuk mengetahui harga setiap jenis batu alam. Bila budget terbatas, Anda bisa mengkombinasikan batu sesuai dengan patokan harganya (mahal dan ekonomis).

Cermati bahan-bahan yang digunakan

Pada saat memasang batu alam pada bagian rumah, hal yang harus dicermati adalah bahan-bahan pendukung seperti adonan semen atau spesi, bahan coating, dan ornamen. Biasanya, adonan atau spesi pemasangan bersifat khusus.

Adonan yang khusus, bertujuan agar batu tidak mudah terlepas dari bidangnya. Mengaplikasikan adonan pun harus memiliki teknik tersendiri, yang disesuaikan dari luas bidang yang akan dipasangi batu alam.

Jika bidangnya luas (di atas 3m x 3m) maka sebaiknya adonan semen dan pasir berbanding 3:1. Sedangkan pada bidang sempit (di bawah 1m x 2m) Anda bisa menggunakan adonan semen khusus.

Penggunaan adonan semen khusus pada bidang yang luas, boleh saja bila Anda punya anggaran yang lebih.

Untuk masalah coating, saat ini tersedia berbagai macam merek coating di pasaran. Namun, kebanyakan konsumen memilih glossy atau doff.

Apabila tampilan batu alam terlihat monoton, Anda bisa mempercantiknya dengan paduan ornamen yang cantik.

Bahan ornamen biasanya berupa batu paras jogja yang memiliki berbagai ukuran dan warna menarik. Sehingga, Anda bisa leluasa berkreasi membentuk relief flora, fauna, pemandagan, atau abstrak.

Sumber: www.rumah.com
Feature picture: pixabay.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.