Sukses


Baca! Tips Aman Ditinggal Pembantu Mudik

Jelang hari raya seperti lebaran, tidak sedikit para ibu rumah tangga yang panik karena akan ditinggal pembantu mudik.

Liputan6.com, Jakarta Jasa pembantu atau asisten rumah tangga seolah tak bisa dilepaskan dalam sebuah rumah tangga, khsususnya bagi keluarga di mana suami dan istri sama-sama bekerja.

Jelang hari raya seperti lebaran, tidak sedikit para ibu rumah tangga yang panik karena akan ditinggal pembantu mudik. Seperti cerita Aloysia Artati Lekong, ibu rumah tangga yang juga seorang karyawan swasta perusahaan properti, mengakui ia kebingungan untuk mencari solusi selama pembantu mudik.

Saat ini ia memiliki tiga anak, yang masing-masing masih di bawah usia 14 tahun. Selama ia bekerja, Aloy selalu menitipkan ketiga anaknya kepada pembantu. Tidak hanya menitipkan, pembantu tersebut juga kerap merapikan rumah dan membantu ia memasak.

Namun, tujuh hari menjelang lebaran nanti, ia akan ditinggal pembantu mudik selama dua pekan. Menurutnya, waktu dua pekan terbilang lama. Pasalnya, ketiga anaknya cukup sulit untuk diajak bekerja sama untuk merawat rumah.

“Belum ada dua jam saja, rumah sudah sangat berantakan. Padahal, saya berharap anak-anak saya mau bekerja sama untuk membereskan rumah, minimal barang-barang mainan mereka,” kata Aloy dikutip dari Rumah.com, Jumat (17/6/2016).

Sama halnya dengan Aloy, Shinta Yulia, karyawati swasta ini juga merasakan kecemasan saat akan ditinggal pembantu mudik. Shinta juga memiliki tiga orang anak, namun satu anak paling kecil masih balita. Dan inilah yang membuat Shinta was-was.

Kecemasan Shinta bukanlah tanpa alasan. Sebab, berkaca pada tahun lalu, yang ternyata pembantu tidak kembali lagi dengan alasan tertentu.

“Masalahnya, pembantu saya memberi kabar secara mendadak. Dan ketika itu, saya harus kembali bekerja. Apalagi harus memikirkan tumpukan baju setiap harinya. Wah, pusing tujuh keliling rasanya,” ujar Shinta.

Berbeda dengan Aloy dan Shinta, Grace Maulidia yang merupakan seorang HRD perusahaan, tidak terlalu risau bila ditinggal pembantu mudik. Ia mengakui, peran pembantu selama ini hanya untuk menjaga anaknya yang berusia 9 tahun.

Bila pembantu mudik, ia akan membagi peran dengan suami dalam hal membersihkan rumah dan menjaga anak. Pun, jika memasak Grace dan keluarga lebih memilih untuk membeli saja.

“Bagi saya, menjaga anak adalah nomor satu. Semisal, saya dan suami tidak bisa menjaga, saya lebih baik menitipkan anak saya kepada orang tua saya,” ucap Grace.

Nah, agar tidak panik sebelum pembantu mudik, lakukan hal ini:

Tanyakan komitmen lama mudik kepada pembantu

Menanyakan komitmen sebenarnya bisa saja klise. Karena, pada faktanya seperti yang dialami Shinta, bahwa bisa saja pembantu tidak akan kembali lagi dengan alasan macam-macam. Dalam hal ini, Anda memang tidak bisa mengekang keinginan dari pembantu Anda.

Namun, tidak ada salahnya bila Anda menanyakan komitmen terkait lama mudik. Tujuannya, agar Anda bisa memperkirakan kapan Anda bisa mengajukan cuti kepada kantor tempat Anda bekerja.

Pembantu tidak kembali mungkin ada penyebabnya. Bisa jadi, karena ada tawaran kerja dengan gaji yang lebih besar, atau jangan-jangan uangnya habis untuk kembali ke rumah Anda.

Nah, untuk mengantisipasi alasan tersebut, sepertinya tidak ada salahnya Anda memberikan janji kepada pembantu Anda, bahwa setelah ia kembali ke rumah, Akan ada kenaikan gaji. Tentu saja, kenaikan gaji ini disesuaikan dengan pertimbangan Anda sendiri.

“Saya kerap menaikkan gaji pembantu saya setiap setahun sekali. Dan ini, ternyata cukup ampuh membuat ia kembali setelah mudik,” kata Grace.

Apabila pembantu Anda mengalami kondisi habis uang, cobalah untuk meyakinkan bahwa Anda akan mengirimkan uang ongkos untuk kembali.

Siapkan anggaran tambahan selama pembantu mudik

Bagi masyarakat perkotaan menengah atas, cara ringkas mengatasi pembantu mudik adalah dengan tinggal beberapa hari di hotel.

Bila Anda puna anggaran berlebih, hal ini cukup efisien. Apalagi jika saat tinggal di rumah tanpa pembantu Anda lebih memilih membayar jasa pihak lain ketimbang mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri, misalnya membawa cucian ke laundry atau selalu membeli lauk untuk makan.

Dengan tinggal di hotel, Anda bisa menghemat tenaga. Anda tak perlu repot membereskan rumah yang selalu berantakan, tidak perlu mencuci piring, pakaian, atau membersihkan rumah.

Tapi, bila Anda tak punya cukup anggaran untuk tinggal di hotel, maka siapkan anggaran untuk kebutuhan selama pembantu mudik antara lain, menggunakan jasa laundry kiloan, menggunakan jasa pembantu harian, membeli makan di luar, atau menitipkan anak pada day care..

Apabila biaya menggunakan jasa laundry kiloan sebesar Rp9.000 – Rp10.000 per kilo, Anda bisa mensiasati dengan frekuensi menggunakan jasa tersebut, misalnya, hanya 2-3 hari saja. Karena bisa saja, dalam 3 hari tersebut, masih ada pakaian yang bisa dipakai lebih dari sekali. Contohnya, celana jeans.

Memutuskan menggunakan jasa pembantu harian pun sebenarnya bisa menjadi solusi. Dengan tarif sebesar Rp150 ribu – Rp200 ribu, Anda tak perlu menggunakan jasa pembantu setiap hari. Bisa dua atau tiga hari sekali, atau bahkan sepekan sekali.

Bagi Anda yang bekerja, solusi untuk menitipkan anak pada day care bisa menjadi pilihan menarik. Dengan membayar Rp100 ribu – Rp200 ribu per hari, anak Anda sudah dijaga dengan aman dan juga sudah mendapatkan makan.

Namun, bila harga tersebut terbilang tinggi, Anda bisa bergantian mengambil cuti dengan suami atau menitipkan anak kepada orang tua.

Bagi peran antar keluarga

Sebelum pembantu mudik, Anda bisa melatih anggota keluarga untuk terbiasa mandiri. Misalnya, sehabis makan dan minum seluruh anggota bertanggung jawab atas kebersihan gelas dan piring.

Inilah yang dilakukan Grace kepada anggota keluarganya. Baik suami dan anak, ternyata bisa terbiasa pada saat pembantu mudik.

Siap-siap cari info pembantu baru

Terakhir, adalah mencari info seputar pembantu baru. Ini mengantisipasi bila ternyata pembantu Anda tidak kembali lagi.

Cara ini sangat penting dilakukan sebelum Anda ditinggal pembantu. Bila pembantu Anda ternyata kembali kepada Anda, tidak akan menjadi persoalan. Sebab, Anda bisa merekomendasikan kepada orang lain dan mengganti uang transport yang sudah dikeluarkan.

Sebaliknya, jika pembantu tidak kembali, syukur-syukur Anda sudah memiliki pilihan lain yang bisa Anda pertimbangkan. Upaya ini yang kerap dilakukan Shinta saat lebaran tiba. Ia mencari melalui referensi saudaranya atau tetangga.

Feature picture: pixabay.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini