Sukses


Menyingkap Area Prospek Residensial di Jakarta Barat

Simak bagaimana perkembangan terbaru seputar potensi hunian tapak di Jakarta Barat!

Liputan6.com, Jakarta Geliat properti di Jakarta Barat tahun ini semakin menunjukkan catatan positif. Pasalnya, beberapa pengembang skala besar lagi-lagi kembali meluncurkan proyek residensial maupun hunian vertikal di kawasan ini.

Dari data yang dirilis oleh Colliers International Research Indonesia tahun 2016, pasokan apartemen di Jakarta Barat yang siap dilirik konsumen meliputi St. Moritz, The Nest Apartment, Green Park View, Belmont Residence, Madison Park, Veranda, 19 Avenue Apartemen 9, serta Metro Park Residence.

Seimbang dengan proyek landed house (rumah tapak), Principal Boss Property, Irwan Young, kepada Rumah.com mengungkap supply yang ada saat ini dirasa masih mampu memenuhi demand (permintaan) masyarakat.

“Konsumen yang menyasar rumah tinggal di Jakarta Barat itu tidak lagi terpatok dengan lokasi yang dekat jalan raya. Yang di dalam jalan lingkungan atau gang pun, mereka masih mau beli,” jelasnya.

Mengenai profil pembeli, dari kacamata Irwan mayoritas berasal dari kategori end user. Artinya, rumah dibeli murni untuk ditempati.

“Pasar yang paling besar sekitar 70-80% mengincar hunian dengan harga jual Rp1 sampai Rp2 miliar. Sementara rumah Rp3 miliaran lebih disukai oleh konsumen high-end,” imbuh Irwan.

Saat ditanya perihal faktor yang memengaruhi minat masyarakat terhadap hunian tapak di Jakarta Barat, Ia mengaku fasilitas publik dan infrastruktur yang memadai masih menjadi pertimbangan terbesar.

“Bisa dilihat sendiri bagaimana wajah Jakarta Barat kini sudah semakin cantik. Mal ternama, universitas unggulan, kawasan bisnis dan perkantoran, hingga rumah sakit terpadu semuanya ada di sini. Apalagi semenjak kehadiran Tol JORR W2. Wah, masyarakat langsung punya akses mudah ke kawasan Selatan,” ungkapnya.

Titik prospektif

Untuk konsumen yang tertarik menekuni bisnis kontrakan atau kos-kosan, Ia menyarankan Tanjung Duren dan Grogol sebagai destinasi pertama. Ini lantaran di sekitar kawasan ini terdapat beberapa universitas yang sudah tentu bisa menyerap daya sewa mahasiswa.

Sementara konsumen kelas atas yang mencari hunian untuk berinvestasi, Puri Kembangan sangat patut untuk dilirik. Dari catatan Irwan, harga jual tanah di sini sudah cukup tinggi, mulai Rp30 juta per meter persegi.

Namun siapa sangka, rupanya harga jual tanah di Perumahan Taman Ratu, Duri Kepa, terpaut lebih tinggi dibanding Puri Kembangan. Tanah per meter persegi di kompleks perumahan ini dibanderol kisaran Rp50 juta.

“Nominal harga tanah Rp25 jutaan per meter persegi bisa Anda temukan di Tanjung Duren, sedangkan kawasan Meruya masih membanderol di angka Rp22 jutaan. Daan Mogot justru lebih rendah karena harga jual lahannya berkisar Rp11 juta ” tandasnya.

Nah, bagi Anda yang kini tengah melirik wilayah Jakarta Barat sebagai lokasi hunian ideal untuk keluarga, coba sambangi salah satu perumahan baru di Meruya yakni Madja Residence at Puri.

Klaster eksklusif ini terdiri dari 40 unit hunian tiga lantai, dengan desain arsitektur modern klasik yang berkelas. Guna memanjakan kebutuhan penghuni, pengembang PT Anugerah Bhumiamaya Sentosa menghadirkan kolam renang bersama di lingkup perumahan.

Tak hanya itu, tersedia pula private pool bagi Anda yang memilih tipe terbesar. Bahkan di setiap unit rumah disertai struktur bangunan yang nantinya bisa dialokasikan sebagai lift.

Tentunya ini tergantung dari permintaan masing-masing penghuni, karena ada tambahan biaya untuk pembuatan lift.

“Dengan segenap fasilitas high-end ini, maka serapan pasar kami mencakup masyarakat kelas menengah atas, di mana suami istri bekerja atau salah satu pasangan berprofesi sebagai eksekutif muda,” ujar Karina Suklan, selaku owner Madja Residence at Puri.

Klaster premium ini juga memiliki keunggulan yang membedakannya dengan kompleks perumahan di sekitar. Menggunakan Future Proof Technology, tiap unit di klaster ini terkoneksi satu sama lain. Selain itu juga terpasang teknologi fiber optik dari vendor IndiHome.

Fibre Optics Technology merupakan salah satu fitur rumah pintar (smarthome) yang memungkinkan Anda untuk menonton televisi kabel, internet cepat dan video triple play di dalam rumah.

Foto: Madja Residence at Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini