Sukses


4 Aspek Pokok yang Harus Diperhatikan Sebelum Beli Rumah

Empat hal berikut ini menjadi prioritas pertimbangan saat Anda hendak membeli rumah.

Liputan6.com, Jakarta Membeli rumah memang tidak semudah layaknya Anda membeli barang-barang lain. Salah perhitungan saja, bukannya untung malah menanggung kerugian.

Empat hal berikut ini menjadi prioritas pertimbangan saat Anda hendak membeli rumah.

Baik rumah baru atau second (bekas), perhatikan empat hal ini saat hendak membeli rumah:

1. Air

Air adalah kebutuhan utama. Segala aktifitas sehari-hari manusia tidak terlepas dari air. Mulai dari bangun tidur, mandi, memasak, minum, dan mencuci.

Untuk itu, saat Anda membeli rumah, pastikan rumah Anda memiliki ketersediaan air dan berkualitas baik. Lokasi sangatlah berpengaruh terhadap kondisi air.

Misalnya saja, sebuah kota yang pada saat musim kemarau tiba, sangat sulit mendapatkan air.

Atau ada juga di daerah yang berdekatan dengan tambang minyak, saat hujan, kondisi air malahan menjadi keruh karena bercampur dengan minyak.

Biasanya, sebagai solusi warga membeli air bersih yang disediakan oleh PDAM atau terpaksa membeli air bersih dalam ukuran tangki.

Bahkan, ada juga yang menyulingnya hingga air dapat digunakan kembali.

Kendati mendapatkan fasilitas PDAM pun, Anda juga harus melihat akses jalur yang dilalui oleh pipa PDAM.

Apakah lokasi rumah tersebut cukup memungkinkan untuk dilalui jalur PDAM atau tidak. Jangan sampai Anda harus jaga malam untuk memanfaatkan ketersediaan air karena sepi konsumen.

Untuk itu, upayakan agar mencari blok atau perumahan yang datarannya rendah sehingga mendapatkan air yang cukup.

Namun, bila rumah Anda menggunakan fasilitas pompa air atau sumur, pastikan bahwa pompa air dalam keadaan bagus.

2. Listrik

Selain air, listrik juga sangat penting sebagai penunjang aktifitas Anda sehari-hari, sebab di era yang serba digital ini, berbagai perkakas rumah tangga banyak berbentuk elektronik.

Mulai dari sarana komunikasi, hiburan, memasak, mencuci, mandi, penerangan, semuanya berhubungan dengan listrik.

Selain itu, perkakas lain seperti air conditioner (AC), alat setrika, penanak nasi, lemari es, pemanas air, televisi, dan masih banyak lagi juga membutuhkan listrik untuk bisa digunakan.

Oleh sebab itu, sebelum membeli rumah, coba tanyakan kepada penghuni di sekitar perumahan Anda apakah listrik di sana sering mati. Listrik yang sering mati bisa merusak perangkat elektronik Anda.

Selain itu, perkirakan juga perangkat elektronik yang akan Anda gunakan dan ketahui besaran daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan perangkat elektronik tersebut. Jika menurut Anda terlalu kecil, ajukan penambahan daya lewat pengembang.

(Daftar perumahan yang menyediakan daya listrik sedang klik di sini)

3. Perhatikan komponen rumah

Jika Anda membeli rumah second sangat penting untuk memperhatikan komponen rumah, baik fisik bangunan tampak luar dan dalam rumah.

Tampak luar misalnya, cat rumah apakah masih bagus atau sudah terkelupas. Kemudian, perhatikan juga apakah pintu dan pagar masih bagus atau tidak.

Tidak kalah penting, bagian seperti wastafel, kloset, genteng, dan pompa juga harus diperhatikan kondisi fisiknya, apakah masih bisa berfungsi selayaknya atau tidak.

Jangan tergiur dengan harga rumah yang murah jika komponennya sudah perlu perbaikan. Memperbaiki rumah butuh waktu dan tenaga.

Lebih baik Anda merogoh kocek sedikit lebih dalam dan mendapatkan rumah yang siap huni, ketimbang membeli rumah namun harus mengeluarkan uang tambahan dan waktu untuk perbaikan.

4. Sejarah rumah

Baik rumah second atau rumah baru, mengetahui sejarah rumah baik bangunan maupun lahan, adalah hal penting yang harus Anda ketahui.

Tanyakan juga mengenai kepemilikian status lahan dan bangunan. Biasanya rumah dikatakan “mulus perkara” apabila sudah bersertifikat hak milik.

(Baca juga “Cara Lengkap Mengetahui Keaslian Sertifikat Tanah”)

Bila status rumah masih bersertifikat hak guna bangunan, maka Anda harus mengurusi kembali agar bersertifikat hak milik. Tentu, akan ada biaya yang keluar dari dompet Anda.

Atau kasus lain, misalnya rumah tersebut didirikan pada lahan warisan. Tanyakan juga apakah bebas sengketa atau tidak.

Bila ternyata masih bersengketa, Anda harus menemukan titik temu dengan cara meminta pendapat dari keluarga yang terkait. Sudah pasti, akan menambah beban pekerjaan Anda bukan?

Adopsi dari laman www.rumah.com

Feature picture: pixabay.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.