Sukses


Ini Tiga Langkah Mudah Menghijaukan Rumah

Dengan beberapa langkah sederhana, Anda bisa turut serta menciptakan hunian hijau yang sehat dan berdedikasi terhadap alam.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan dampak pemanasan global, sedikit demi sedikit langkah “menghijaukan” lingkungan menjadi hal yang wajib dilakukan.

Hal inipun berlaku pada rumah, istilah sustainable home atau rumah yang ramah lingkungan mendapat perhatian khusus dari para developer dan pencari rumah.

Selain mendedikasikan diri untuk alam, rumah hijau juga dapat memberi ketentraman bagi penghuninya. Bagaimana dengan rumah Anda?

Tanpa repot-repot beralih dari menggunakan listrik dari PLN menjadi listrik dari panel surya, atau mengubah bahan bakar biogas untuk mengganti gas alam, ternyata ada beberapa langkah sederhana untuk menghijaukan rumah, seperti dikutip dari Rumah.com

Mengganti lampu LED
(foto: energy.gov)

Coba perhatikan lampu yang Anda gunakan untuk menerangi ruangan? Jika masih menggunakan bohlam pijar itu artinya Anda sudah ketinggalan jaman.

Setelah neon, yang jauh lebih hemat energi ketimbang bohlam pijar, kini mulai marak lampu LED (Light Emitting Diode), yang lebih hemat energi ketimbang neon.

Harga lampu LED memang sedikit lebih tinggi ketimbang membeli lampu tradisional. Akan tetapi ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan.

Selain lebih efisien dalam penggunaan energi hingga 90% (dibanding lampu pijar), lampu jenis ini juga bebas merkuri, memiliki temperatur yang lebih rendah, serta dapat mencapai umur teknis hingga 6-15 tahun.

Memanfaatkan material bekas
(foto:scout.com)

Ketika hendak membeli perabot baru untuk melengkapi rumah, coba untuk memanfaatkan material bekas untuk di daur ulang kembali.

Anda bisa pergi ke toko loak untuk mendapatkan barang bekas dengan harga miring dan ikuti tutorial renovasi benda yang banyak tersedia di Rumah.com.

Misalnya, Anda ingin mengganti countertops atau meja dapur, coba renovasi kayu atau besi bekas.

Sebagai contoh kayu bambu, yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi countertops dapur. Bambu adalah material yang kuat dan tahan dari jamur dan bakteri.

Penghematan air
Foto: Shutterstock

Konservasi air menjadi salah satu fitur hijau yang kini di lirik oleh pengembang yang mendirikan perumahan baru.

Selain penggunaan air yang hemat, Anda juga bisa menampung air hujan yang membasahi area hunian.

Nantinya asupan air ini bisa digunakan untuk menyiram toilet atau tanaman. Tanpa kita sadari, kita sudah menghabiskan air hampir empat liter setiap kali menyiram toilet, lho!

Cara memanfaatkan air hujan adalah dengan menyediakan penampung berupa sebuah tangki besar yang diletakkan di samping rumah.

Usahakan buat aliran selang ke kamar mandi atau taman belakang untuk mempermudah penggunaan.

Konservasi air juga bisa dilakukan dengan cara memasang pemanas air tenaga surya di atap rumah untuk mengurangi energi gas atau listrik yang terbuang ketika Anda membutuhkan air panas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.