Sukses


Cara Membuat Taman Mungil Terarium

Dengan kehadiran terarium, Anda bisa menciptakan sebuah ekosistem mungil seperti sebuah taman bahkan hutan.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kekurangan dari rumah kecil atau rusun/apartemen adalah ketidaktersediaan lahan terbuka hijau untuk kebun dan taman. Biasanya, kita menggantinya dengan menanam beberapa tumbuhan dalam pot, seperti kaktus yang bisa di letakkan di atas meja atau teras rumah.

Tetapi dengan hadirnya terarium, Anda bisa menciptakan sebuah ekosistem mungil seperti sebuah taman bahkan hutan. Anggarannya pun jauh lebih murah, dan Anda bisa berkreasi sesuai impian.

Terarium merupakan kumpulan tanaman hidup yang tumbuh di dalam wadah transparan. Dari sini, Anda juga bisa melihat bagaimana sebuah ekosistem bekerja, mulai dari fotosintesis, respirasi, hingga jalannya air. Layaknya sebuah taman, Anda harus tetap menyiramnya dengan air, agar tanaman di dalamnya tetap hidup.

Ingin membuat terarium sendiri? Berikut bahan-bahan dan cara membuatnya yang dinukil dari Rumah.com.

Alat-alat yang Dibutuhkan:

  • Wadah kaca, bisa terbuat dari gelas, bohlam, stoples, dan memiliki tutup.
  • Batu-batu kecil.
  • Arang.
  • Tanah.
  • Moss, seperti tanah yang berlumut.
  • Tanaman, seperti kaktus dan begonia, atau sesuaikan dengan selera.
  • Miniatur hewan dan manusia, sesuaikan dengan selera.

Cara Membuat:

1. Pada lapisan pertama, letakkan batu-batu kecil. Untuk volumenya tergantung besarnya wadah. Pada stoples besar misalnya, isi setinggi 1 inci.

2. Lalu, letakkan arang di atasnya. Gunanya untuk menjaga air tetap segar dan menghindari tumbuhnya lumut dan bakteri.

3. Selanjutnya, masukkan 3 inci tanah. Tak harus rata, Anda bisa membuatnya seperti bukit.

4. Kemudian, Anda bisa menaruh kaktus, tanaman begonia, atau moss. Kreasikan sendiri sesuai selera.

5. Terakhir, Anda bisa juga meletakkan miniatur kecil di dalamnya untuk mempercantik dan menyesuaikan dengan desain Anda.

Cara Pemeliharaan:

  • Terarium seperti sebuah hutan lebat. Hanya butuh sedikit pencahayaan sinar matahari. Untuk itu, agar tidak mudah kering, hindari meletakkan terarium Anda di tempat yang terkena sinar matahari langsung.

  • Sesekali, buka juga tutupnya agar proses pengembunan berjalan dengan baik. Biarkan terbuka kurang lebih satu jam lamanya. Jangan lupa ditutup, karena bisa kering dan mati.

  • Terarium hanya butuh sedikit air. Jadi, Anda bisa memberikannya sebulan sekali. Tanda-tandanya pun dapat dilihat dari bau dan bentuk. Perhatikan saat memberikan air, gunakan sendok kecil atau alat tetes air.

Astrid Septriana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.