Sukses


Okupansi Hotel di Jakarta Turun, Ini Sebabnya!

Ibukota Jakarta masih tetap menjadi destinasi utama bisnis di Indonesia, namun hal tersebut tidak berpengaruh pada bisnis perhotelan.

Liputan6.com, Jakarta Ibukota Jakarta masih tetap menjadi destinasi utama bisnis di Indonesia dengan jumlah kedatangan penumpang sebanyak 27 juta orang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di 2015 lalu.

Kendati demikian, hal tersebut tidak berpengaruh pada bisnis perhotelan. Pasalnya, tingkat hunian (okupansi) rata-rata untuk pasar hotel bintang 3 – 5 terus menunjukkan penurunan, yang disebabkan penambahan pasokan kamar dalam jumlah yang signifikan sejak 2012 lalu.

Riset konsultan properti Cushman & Wakefield yang ditulis Rumah.com, Jumat (22/4) menunjukkan, tingkat hunian hotel bintang 3, 4, dan 5 turun masing-masing menjadi 57,4%, 61,0% dan 55,7% di akhir 2015.

Tercatat sekitar 2.488 kamar hotel bintang 3 sampai 5 mulai beroperasi di semester kedua 2015. Mayoritas pasokan kamar berasal dari hotel bintang 3 (42% dari total).

Harga kamar rata-rata sampai akhir 2015 untuk hotel bintang 3 adalah Rp498.730 per malam, hotel bintang 4 sebesar Rp834.640 per malam, sementara hotel bintang 5 Rp1.938.600 per malam.

Dominasi Hotel Kelas Menengah

Cushman & Wakefield mencatat, dengan pasokan kamar hotel baru sebanyak 4.945 yang akan masuk ke pasar, total pasokan hotel bintang 3 sampai 5 di Jakarta akan mencapai 38.150 kamar untuk 12 bulan mendatang.

Dari begitu banyak proyek hotel yang masuk ke pasar beberapa tahun ini, pengembang lebih fokus membangun hotel segmen menengah. Penyebabnya adalah makin aktifnya kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) serta bertambahnya pelancong bisnis dari segmen menengah yang datang ke Jakarta.

Menilik hal tersebut, hotel segmen menengah, seperti hotel bintang 4, diprediksi akan mendominasi jumlah kamar sebanyak 38% dari total pasokan kamar di akhir 2016.

Dengan kondisi ekonomi saat ini yang masih tertekan, Cushman & Wakefield optimistis permintaan kamar hotel diperkirakan masih akan tumbuh positif. Akan tetapi, dengan pertumbuhan permintaan yang tidak secepat pembangunan proyek hotel, tingkat hunian hotel bintang 3, 4, dan 5 diperkirakan akan turun masing-masing menjadi 56,6%, 57,1% dan 55,3% di akhir 2016.

Sementara itu, harga kamar diperkirakan akan terus naik untuk mengantisipasi kenaikan biaya operasi hotel di 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini